Sunday

10.5K 1K 61
                                    

Aku membuka mataku dengan malas saat sinar matahari masuk kedalam kamarku. Udara mulai terasa hangat dan segar. Mungkin hari minggu kali ini akan sangat menyegarkan dan membuatku terlahir kembali dengan semangat baru setelah padatnya kerjaan di kantor selama satu minggu penuh.

"Pagi, Yang."

Cup!

Sebuah sambutan luar biasa dan menggetarkan hati. Morning kiss yang sudah lama aku rindukan terasa manis, dingin dan menyegarkan karena jungkook yang baru saja selesai mandi dan menggosok giginya.


"Cuci muka gih. Terus bikin sarapan. Lapar banget." Jungkook mengelus kepalaku dan menepuk manja perut seksinya. Tentu saja ia kelaparan, karena subuh tadi ia baru pulang dari kantor dan hanya ada makanan ringan di dapur. Masih untung, ia tidak memintaku memasak dipagi buta. Sepertinya suamiku ini sudah mulai bersikap dewasa. Sepertinya sih.

Aku bangkit dan mencium pipinya sebagai tanda 'aku sangat merindukanmu'. Untung saja aku bukan wanita nakal yang suka main ke club dan dipenuhi oleh lelaki muda disekelilingnya saat ditinggal suaminya selama seminggu di luar kota. Seharusnya jungkook bangga memiliki istri yang sangat baik dan setia seperti ini.

"Gausah masak lama-lama. seadanya aja deh yang penting bikin kenyang. Udah lapar banget" Jungkook membuntutiku ke dapur, membuka kulkas dan mengambil jeli.

Tidak ada pilihan lain selain hanya menggoreng tempe dan memasak nasi goreng. Kulkas sudah kosong dan aku tidak sempat pergi ke supermarket kemarin. Aku harap kelinci pemakan segala itu tidak protes mengingat lambungnya yang sudah meronta-ronta sejak subuh tadi.

"Yang, kamu kangen nggak sama aku? Kamu nggak main sama pria lain kan? Aku galau banget loh gara-gara abis nonton sinetron kemarin." Jungkook menyenderkan bokong seksinya pada wastafel. Aku tidak berminat untuk menjawab omong kosongnya. Sejak kapan ia nonton sinetron tidak bermutu seperti itu?

"Jeon ngomong apa deh? kalo nggak penting jangan gangguin aku masak. nanti tempenya gosong kamu nggak mau makan."

Jungkook mencium bibirku. Tubuh kekarnya menutupi wajan montok didepanku. Oh please, aku sedang tidak bergairah saat ini. "Jeon, minggir ah!" aku mendorongnya menjauh dan memukul bahu kirinya dengan sawi yang ada disebelahku.

"Kok gitu sih?!" bibirnya manyun-manyun unyu. Demi tuhan, aku benci kalau jungkook sudah ngambek begini. Bukannya bikin merasa bersalah malah bikin gemas.

__

Usai sarapan, kami menikmati secangkir teh hijau ditemani angin sepoi-sepoi yang masuk melalui jendela ruang tengah yang menghangatkan hari minggu romantis kami. Beberapa minggu yang lalu, aku mengganti properti ruang tengah ini dengan sofa baru. Kini semua serba putih. Sangat classy, minimalis dan cukup romantis untuk bermesraan ria saat kami sedang libur seperti saat ini.

Kami duduk disofa yang menghadap langsung ke arah jendela. Jeon menarikku dalam dada bidangnya dan memelukku. Bibir imutnya mencium pucuk kepalaku dan mengelusnya. Sepertinya memang ia sangat merindukanku saat ini. Ah bukan, ia selalu merindukanku setiap hari, mungkin karena pengaruh dari sinetron yang ia tonton kemarin.

"Yang bikin dedek yuk! Kayanya seru deh pagi-pagi gini."

"Oh shit! Aku belom matiin kompor!"



============

Maaf banget ya guise, part ini emang gaasik banget huff

VOMMENT jangan lupa

luv ya!

Jungkook X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang