Part VII

93 16 7
                                    

Kembali setelah aku mengingat kejadian-kejadian saat itu....

(Go back to the future)

(Rey P.O.V)

Kring...kring...kring

Dering Handphone ku berbunyi lantang, menyadarkan ku dari lamunan kecil tentang masa lalu. Aku pun segera menjawab panggilan dari Handphone yang sedari tadi tak ku angkat, karna nomor asing yang tak kukenali tertera di layar ponsel ku.

"Halo, ini dengan siapa ?" tanyaku.

"Maaf menggangu, apa benar ini nomor Rey Maxine?" Tanya seorang gadis, diujung telepon sana.

"Iya, ini dengan saya sendiri. Ini dengan siapa ya?" tanyaku.

"Rey, ini aku Angel. Aku ingin membicarakan tentang desain rumah baruku, apa kita bisa bertemu di Restaurant Arnold's?" pinta Angel.

"Baiklah, kau ingin bertemu denganku jam berapa?" tanyaku.

"Bagaimana kalau nanti malam pukul 8 tepat?" tawar Angel.

"Baiklah, nanti aku akan menemui mu disana. Sampai bertemu nanti" ucapku mengahiri percakapan di telepon.

(Angel P.O.V)

2 jam lagi aku akan bertemu dengan Rey, entah mengapa rasanya gugup sekali jika berhadapan dengan Rey. Memikirkannya saja sudah cukup membuatku gemetar, apa rasa cinta ini masih tertinggal direlung hatiku yang terdalam? Aku baru menyadari rasa kehilangan saat berpisah dengannya.

Setelah pindah sekolah dengan Rey, aku berusaha mencari jejak keberadaan Rey, tapi aku sangat malu untuk bertemu dengannya. Aku takut dia lupa saat bertemu denganku, Aku takut dia mengabaikan ku, dan masih banyak lagi perasaan takut yang tak dapat kuutarkan padanya.

Tiba-tiba saja, aku ingin memberikan kejutan padanya. Iya, benar.
Aku ingin membelikan sebuah kado untuknya, aku sangat senang, akhirnya setelah sekian lama aku memberanikan diri untuk muncul di hadapannya, dan dia menerima permintaanku untuk membantu perancangan desain dalam pembangunan rumah baru ku di Pulau Senfu. Aku jadi teringat janji kami di masa lalu, janji jika saat Rey menjadi arsitek kelak, dia akan membantuku untuk membuatkanku rumah.

Aku beranjak pergi ke Mall untuk membelikan kado Rey, aku ingat Rey suka dengan warna pekat.
Mataku tertuju pada deretan dasi yang tertera di dalam lemari kaca, terlihat begitu mempesona dengan motif yang beraneka ragam.
Namun, hanya satu jenis dasi yang dapat memikat ketertarikanku.

Dasi warna hitam pekat berbaur dengan motif garis warna putih terlihat begitu exotic.
'Tie the knot' , merk dari dasi yang kupilih.
Aku langsung membelinya dan menuju kasir untuk membayar sekaligus meminta agar dasi tersebut dibungkus secantik mungkin. Tak lupa tertera note di atas merk dasi tersebut yang bertuliskan 'thanks for helping me'.
Kalimat itu cukup mewakili perasaan yang ingin kusampaikan saat ini.

Tepat jam 8 kurang 10 menit aku tiba dahulu di Restaurant Arnold's. Aku langsung menempati meja yang telah ku pesan beserta dengan hidangan yang akan kusantap nanti bersama Rey.

Beberapa menit kemudian, Rey datang bersama seorang gadis. Mataku terbelabak melihat gadis tersebut merangkul lengan Rey. Gadis tersebut adalah Hana, sekertaris Rey.
Timbul banyak pertanyaan menggebu dipikiranku. Ada hubungan apa yang terjalin diantara mereka berdua?Mengapa Rey bisa kemari bersama Hana?, dan masih banyak lagi pertanyaan yang bermunculan dipikiran ku. Anehnya, Mengapa dadaku tiba-tiba merasakan sakit yang menjalar, melihat Hana begitu mesra dengan Rey.

"Selamat malam Angel, maaf sepertinya kami datang terlambat dan membuatmu menunggu" ucap Rey , membuyarkan pertanyaan di pikiranku.

"Ah, tidak juga. Mari, silahkan duduk !" pintaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Pending Of Architect BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang