You make it look like it's magic. 'Cause I see nobody, nobody, but you, you, you.
-Earned It by The Weeknd-
***
Suasana subuh terlihat sangat sunyi dan biru. Hujan deras semalam masih menyisakan tetesan air yang terkumpul menjadi genangan di setiap bagian bumi yang tak rata. Namun sepertinya pagi ini akan menjelma menjadi pagi yang cerah dan terik. Melihat langit yang kemarin begitu kelabu telah tersapu angin hingga bersih tak berawan di atas sana.
Gadis bersurai hitam itu keluar dari apartemennya lalu melangkahkan kaki menuju halte bus seberang yang masih tampak sepi. Dia terduduk sembari menerawang jalanan yang hanya dilewati beberapa pengendara pada waktu sepagi ini. Entah hal apa yang tengah dipikirkannya, sampai dia tak sadar bahwa bus yang sedang dia tunggu telah berhenti tepat di hadapannya.
Pun supir bus yang jengah menunggu calon penumpang yang sedari tadi tidak beranjak dari halte, memencet klakson terus menerus. Ketika perhatian gadis itu teralih pada bus, tanpa babibu dia langsung berdiri dan masuk ke dalam bus. Tak dihiraukannya supir bus yang menatapnya tak suka dengan mulut yang berkicau menceramahi.
Sudut Pandang Ino
Subuh ini jalanan masih tampak lengang. Bus yang aku tumpangi dengan anggunnya melesat kencang tanpa ada hambatan. Suara merdu milik Adele yang menyanyikan lagu Hello-nya melalui headsetku terdengar begitu indah, kemudian secara perlahan-lahan menghilang karena ada panggilan masuk.
Kak Sandra is calling...
Melihat siapa yang sepagi ini berani menelponku, dengan cepat aku menerima panggilannya.
"Halo, Ino?" suara serak di seberang sana. Aku yakin dia baru bangun tidur.
"Iya kak?"
"Kamu berangkat kuliah kok nggak pamitan sama kakak?" protes Kak Sandra.
"Iya, kak. Maaf lupa," kilahku.
Sebenarnya sebelum berangkat aku ingin berpamitan. Tapi melihat Kak Sandra yang tertidur sangat pulas, aku jadi tidak tega membangunkannya . Kak Sandra sudah 2 hari ini menemani dan menjagaku di apartemen miliknya karena aku demam. Setelah memastikan aku tertidur, ia baru melanjutkan pekerjaannya di dalam kamarnya. Aku tahu Kak Sandra sangat lelah karena harus menyelesaikan pekerjaannya dan harus mengurusku di waktu yang bersamaan.
Dengusan singkat terdengar jelas di gendang telingaku. "Huh, selalu saja alasan lupa. Naik apa kamu kesana?"
"Naik bus, kak. Habis ini mau sampai," ucapku ketika gedung perkuliahanku tertangkap oleh mata.
"Nanti kakak ada meeting di kantor, jadi kakak nggak bisa jemput kamu. Kamu pulang sendiri nggak apa-apa kan?"
"Nggak apa-apa."
"Ya sudah, hati-hati. Jangan kebanyakan melamun di tempat sepi." Peringatan Kak Sandra yang berhasil membuatku tersenyum masam.
"Iya.."
Tut.. tut.. tut.. tut..
Tepat setelah sambungan teleponku dan Kak Sandra terputus, bus hijau bergambar panda ini melambat dan berhenti di depan gerbang kuliahku, Universitas Harapan Bangsa. Aku mengedarkan pandangan ke sekelilingku. Ternyata tidak sedikit yang datang lebih awal sepertiku. Setelah membaca denah pergedungan luas ini yang tertera pada layar Smartphone-ku, dengan segera ku kayuhkan kaki ke tempat kegiatan Ospek diadakan.
***
Dan di sinilah aku. Berdiri di tengah mahasiswa dan mahasiswi baru yang tengah menyusun barisan. Para senior sudah berbaris rapi menghadap kami dengan menunjukkan tatapan tajam. Salah satu senior berkata menggunakan pengeras suara bahwa kami diminta untuk membuat 5 essay tentang Universitas Harapan Bangsa, profil diri, dan sisanya karangan bebas. Pengumpulan essay paling lambat pada hari terakhir Ospek, yaitu 2 hari lagi. Apabila lebih dari itu, tidak akan diterima dan akan berpengaruh pada nilai. Sayup-sayup aku mendengar beberapa ada yang mengumpat, mendecih, dan menghela nafas panjang. Aku hanya bisa memasang wajah datarku. Untuk apa banyak menggerutu yang hanya akan menghabiskan tenagamu? Memangnya dengan itu kita mendapat perpanjangan waktu? Tidak. Mau tak mau 5 essay itu wajib dikumpulkan 2 hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I(no)Sense
RandomCelline Nowelia Hermawan. Seorang gadis yang ceria, hangat, dan pemberani. Namun itu dulu. Karena kesalahan pada masa lalunya, kini ia bertransformasi menjadi gadis yang pendiam, dingin, dan berwajah datar. Apakah hidupnya akan berjalan datar seter...