Part I

321 33 6
                                    

"Hei, bangun! Kenapa kamu selalu tidur kesiangan!" ucap atasan.

GUBRAKK..
.
.
.

          Aku pun terjatuh dari meja, tempat dimana aku bekerja. Perkenalkan, namaku "Rey Maxine".  Aku dikenal dengan nama "Rey" dari keluarga Maxine.

          Aku bekerja di salah satu perusahaan ayahku, tetapi ayahku belum bisa menjadikan aku sebagai atasan karena sifat ku yang sering bermalas-malasan. seperti sekarang yang sedang aku alami, lagi-lagi aku dimarahi oleh atasan ku.

"Sudah berapa kali aku katakan padamu! Jangan bermalas-malasan apalagi ketiduran sampai kesiangan, nanti aku yang dimarahi oleh bos karena tidak bisa melatih mu!" keluh atasan ku dengan nada tinggi.

"Huh, nanti saja cerewet. Bisa-bisa ku hajar kau!" ucap ku kesal. Ku lanjutkan tidur nyenyak ku yang tadi sempat terpotong.

Ting.. Tung..

Suara bel dari balik pintu kantor berbunyi. Sekretaris pun melangkah menuju pintu.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya sekretaris dengan ramah.

"Maaf, apa disini ada yang bernama Rey? Aku ingin bertemu" jawab wanita itu dengan lembut.

"Silahkan menunggu di ruang tunggu, akan kupanggilkan" ucap sekertaris.

"Rey, bangun! Ada yang mencarimu, katanya ia ingin bertemu denganmu" ucap sekretaris, seraya membangunkan Rey.

"Menggangu saja dari tadi, memangnya siapa?" tanya Rey.

"Entahlah, dia seorang wanita. Sudahlah, temui saja dia" balas sekretaris.

          Ku langkahkan kaki ku untuk menemui wanita itu, tiba-tiba saja dia memelukku.

"Lama ya Rey, kita tak jumpa. Kau sangat berbeda dengan dulu" ucap wanita itu.

"Ehm, memangnya kau siapa?" balas ku.

"Apa kau tidak ingat sama sekali?" tanya wanita itu heran.

"Sungguh, aku tidak mengenalmu!" ucap Rey kesal.

"Baiklah, aku Angel, aku teman mu di kelas arsitek dulu yang sebelumnya ada di kelas musik. Apa kau sudah ingat?" tanya Angel.

"Hm, yah aku ingat. Tapi, untuk apa kau kemari? " tanya ku.

"Aku ingin kau membuatkan aku rumah di Pulau senfu, apa bisa dikerjakan secepatnya?" gumam Angel.

"Maaf, tapi aku bukan atasan. Aku hanya pegawai arsitek, dan sepertinya semua pegawai kami terlihat sibuk" ucap ku ketus.

"Dari cara bicara mu, kau sangat berbeda dengan dulu. Apa kau sudah menikah?" tanya Angel.

"Belum, kau sendiri sudah? Dengan siapa?" tanyaku mulai penasaran.

"Aku sudah, dengan seorang dokter. Ehm, bisakah aku berbicara dengan atasanmu?" pinta Angel.

"Ya, tunggu sebentar" ucap ku, sambil meninggalkan Angel menuju ruangan atasan ku.

      Beberapa menit kemudian, aku menemui Angel dan memintanya menuju ruangan atasan ku.

"Ada yang bisa saya bantu? "tanya atasan.

"Aku ingin membuat rumah di Pulau senfu, tetapi kata salah satu pegawai mu sudah tidak ada yang sanggup karena mereka sibuk. Apa benar itu? Kalau tidak aku akan membayar dua kali lipat" tawar Angel.

"Kata siapa tidak ada yang sanggup, Rey akan selalu bersedia kapan saja. Karena dia adalah pegawai yang santai" ucap atasan, sambil melirik ke arahku.

"Apa? Aku? Tidak! Aku sudah terlalu sibuk untuk itu, dasar menyebalkan" sahut ku kesal.

"Apa kau bilang? Cepat laksanakan, kau itu bisa kerja tidak? Jika kau ingin menjadi pegawai arsitek teladan, tunjukkan!" tantang atasan.

"Huh, dasar menyebalkan. Oke, akan ku tunjukkan. Lihat saja nanti!" ungkap ku, sambil meninggalkan mereka berdua, yang asyik dengan penataan rumah baru Angel.

"Nanti kau bicarakan dengan Rey ya! Supaya dia lebih mantab untuk mengerjakannya. Karena baru kali ini Rey mau menyanggupi pekerjaan yang aku berikan padanya. Entah, bakat apa yang pernah tersembunyi darinya" ucap atasan.

"Baiklah, maaf sebelumnya. Sebenarnya saya teman sekelas Rey dulu, setahu ku dia adalah anak lugu, rajin, baik dalam tugas arsitek nya. Aku akan membuatnya bersemangat dalam mengerjakan tugas Rey kali ini, seperti saat kami sekelas dulu" janji Angel pada atasan.

"Itu terdengar bagus" ucap atasan.

"Kalau begitu, aku ingin menemui Rey dulu" pamit Angel.

"Hey Rey..!" teriak angel, seraya menghampiri ku dari arah jauh.

"Ada apa?" ucap Rey singkat.

"Ah, jangan kasar! Kau bukan seperti Rey yang dulu aku kenal, sungguh berbeda" keluh Angel.

"Wah, kau siapa nya Rey? Apa yang berbeda darinya?" tanya salah seorang wanita yang ikut bergabung dalam pembicaraan ku.

"Ehm, dia teman sekelas ku dulu. Kami pernah satu kelas di kelas arsitek. oh ya, Angel kenalkan ini pegawai yang sering membantuku, namanya Hana" ucap ku mengalihkan topik dari Hana.

"Perkenalkan namaku Angel" ucap Angel sembari menjabat tangan Hana.

"Salam kenal juga. Eh, kamu belum menjawab pertanyaanku yang tadi. Apa memangnya yang berbeda dari Rey?" tanya Hana penuh penasaran.
.
.
.
.
.
To be continued.
*sorry all readers, kalo banyak kesalahan atau kurangnya kata. Maklum, saya hanya seorang manusia biasa yang belajar menuai serpihan cerita untuk menghibur kalian. Follow me yah, kasih saran dan masukan buat cerita saya, coz ini baru pertama kali nya nulis cerita di socmed .. Please don't copy.
Love you all reader, please vote me. Your vote is useful to me.

#Author_zied.


The Pending Of Architect BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang