the guy next door part 8

2.3K 207 1
                                    

The Guy Next Door: Part 8










Hari ini hari minggu.
Aku bangun agak siang pagi ini. Selesai mandi, aku turun ke bawah dan duduk dimeja makan bersama ayah, ibu dan Alexa.






"Lexis, setelah makan, tolong antarkan muffin buatan mom ke tetangga sebelah".
Ibuku menunjuk sepiring muffin di konter.







Aku mengangguk.
"baik. Rumah sebelah kiri kan?".
"tentu saja sebelah kanan sayang. Rumah keluarga Bieber" jawab ibuku.

Aku tersedak.

Tidak.

Tidak keluarga itu.

Oh Tuhan apa salahku sebenarnya?
Kenapa aku selalu harus bertemu dengan anak itu?.






"kau baik-baik saja sayang?". Ayahku menyodorkan susu padaku.
Aku menenggaknya lalu mengatur napasku.
"sangat baik. Tapi... Bagaimana kalo Lexa yang mengantar muffin itu?" tanyaku, berusaha agar tidak harus ke rumah keluarga Bieber.






"aku akan ke rumah Cheryl pagi ini" jawab Lexa.
"bagaimana kalau mom saja? Mom pasti bisa berbincang dengan Mrs. Bieber".





"hanya ada granny Bieber di sana. Anak-anak keluarga itu tinggal dengan kakek dan nenek mereka" jelas Ibuku lagi.





Aku menatap ayahku.
"apa? Kau tidak berpikiran kalau dad yang mengantar muffin itu kan Alexis?" tanya Ayahku.






Aku mengangguk dan tersenyum memohon padanya.
Ayahku tertawa dan menggeleng. "kau gila kalau menyuruh dad berbincang dengan nenek mereka".



"pasti ada grandpa di sana dad" kataku, masih tersenyum memohon.
Biarlah aku dikira gila.
Asalkan aku tidak bertemu dengan Justin.


Apalagi ada kemungkinan adiknya, Jaxo juga ada di sana. Bisa-bisa kami saling bunuh nanti.





"tidak Lexis. Tidak akan. Lagipula sewajarnya memang kau yang mengantarnya bukan?" tolak ayahku.
Aku mendesah.
"baiklah. Akan kuantar muffin itu".






Aku menarik nafas dalam-dalam baru mengetuk pintu keluarga sialan ini.
Tuhan semoga bukan salah satu dari anak sombong itu yang membuka.





Pintu dibuka dan berdirilah seorang nenek di hadapanku.
Aku mendesah lega lalu cepat-cepat tersenyum.






"selamat pagi. Aku Alexis Johnson. Keluarga kami baru pindah di sebelah rumah anda. Aku mengantarkan muffin dari ibuku. Kuharap anda menyukainya".
Aku menyodorkan piring muffinku pada nenek ini.




"aku tahu sayang. Keluarga Jonhson kan? Masuklah" katanya ramah lalu masuk ke dalam rumahnya.
"terima kasih Mrs. Bieber".
Aku mengikutinya di belakang.





"panggil saja aku grandma, anak manis. Ayo duduk dulu. Biar kusiapkan teh untukmu". Grandma meletakkan muffinku di konter.


"tidak usah repot-repot grandma".
Aku duduk di depan konter, memperhatikan grandma. Setidaknya nenek mereka tidak menyebalkan.
Sangat baik malah.



"wah ada muffin. Muffin dari mana Granny?. Kau? Apa yang kau lakukan di sini?".
Tiba-tiba Justin muncul dari belakangku mengambil salah satu muffinku dan terkesiap saat melihatku.



"Justin! Mengapa kau berbicara seperti itu? Ini muffin dari Alexis. Bilang terima kasih padanya".
Grandma meletakkan secangkir teh di hadapanku.
Aku tersenyum padanya.


"oh darinya. Aku tidak jadi makan" kata Justin datar lalu meletakkan muffinnya kembali.

"ada tamu ya?".
Suara anak laki-laki lain dari belakangku perlahan mendekat. Jaxo.
Ini dia, perang akan dimulai.

The Guy Next Door [Justin Bieber] By Ghina VasilissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang