Seperti yang tertulis diatas, status gue 'Single', status yang mandiri dan berpegang teguh pada suatu keyakinan. Keyakinan bahwa "Single = Sendiri". Percaya atau nggak, disaat kita sedang tidak dalam suatu hubungan(pacaran dan sejenisnya), kita secara tidak sadar akan lebih memilih melakukan segala sesuatu sendirian. Kenapa begitu? Coba bayangin kalo lo lagi pergi makan di restoran yang lagi ngetren bareng temen lo berdua. Antara kalian sama-sama cowok atau sama-sama cewek. Lo duduk bareng temen lo sementara orang-orang di sekitar lo adalah orang pacaran. Sebelah lo pegangan tangan diatas meja makan gitu, sedangkan lo cuma bisa ngajakin temen lo banyak-banyakan skor flepi bird. Kan rusuh tuh, waktu yang lain mesra-mesraan, tiba-tiba keluar suara ceting-ceting yang keluar waktu flepi bird lo ngelewatin pipa. Itu masih belum seberapa. Coba bayangin kalo meja sebelah lo udah mulai suap-suapan makanan. Solusinya cuma satu. Lo ambil sendok, sendok makanan temen lo, suapin ke mulut lo sendiri.
Kan? Mending dilakuin sendiri.
Kadang-kadang orang-orang di sekitar lo menganggap remeh status single seseorang. Dibilang gak laku lah, jones lah, jelek lah. Kalo udah dibilangi macem-macem gitu, yang perlu dilakukan adalah:
1. Tanya balik
"Emang lo sendiri gak jomblo?"
2. Kalo orang itu udah punya pacar, pasang muka bijak dan katakan, "Kalo lo aja ada yang suka, apalagi gue."
3. Kalo orang itu marah-marah gajelas ke kamu, ucapkan jurus andalanmu. "Ati-ati aja kalo pacar lo mulai tertarik ke gue."
4. Mulailah berjalan/berlari menjauh sebelum alas kaki yang dipake temen lo melesat ke salah satu bagian kepala lo.
Tapi single pun juga ada gak enaknya. Yap, gue pernah ngerasain yang rasanya pacaran. Dengan perginya seseorang yang kita cintai dari kehidupan kita, rasanya kehidupan kita kayak makan sop gapake garam. Hambar. Tanpa rasa, tanpa kenikmatan. Sehingga kedepannya, kitapun mulai bingung membedakan antara mana yang lebih baik, mencintai orang yang tidak menyukai kita atau dicintai oleh orang yang tidak kita cintai?
