Chapter: 8 (END)

421 36 5
                                    

"Jisoo-ya, maaf. Karena besok, aku sudah janji kencan dengan Jeonghan." Hanna bisa mendengar desahan kasar nafas Jisoo.

"Baiklah. Setidaknya kau sudah jujur padaku. Itu lebih baik." Mereka hening sejenak. Hanna bingung harus berkata apa lagi.

"Lalu, apa kau sudah memikirkan keputusanmu?"

"Eh? Keputusan?"

"Besok sudah tepat sebulan perjanjian kencan kita, Hanna."

Hanna mengingat kembali perjanjian yang telah ia buat bersama Jisoo di kencan pertama mereka. Hanna harus membuat keputusan untuk tetap tinggal menjadi pacar Jisoo atau pergi dan menjadikan hubungan mereka sebatas pertemanan.

"Aku belum tau."

"Hanna..."

"Hmm?"

"Apaun keputusanmu, kau harus memikirkannya baik-baik. Untuk urusan hati, kau harus memutuskannya dengan hati. Dan bila hatimu bukan untukku, aku tak masalah. Aku lebih menyukai kejujuran, walau terkadang itu menyakitkan."

"Iya Jisoo."

"Baiklah, aku tidur dulu ya, good night"

"good night." Jisoo mematikan telponnya. Hanna merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Memutuskan dengan hati? Bagaimana?" Hanna memandangi boneka bebek yang ada di samping bantalnya. Dua-duanya menciptakan lagu untuk Hanna. Dua-duanya juga mengiriminya mawar. Dan dua-duanya juga memiliki tempat yang spesial dihatinya. Hanna menutup mukanya dengan bantal. Ia bingung harus memilih yang mana.

"Ahh kenapa tidak dua-duanya saja sih?" Hanna memukuli kepalanya dengan bantal.

"Dasar bodoh! Kenapa berpikiran seperti itu? Itu sama saja kau akan menyakiti keduanya. Dasar serakah!" Hanna pun lalu berfikiran untuk meminta saran dari temannya. Ia mengambil ponselnya dan mulai menekan panggilan.

"Hallo?"

"Hi, Joy!"

"Oh, Hanna. Ada apa?"

"Bagaimana caranya kau tau siapa yang memiliki hatimu?"

"Apa? Hanna-ya kenapa tiba-tiba... aaaa~ ini pasti karena Jisoo dan Jeonghan kan?"

"Eh? Hmm iya. Bagaimana kau bisa yakin bahwa pacarmu Seungjae adalah yang kau cintai?"

"Ehem! Dengar ya Hanna. Kalau dari pengalamanku sih. Karena... entah kenapa saat sedang sedih, senang, galau, atau apalah. Aku selalu memikirkan Seungjae dan bahkan penyebab segala dari sedih dan senangku kebanyakan adalah dia. Kadang ia bisa membuatku nyaman, kadang ia juga bisa membuatku berdebar-debar. Dia menerima aku apa adanya dan paling memahamiku. Dan hal yang membuatku yakin dengan dia adalah, karena dialah yang pertama muncul dikepalaku saat aku mendengar kata 'CINTA' hahahha. Aku lebay ya?"

"Ah tidak kok." Entah kenapa saat mendengar kata 'Cinta', wajah Jisoo yang sedang tersenyum Hangat muncul di benaknya.

"Jadi, sosok siapa yang muncul? Jeonghan atau Jisoo?"

"Ah sudah ya Joy. Terima kasih untuk sarannya."

"Hei, kau tidak mau memberitahuku? Ah dasar kau ini. Yasudah, aku tunggu jawabanmu ya."

"Sekali lagi, terima kasih Joy." Hanna memutuskan sambungannya. Ia menatap ponselnya. Ia memasang headset dan memutar rekaman suara Jisoo yang menyanyikan lagu Month of June.

♡♡♡♡♡

Jeonghan menepati janjinya kali ini. Ia bahkan menjemput Hanna ke rumahnya. Jeonghan hendak mengajak Hanna ke taman bunga lagi, tapi Hanna menolaknya.

DATING A STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang