The Guy Next Door: Part 23
Keeseokan harinya, hari minggu, aku bangun cukup pagi hari ini. Aku memutuskan untuk berlari pagi di sekitar lingkungan rumahku.
Aku bangkit dan mengganti baju ku dengan semacam celana training selutut dan jaket serta mengenakan sepatu ketsku.
Aku pamit pada ibuku lalu segera keluar rumah.Aku memasang earphone dan menyalakan iPodku lalu mulai berlari-lari kecil mengikuti jalan. Aku berlari sambil sesekali menghirup udara pagi yang masih segar.
Aku menemukan taman kota dengan trek jogging yang cukup nyaman yang di kelilingi dengan pohon-pohon rindang besar di sisinya dan kursi taman dari kayu di beberapa tempat untuk peristirahatan orang-orang yang sedang jogging.
Aku berlari di sana sambil terus mendengarkan musik dari iPodku.
Saat berlari, aku kembali teringat dengan kejadian kemarin dengan Justin.Sebenarnya apa yang ingin dia katakan?
Kalau aku mengira dia menyukaiku, lalu apa?.
Kenapa sih dia sering sekali membuatku penasaran?.
Aku juga belum melihatnya pagi ini.
Lagipula dia sepertinya tidak mau bertemu denganku.
Dia terlihat sangat kesal kemarin.
Aku jadi takut.Setelah sekitar tiga puluh menit berlari-lari kecil, aku duduk di ayunan di taman dekat trek jogging tadi.
Tidak berbeda jauh dengan trek jogging tadi, banyak pohon besar dan rindang tumbuh di sekiling taman ini.Aku melihat beberapa anak kecil berlarian di sekitar taman.
Wow, mereka hebat sekali bangun pagi-pagi hanya untuk bermain.
Mungkin mereka tadi jogging bersama orang tua mereka, lalu merasa capek berlari dan pergi kemari untuk bermain.Entahlah.
Selesai beristirahat dan mengatur napasku, aku memutuskan untuk kembali ke rumah.
Aku kembali melewati jalan yang tadi kutempuh.
Hanya saja aku melewatinya dengan berjalan sekarang, bukan berlari.Aku berjalan santai sambil sesekali tersenyum saat berpapasan dengan tetangga dekat rumahku.
"ah Alexis! Kau habis dari mana?" sapa Grandma Bieber ketika aku melewati rumahnya.
Aku berhenti dan tersenyum.
"aku baru kembali dari lari pagi. Aku bangun cukup pagi dan memutuskan untuk jogging berhubung sekarang hari minggu" jawabku.
"ah kau rajin sekali. Mampirlah sebentar" ajak Grandma.Aku tersenyum dan menggeleng. "aku ingin sekali, grandma. Tapi badanku basah oleh keringat dan aku belum mandi. Lain kali ya, Grandma?" tolakku halus.
Grandma mengangguk.
"kau benar. Baiklah, salam untuk ayah, ibu dan adikmu, ya?" katanya.Aku mengangguk.
"baiklah. Salam untuk Grandpa, Justin dan juga Jaxo. Aku pulang dulu, Grandma. Sampai ketemu". Aku melambai padanya lalu melangkah kerumahku.
Dia balas melambai lalu masuk ke dalam rumahnya.***
Keesokan harinya, aku sudah siap berangkat sekolah.
Hari ini hari Senin.Aku mengikat tali sepatu ku lalu meraih gagang pintu dan melangkah keluar.
"aku berangkat" pamitku.
Aku terkesiap saat melihat Justin keluar dari rumahnya.Dia menatapku dingin lalu melanjutkan langkahnya ke sekolah.
Dia sepertinya masih marah.Dia tidak menawariku untuk berangkat bersama.
Bagaimana ini?
Dia berjalan di depanku sekarang.
Aku tidak berani memanggilnya karena takut dia akan mencekik leherku saking kesalnya.Oh tuhan, apa yang harus kulakukan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guy Next Door [Justin Bieber] By Ghina Vasilissa
FanfictionCERITA INI BUKAN MILIK SAYA. CERITA INI PENULIS ASLI NYA ADALAH KAK GHINA VASILISSA. ENJOY♡♡ BUT Vote and comment to appreciate this story⚠⚠ Thank you :)