Part 2

399 32 10
                                    

(2)

"Mahesya Mayang Kirana!! Lo mau merem sampe rambut lo berubah putih semua?? Matahari udah di atas kepala gue banget ini buruan melek!" Suara wanita menggema di seisi rumah kontrakan Echa, namun yang diteriaki hanya menyahut asal.

"Soraya Larasati yang gak punya hati, lo tuh ganggu jam tidur orang tau!" Echa pun tak kalah teriak menimpali

"ih Echaaaaa!! Obviously, u're so stupid! Soraya Larasati tuh nama artis lo kalee yang lagi syuting bareng elo, makanya melek dulu dong Cha liat yang bangunin lo ini siapa? Masa lo lupa nama lengkap sohib sendiri??"

Wanita berwajah oriental ini sudah mengenal Echa dari saat mereka SMP atau bahkan SD dan sudah sangat mengenal baik kebiasaan buruk sahabatnya yang hobi bangun siang sejak memasuki dunia broadcasting, mengingat dahulu saat masih sekolah Echa tidak sebegitu parah dengan hobinya itu, namun sejak ia bekerja di dunia yang jam kerjanya sungguh amat sangat ajaib sehingga semakin membuat Echa sangat sulit untuk bangun pagi.

Sangat berbanding terbalik dengan Aya yang bekerja sebagai wanita kantoran di perusahaan perbankan dengan menjunjung tinggi kedisiplinan jam kerja sesuai peraturan pemerintah. Jam masuk kerja harus tepat waktu pukul 08.00 sehingga ia selalu rajin bangun pagi walaupun di saat hari libur dan tidak kerasan melihat anak gadis yang masih bergelung di bawah selimut saat matahari sudah melotot dengan gaharnya.

"Echaaa tadi dokter tampan telepon katanya mau mampir kesini setelah shift praktek siangnya selesai, buruan buka matanya dandan yang cakep ih anak gadiiiss pemales banget sih!"

"Ya ampun Ayaaaaa lo berisik banget! Gue lupa deh nama lengkap lo siapa, gak penting juga! Yang gue inget sekarang itu baru jam 8 PAGI dan gue baru tidur tadi habis sholat subuh, karena gue baru balik kantor aja tadi jam 5-an, kan gue abis ada program live awarding Aaaaayy, don't you remember?! jadi plis bebasin gue buat tidur lagi sampe inget buat buka mata sendiri! Dan satu lagi, dokter tampan itu punya nama which is DIZA-yang menurut gue, elo itu lebay karena dia gak tampan tampan amat! Terserah si dokter itu biarin aja mau mampir kesini kek mau mampir ke rumah lo kek bodo amat, dont care! Bye! Gue mau hibernate and please dont disturb tidur indahnya gue!"

Aya melongo melihat sahabatnya yang bahkan matanya belum terbuka sempurna namun mulutnya sudah bisa mengomel secara gamblang. Echa ini kalem, tapi kalau sudah kenal mendalam, jangan ditanya deh bawel dan cerewetnya! Aya ingin menimpali kembali kata-kata Echa namun ia tidak tega setelah mengetahui bahwa Echa baru saja menghabiskan tidur selama lebih kurang 2 jam.

Sehingga ia hanya dapat berbisik dengan dirinya sendiri "Ya ampun Cha, kerjaan lo tuh benar-benar ya, keterlaluan. Enggak ngerti deh gue kenapa lo gak resign aja sih cari kerja yang jamnya jelas, supaya lo punya waktu buat diri sendiri, dan bisa tidur cukup terus hidup normal seperti orang-orang lain yang punya weekend. Hhhh.. ya udah lah lo lanjut tidur sana, gue mau balik dulu, thanks yaaa tumpangan nginepnya, gue udah bikinin sarapan tuh di meja"

Aya memang sudah sangat sering meminta sahabatnya ini untuk resign dan mencari pekerjaan lain yang jauh lebih layak jam kerjanya, namun tak pernah didengar oleh Echa sehingga ia menggerutu sendiri karena ia tahu sahabatnya begitu menyukai pekerjaannya dan rela pulang kantor jam berapa pun demi menyelesaikan pekerjaan, walaupun keadaan badannya sering menjadi sakit-sakitan, ia tidak tega melihat keadaan sahabatnya jika sudah begini. Alih-alih ia keluar kamar dan membiarkan Echa istirahat serta meninggalkan pesan di meja nakasnya.

~~

Echa terbangun saat merasa uluhatinya mulai sibuk mencari perhatian, "Aduh kenapa pake acara kambuh sih" gumam Echa dalam hati, tentu saja dengan mata yang masih terpejam.

The Art of FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang