Recehan

12.6K 1.1K 107
                                    

 "Kamu mikirin apa, yang? serius banget?"

Suaranya membuyarkan lamunanku. Jungkook bilang ia akan ada libur selama satu minggu di awal tahun, itu artinya kami bisa jalan-jalan dalam rangka merayakan tahun baru berdua. Ya, hanya berdua.

Aku menyalakan kipas angin disebelahku. Udara terasa lembab dan gerah sekali, mungkin sebentar lagi hujan.

"Loh kok kipas anginnya ngga nyala?" Aku menekan tombol nol dan menghidupkannya kembali dengan tombol satu di sebelahnya.

Jungkook datang dari dapur dengan pisang goreng ditangannya menghampiriku. "Kenapa? kipas anginnya ngga nyala?" tanyanya dengan mulut yang masih penuh dengan pisang goreng.

"Astaga, belom dicolokin gini gimana mau nyala, Yang?!" Jungkook menancapkannya dan mendatangiku lagi.

Sekarang ia duduk disebelahku. Rambutnya masih basah dan ia masih telanjang dada dengan celana pendek warna merah kesukaannya yang aku belikan di pasar minggu. Masih mengunyah pisang gorengnya dengan lahap dan terus menatapku dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanyaku memecah keheningan diantara kami.

Jungkook terlihat imut dengan pipinya yang menggembung karena pisang gorengnya ditambah lagi dengan rambut hitam basahnya menari dengan kaku karena kipas angin disebelahnya,

"Kamu lagi mikirin ulang tahunnya kak Taehyung?" tanyanya dengan wajah serius dan menggigit bibir bawahnya. Aku tahu saat ini ia sedang curiga padaku tapi tolong jangan sok seksi begini. Aku lemah, Jeon.

"Kemarin Kak Sungjin sekarang, Kak Taehyung diungkit-ungkit lagi. Terus besok siapa lagi?" oops, aku memang masih agak sensitif karena kejadian kemarin saat jungkook menuduhku sedang nge-date dengan Kak Sungjin.

"Jadi, beneran ya kamu lagi mikirin event buat ulang tahun dia? Kamu harusnya nyadar udah punya suami! Jangan main sama laki-laki lain!" Bentaknya. Sedikit kaget memang mendengarnya. Bahkan ia sampai memukul meja kerjaku yang ada disampingnya.

Mungkin kelinciku sedang lelah karena schedulenya yang 'cukup padat' dan jadi sensi begini. Tapi, aku juga sedang muak dengan pekerjaanku. Aku pikir jika ia pulang, semua akan lebih baik karena celotehan lucunya yanng bisa kudengar di waktu santai.

Aku mencium bibirnya sekilas dan memeluknya. Berharap akan bisa meredamkan api yang tengah berkobar didalam diri kami.

Wangi dan masih sedikit basah.

Aku rindu aroma khasnya. Demi tuhan aku tidak ada niat untuk selingkuh dengan siapapun. Bagaimana bisa ia memiliki pikiran 'murah' seperti itu.

Jungkook memelukku. Tangan kekarnya memelukku semakin erat seakan ia tidak mau aku di ambil oleh siapun. Aku merasakannya. Perasaan 'recehan' yang selalu mendatanginya saat kami sedang berpisah.

"Jangan pernah berpikir aku akan mengkhianatimu. Kamu kelinciku satu-satunya. Kelinci yang akan aku beri wortel sampai ia mati. Aku tidak pernah ada niat sedikitpun untuk berselingkuh atau apalah itu. Aku selalu sayang sama kamu." Jelasku sambil melepas pelukannya. Kau tahu seperti apa ekspresinya sekarang? mata innocentnya dan bibirnya yang agak terbuka karena gigi kelincinya yang mencuat. Blank jungkook yang sedang berusaha menyerap kalimat penuh cinta yang aku ucapkan. Ah, imutnya.

"Lalu?" tanyanya.

Demi apapun, aku seperti sedang menjadi guru TK privat. Bagaimana suamiku bisa seimut ini.

"Kamu bilang akan ada libur tahun baru nanti. Aku sedang merencanakan sebuah liburan. Ke Jepang."

Jungkook memelukku. Lagi. Ia membelai rambutku penuh sayang. Ya tuhan, ini manis sekali.

"Maaf kalau aku cemburunya kelewatan. Aku sayang kamu. Aku harusnya sore ini ngegym tapi, aku kangen sama kamu. Kita jalan-jalan keluar yuk beli cilok."


__

Maaf ya, part ini agak cheesy hehe

bawaan natal nih maunya yang sweet sweet hehehe

Buat yang ngga ngerti :

*pikiran murah / perasaan recehan : rasa curiga ke pasangan kalau mereka selingkuh



Jungkook X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang