^-^5^-^

9K 342 2
                                    


Kondisi kamar arrel saat ini sangat-sangat berantakan. Dan terlihat jelas sekali bahwa sekarang ini arrel sedang frustasi.
"Kyaaa bagaimana ini,kira-kira siapa yah yang mau membantuku, kalau aku datang sendirian maka si nenek sihir itu pasti akan mempermalukanku hufft"arrel panik. Yah ini semua berawal dari makan siang waktu.

*Flashback
Sesaat sebelum arrel dan rafa pergi reva menghampiri arrel dan menariknya ke suatu tempat yang cukup sepi,saat itu rafa berjalan lebih dahulu dari arrel sehingga ia tidak tahu arrel sudah tidak ada dibelakangnya.

"Heh lu masih berharap sama yogi yah? Lo sadar diri dong dia itu bentar lagi jadi calon suami gue jadi jangan kecentilan sama yogi!"ucap reva ketus.

"Maaf mbak revalina calon istri dari hendra yogi pradana gue kasih tau yah gue itu udah ngebuang perasaan gue dan gue udah ngk berharap lgi koq ke dia jadi tenang aja mbak, dan maaf gue ngk pernah kecentilan yah ke yogi bukannya situ yang kecentilan, liat aja pake pakaian kurang bahan gitu!"jawab arrel dengan tenang sedikit tertawa mengejek.

"Lo berani-beraninya yah dan lo masih berani ngelak, jujur aja deh lo pasti ngk bisa ngelupain yogi kan, yah gue maklumin secara tampang calon suami gue kya gtu yaaah pasti lo ngk bisa ngebuka hati loh buat cowo lain kan aduh gue mesti hati-hati nih ntar lu ngerebut yogi lagi dari gue!"
Reva dengan nada meremehkan

"Heh lo..."arrel menggit bibir bawahnya menahan amarahnya ia tidak habis pikir dengan wanita yang ada didepannya.

"Kenapa? Hah.. kata-kata gue bener kan"reva denan entengnya.

"Ngk lo salah besar reva, lo pikir yogi satu-satunya cowo didunia ini? dan emang gue bodoh apa berharap sama dia trus-trusan,helloooo lo liat aja di resepsi pernikahan lo minggu depan gue bakal ngenalin pacar gue yang nyatanya lebih baik dari calon suami lo"ucap arrel dengan berani tanpa berfikir lebih dulu.

"Okke gue tunggu ,oh iya gue harap lo ngenalin pacar beneran lo bukan pacar bayaran lo"reva melenggang pergi disertai tawa meremehkan saat yogi memanggilnya.

"Akkkhhh sial nenek sihir itu"ucap arrel sangat emosi.
Flashback off

**
Sudah Pukul 19.30 dan arrel belum menemukan pasangan yang mau iya bawa ke resepsi pernikahan yogi. Sedangkan vivy sudah hampir selesai dengan dandanannya yaah dia juga akan pergi kepesta itu untuk mewakili perusahaan ayahnya karena yogi merupakan pewaris dari pradana gruop.

Beberapa saat tiba-tiba vivy mendapat ide.
"Oohh iya rel gimana kalau kamu minta bantuan ke rafa lagian sepertinya rafa naksir lo deh"vivy berusaha memberikan tawaran

"Apa lo gila dia itu bukan orang sembarangan vivy dan dia ngk mungkin naksir sama cewe kaya aku okeeee.."jawab arrel.

"Apasalahnya dicoba lagian rafa orangnya baik koq"ucap vivy tertawa sambil memperlihatkan pesan yang telah dikirimnya ke rafa melalui handphone arrel.

Arrel sangat marah sekali dan berusaha mengambil handphonenya kembali tetapi sebelum dia merebutnya dari vivy, tiba-tiba rafa menefon.

"Apa kamu sudah siap aku sudah didepan rumahmu"ucap rafa dengan enteng dan menutup telfonnya.

Arrel dan vivy terkaget saat ia melihat dari balkon kamarnya dan benar rafa sudah ada didepan rumahnya lengkap dengan setelan jasnya dan mobil sport merah, yaahh satu kata untuk penampilannya malam ini wooow.

Saat itu arrel langsung keruang baju yang ada dikamarnya, dan vivy membantunya untuk berdandan,mereka melakukannya dengan terburu-buru. Setelah selesai arrel berlari menuruni tangga dengan high heels yang lumayan tinggi beserta gaun yang lumayan merepotkan,sesekali dia hampir terjatuh karena gaunnya dan saat ia sudah didepan pintu ingin menghampiri rafa ia tidak sengaja menginjak bagian bawah gaunnya dan ia pun terjatuh tetapi dengan sigap rafa menangkapnya. Mereka bertatapan cukup lama hingga vivy datang akhirnya mereka berdua kembali bersikap normal walaupun sebenarnya mereka masih gugup.

"Trimah kasih pak rafa anda mau membantu bu arrel malam ini, bagaimana kalau kita pergi sekarang saya akan membawa mobil saya sendiri dan sebaiknya bu arrel dengan pak rafa saja"ucap vivy dengan sopan yang dijawab anggukan oleh rafa dan senyum terpaksa oleh arrel.

Saat diperjalanan arrel memberanikan diri bertanya pada rafa.
"Hmmm sebenarnya tadi..itu... aku...eh bukan aku..vivy yang mengirimimu pesan, dan sebenarnya aku mau meminta bantuanmu untuk menja..di pa.."arrel gugup dan takut-takut untuk mengatakannya.

"Yah aku sudah tau semuanya malam ini aku harus berpura-pura menjadi pacarmu bukan?!"jawab rafa enteng.

Dan arrel terkaget sekali lagi 'bagaimana dia tau , kan tadi vivy hanya mengiriminya pesan kalau aku membutuhkan bantuannya?'

Saat arrel tersadar dari lamunannya ia kembali terkaget saat wajah rafa tepat berda didepannya dan sangat dekat seketika wajahnya memerah.

"Heii kau baik-baik saja ayo turun kita sudah sampai"ucap rafa menyadarkan lamunan arrel lalu menggandeng tangannya.

Saat masuk ke gedung resepsi rafa memeluk pinggang arrel dengan sangat erat seolah-olah mereka benar-benar pasangan sesungguhnya semua mata tertuju pada mereka. Arrel dengan gaun merah terkesan seksi dan rafa dengan setelan jas yang sangat pas ditubuhnya yang wow itu ditambah lagi eksistensi mereka sebagai CEO membuat semua orang disana terkagum-kagum.

Sesaat mata arrel tidak sengaja melihat kearah sosok yang selama ini sangat dia cintai walaupun dengan cara diam-diam, saat ini sedang duduk dipelaminan bersama wanita lain. Sakit yah itu pasti yang dirasakan arrel.

'Arrel lupakan dia lupakan dia okee'arrel menenangkan dirinya tapi tidak terasa air matanya jatuh dan rafa yang melihat hal itu juga merasa sakit melihat orang yang sangat dicintainya dan cinta pertamanya menangisi pria lain, tetapi tidak disangka rafa tiba-tiba memeluk arrel,arrel sedikit terkejut.

"Aku tidak mau orang-orang disini melihatmu menangis, ingat siapa kau sebenarnya disini banyak rekan-rekan bisnimu jadi kumohon hapuslah air matamu jangan memperlihatkan kelemahanmu didepan mereka karena itu bisa menjadi alat untuk menjatuhkan perusahaanmu dan ambil sapu tangan yang ada dijasku untuk menghapus air matamu itu"bisik rafa dan arrel langsung menuruti perkataan rafa ia menghapus air matanya didalam pelukan rafa.

Dan saat arrel dan rafa memberikan ucapan selamat pada sang pengantin tiba-tiba reva berbisik pada arrel.

"Heii arrel kau hebat sekali bisa berpura-pura berpacaran dengan dia"ucap reva ketus.

Dan ternyata rafa mendengarnya, saat arrel ingin menjawab, rafa langsung merangkul pinggang arrel dan menjawab perkataan reva.

"Kami tidak berpura-pura nona, kami benar-benar berpacaran dan kami akan segera bertunangan benarkan sayang"ucap rafa.

Arrel tidak habis pikir dengan ucapan rafa 'dia sangat ahli berakting sebenarnya dia itu lebih pantas menjadi aktor dibandingkan menjadi CEO'batin arrel.

**
saat mereka akan pulang arrel melihat vivy yang tengah kebingungan dan ternyata ban mobil vivy bocor.

"Ya ampun vivy ban mobil kamu"arrel menghampiri vivy.

"Iyyanih ban mobil aku pecah"vivy frustasi. Dan tidak sengaja rafa melihat asril sahabatnya yang juga hendak pulang. Ia pun memanggilnya dan asril menghamprinya.

"Hey bro koq aku ngk liat lo tadi di dalam"sapa rafa

"Ya iyalah secara lo terlalu fokus sama cewe yang ada disamping lo"jawab asril tertawa sambil turun dari mobilnya. saat itu matanya langsung tertuju pada satu wanita dengan gaun berwarna hijau yang terkesan anggun itu yah dia vivy veronika albert. Dan saat itu mata vivy juga tertuju pada asril reflek ia memanggil asril.

"A..A..ASRIl?!"ucap vivy tak percaya

"Viiivy..?!"ucap asril tak kalah Kagetnya.

-------------------------------------------------------------
Thanks all
Bagi vote & komentnya dungs buat cerita ku






CEO coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang