Raharda menatap wanita dan lelaki yang tengah bertengkar di depannya secara bergantian. Para pelanggan dan pegawai kafe melihat ke arah wanita dan lelaki didepannya itu. Ada yang melihatnya antusias, mencoba menutup telinga, menggeleng-gelengkan kepala, berbisik-bisik dengan temannya, bahkan ada yang sampai merekamnya.
Raharda hanya menatap dingin mereka yang melihat pertengkaran ini tanpa berminat untuk meminta maaf atas kelakuan wanita dan lelaki yang duduk di depannya.
Wanita di depan Raharda menghela napas pelan sedangkan lelaki di samping wanita itu menatap Raharda dengan senyum miring di wajahnya.
"Maaf Raharda, kita harus putus," ucap wanita itu pelan lalu menggigit bibir bawahnya --seakan tak ingin mengucapkan kata-kata laknat yang baru saja keluar dari bibirnya.
Raharda menaikkan alisnya lalu menatap lelaki disamping wanita itu.
Lelaki itu mengelus puncak kepala wanita di sampingnya dan melirik Raharda diikuti senyum penuh kemenangan.
Raharda menarik napas lalu menatap wanita di depannya, "Oke,"
---
Raharda terus mengaduk-aduk mocha lattenya kalau saja ponsel di kantong celana depannya tak bergetar dan berbunyi nyaring--mengganggu ketenangan.
'From : Zefanya My Princess
Raharda, aku mohon jangan benci aku, ya? Aku bener-bener ga maksud. Al maksa-maksa aku sih!'
Raharda kembali mengaduk mocha lattenya--tak menghiraukan pesan yang dikirim oleh Zefanya, kekasih-oh, tidak-maksudnya mantan kekasih yang baru memutuskannya siang tadi. Dan apa nama kontak Zefanya? 'Zefanya My Princess'? Mungkin Raharda harus segera menggantinya.
Raharda melirik arloji di pergelangan tangan kirinya.
21.00
Alis matanya tertarik keatas. Sial! Urusan cewek emang bener-bener bikin lupa waktu! umpatnya dalam hati.
Raharda memejamkan matanya lalu menghela napas pelan. Sebenarnya beberapa hari yang lalu ia lengkap dengan mata dan kepalanya sendiri? melihat Zefanya dan lelaki yang disebut-sebut sebagai 'Al' itu, tengah duduk berdua di taman. Ia sangat marah tentunya, tetapi entah mengapa mendengar alasan Zefanya bahwa 'Al hanya teman'-nya langsung membuat hati Raharda luluh.Raharda mengusap wajahnya kasar. Harusnya langsung gue putusin aja tuh! gerutunya dalam hati. Pokoknya gue ga boleh suka sama dia! Enak aja udah mainin perasaan gue! Pokoknya lo harus ngelupain dia Raharda! Lo harus!
---
N/A
Halooo...
Ketemu lagi kita yaaaa(?)
Dan inilah sequelnya 'Just Me'
Karena ga tahu mau dikasih nama apa ya gini yaaa...
Hehehe...Masih pendek ya?
Iya, soalnya belom ada ide mau dibawa kemana hubungan kita eh, maksudnya ceritanya :bTapi pasti dijamin ceritanya kocak kok. Sekocak cinta aku ke kamu.ga
Okelah segitu duluu...
Part 2 akan dipublish secepatnya...
Di part 2 sifat Rezeva akan terus terungkap.Tau sendiri kan, di 'Just Me' Rezeza itu kek terlalu menyendiri.
Setelah aku baca lagi cerita itu kok aku mikir Rezeva kaya culun sih.
Kalian mikir gitu juga ga?
Kalo iya, aku kasih uang ya(?)
Maksudnya aku kasih tau, kalo REZEVA ITU SAMA SEKALI GA CULUN #okecapslockjebolYaudah segitu dulu yaa...
Mohon komen dan votenya.
Di cerita sebelumnya komen sama votenya masih dikit.
Jadi syedih :"((Semoga kalian suka cerita aku yang kali ini ya...
Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raharda [ON HOLD]
Teen FictionMelupakan itu kaya tiket lotre. Kadang berhasil-tapi-kadang juga gagal. Melupakan itu bisa tercapai kalau ada penunjangnya. Salah satunya; si 'yang akan dilupakan' ga masalah kalau dilupain. Tapi gimana kalau si 'yang akan dilupakan' itu lagi dalam...