Chapter: 3

252 27 0
                                    

Jisoo pun menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi dan memperkenalkan Hanna kepada temannya yang diketahui bernama Seungkwan, Woozi, dan DK.

Jisoo juga mengatakan pada semuanya tentang bagaimana ia bertemu dengan Hanna, dan sudah sekitar seminggu ini mereka jadian.

"Apa kau bercanda, hyung?" Kata Seungkwan tak percaya.

"Wah, kalau ditembak cewek seperti ini sih aku juga mau." Kata DK sambil cengar-cengir. Hanna hanya bisa menutup wajahnya karena malu.

"Tapi walau pun begitu..." Jisoo menarik tangan kanan Hanna. "... kini terlihat jelas bahwa aku yang lebih mencintainya." Jisoo menatap hangat Hanna.

"Walau baru mengenalnya, tapi rasanya seperti sudah sangat lama aku bersamanya. Menurutku, bukan tentang seberapa lama kau sudah bersama seseorang untuk bisa merasa dialah satu-satunya, tapi dengan seberapa dalam kau memahami seseorang itu dan menerima segala kekurangan dan kelebihannya."

Wajah Hanna memerah mendengar ucapan Jisoo. Yang lain hanya bersorak-sorai melihat drama cinta dihadapannya. Kini mereka mulai berbincang satu sama lain dan menerima keberadaan Hanna.

"Tapi kau sangat hebat Hanna, karena kau adalah wanita pertama yang diajak Jisoo kesini." Kata woozi.

"Benarkah? Kenapa?"

"Tentu saja karena kau cinta pertama dan pacar pertama Jisoo." Ledek seungkwan.

"Hentikan! Jangan bicara yang macam-macam!" Jisoo melemparkan bantal yang ada di sofa ke arah Seungkwan yang mengenai wajahnya.

Setelah hujan reda dan puas berbincang, Jisoo dan Hanna pamit pulang.

"Jangan lupa main kesini lagi ya Hanna. Jangan sungkan." Seungkwan menepuk pundak Hanna

"Iya terima kasih."

"Kalau begitu, aku akan antar Hanna pulang dulu lalu kesini lagi."

"Eh? Kau mau latihan? Yasudah kalau begitu, aku pulang sendiri saja."

"Tidak apa, ini kan sudah hampir gelap. Bahaya kalau kau pulang sendiri."

"Tapi kan, rumahku jauh."

"Tidak apa Hanna. Kau kan cinta pertama Jisoo, kami mengerti." Kata DK cengar-cengir dari balik pintu.

Hanna pun akhirnya mengiyakan. Jisoo menggandeng tangan Hanna menyusuri jalan. Hanna hanya menunduk sedari tadi, karena ia tidak mau wajahnya yang merah terlihat oleh Jisoo.

"Jeonghan!" teriakan Jisoo mengejutkan Hanna. Hanna menoleh ke arah suara yang dituju. Dilihatnya lelaki yang memutuskannya belum lama ini sekarang berjalan ke arahnya. Jeonghan mengernyitkan jidatnya melihat keberadaan Hanna berberbergandengan tangan dengan sahabatnya.

Jeonghan dan Jisoo berjabat tangan dan menubrukkan bahunya pelan ke arah lawan bicara masing-masing. Jabat tangan ala lelaki. Jeonghan terheran-heran melihat Hanna jalan bersama Jisoo. Hanna pun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Amarahnya berkecamuk dan dadanya terasa sesak kembali.

"Kenalkan, ini pacarku, Hanna."

"Pacar?!" Jeonghan terkejut tak percaya. Jeonghan mengambil nafasnya dalam dan membuangnya kasar sebelum menjulurkan tangannya ke Hanna.

"Jeonghan." Hanna sempat terdiam sejenak sebelum meraih tangan Jeonghan dan berjabat tangan.

"Hanna." Hanna hanya bisa tertunduk lesu. Ia bingung dengan apa yang harus dilakukannya.

"Oiya, bukankah kalian satu sekolah? Apa kau pernah bertemu Hanna sebelumnya Jeonghan?"

Jeonghan memandangi Hanna sejenak sebelum kembali menatap Jisoo.

DATING A STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang