^_^10^_^

8K 329 6
                                    

Flashback on
Terlihat gadis kecil sedang menangis memanggil-manggil ibunya. "Ma....mama.....mamaaa..."gadis kecil tadi tak kuasa menangis melihat ibunya yang terus memeluk kaki ayahnya berusaha membujuk untuk tetap bersama mereka.

"ku mohon tetaplah di sini kita selesaikan semuanya baik-baik, tolong beri aku alasan kenapa kamu melakukan ini semua apa aku melakukan kesalahan? Apa kau mau aku berlutut? Baiklah, Ku mohon surya jangan pergi"ibu dari gadis kecil tadi berlutut menangis memeluk kaki surya pratama.

"Tidak, aku sudah tidak bisa melanjutkannya vina,aku sudah tidak mencintaimu, kita harus mengakhiri semuanya"bentak surya.

"Ayaaahh....ayah kenapa pergi? ayah jangan tinggalin arrel dan mama, ayaaaah...."arrel kecil berusaha menghentikan ayahnya tetapi ayahnya menghempas tangannya, ia terhempas kejalan dan tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi datang dari arah berlawanan.

"A...aay..yah"arrel kecil terkulai lemas bercucuran darah menatap pahit kearah ayahnya yang telah menghilang dari pandangannya.
Flashback off

***

"Pergiiiiiiii... pergi dari sini pergiiii, kenapa kembali? pergi, itu kan yang ayah mau? pergiiiiiiiiiii!!"teriak arrel dengan histeris, semua benda yang berada di jangkauannya ia lempar ke arah ayahnya. Rasa sakit di hati arrel tertanam sangat dalam dan tidak akan pernah ia lupakan. Ia menangis sejadi-jadinya, rasa sakit yang ia pendam selama 17 tahun kini ia tumpahkan.

Pak surya tetap berusaha mendekati arrel yang mengamuk histeris. "Maafkan ayah sayang, maafkan ayah"ucap pak surya miris namun berusaha menenangkan arrel.

"Pergiii!!pergiii..per..gi"perlahan arrel kehilangan kesadarannya.

"Maafkan ayah sayang, dulu ayah terlalu bodoh meninggalkan kalian, ini semua salah ayah, maafkan ayah sayang"pak surya menangis memeluk arrel. selang beberapa detik pak surya baru tersadar ternyata arrel yang berada di pelukannya kini sudah tidak sadarkan diri, ia segera memanggil dokter.

Sekarang arrel telah terlelap setelah diperiksa oleh dokter dan kini rafa sudah berada disampingnya, hanya rafa yang ada di sana karena pak surya memutuskan untuk kembali ke london untuk sementara ini demi kesembuhan arrel. Ia tidak ingin menambah penderitaan arrel.

"Ayaah..ayah.."lirih arrel dengan diiringi isakan, yah arrel kembali memimpikan kenangan pahit mengenai ayahnya itu. Melihat keaadaan arrel rafa mendekat, ia lalu menggenggam tangan arrel.

"Tenanglah princess ku, jangan menangis lagi"bisik rafa lalu dikecupnya kening arrel. Terlihat arrel sedikit tenang akibat bisikan rafa tadi yang bisa dibilang sebagai sebuah mantra. Tidak lama gadget rafa bergetar, seseorang menelfonnya.

"Bagaimana sudah ada perkembangan?"

"Mereka merencanakannya dengan sangat bersih jadi sangat sulit menemukanya, tapi ada beberapa barang bukti yang kami dapatkan dan itu sangat membantu untuk menemukan pelukanya,  sementara ini kami menduga pelakunya adalah orang-orang terdekat dari nona arrel"

"Terus selidiki, aku tidak mau tau secepatnya kau harus menemukan pelakunya"ucap rafa sedikit kecewa mendengar hasil penyelidikan.

Pintu ruangan terbuka, terlihat vivy dan asril memasuki ruangan. Rafa berbalik dan menyambut mereka.

"Bagaimana? Apa dia sudah baikan?"tanya vivy menatap sendu ke arah arrel.

"Begitulah seperti yang kau lihat, beberapa jam yang lalu arrel sudah sadar dan kembali seperti arrel yang dulu tapi saat aku kembali ku lihat pak surya menangis di depan pintu ruangan, ketika aku masuk arrel terlihat sangat kacau dan selama dia tertidur ia selalu memanggil-manggil ayahnya sambil menangis"rafa menjelaskan.

Vivy terlihat sedih mendengar penjelasan rafa, didekatinya arrel lalu dikecupnya keningnya. "Terlalu banyak penderitaan yang harus kamu tangung sendiri arrel, maafkan aku telah membawanya kemari tapi ini semua untuk keselamatanmu rel" ucap vivy sendu.

Asril mendekati vivy "kau sudah melakukan yang terbaik vy, kita berdoa saja untuk kesembuhan arrel"asril merangkul vivy memberi semangat, dan vivy membalas dengan memeluknya.

"Hmmm..Hey kalian kalau mau pacaran jangan disini, ini tu rumah sakit"ejek rafa mengembalikan suasana.

"Yeee bilang aja iri"balas vivy.

"Ya sudah raf kami pergi dulu, ayo sayang kita kan udah di usir tuh"pamit asril dengan sedikit tertawa.

"Jagain arrel yah raf, awas lo macem-macem"ucap vivy mengangkat kepalan tangannya lalu mengikuti asril.

Kini hanya mereka berdua di dalam ruangan, rafa terlihat mengantuk menjaga arrel dan akhirnya selang beberapa menit rafa tertidur. Tiba-tiba mata arrel mulai terbuka, dilihatnya rafa yang tertidur pulas sambil menggenggam tangannya. Arrel tersenyum melihat wajah rafa.

"Kamu adalah laki-laki terbaik yang pernah aku temui selama ini, betapa beruntungnya sosok yang akan mendapatkan cintamu nantinya raf, semoga kamu mendapatkan sosok yang terbaik raf" arrel membalas gengaman rafa. Merasakan pergerakan tangan arrel rafa perlahan membuka matanya.

"Oohh maaf, aku membangunkanmu yah?"tanya arrel.

"Tidak apa-apa princess, bagaimana sudah baikan?"

Arrel mengangguk "Raf.. panggil arrel aja bisa kali kalau kamu panggil aku princess, trus pangerannya siapa? kamu? Ya yaa ya kamu cocok jadi pangeran, tapi pangeran kodok"arrel tertawa.

"Kalau kau mengijinkan, aku dengan senang hati menjadi pangeran kodok untukmu princess"balas rafa ikut tertawa.

"Oohh iya rel, kemarin ayah kamu.." tambah rafa dengan sedikit ragu ingin mengatakannya ketika melihat ekspresi arrel yang tiba-tiba berubah.


"Raf gimana kabar proyek pembangunan hotel di bali? Ahh maaf selama aku ditahan di kamar ini aku tidak bisa membantumu, tapi tidak ada masalahkan?"arrel memotong pembicaran rafa berusaha tegar dengan mengalihkan topik pembicaraan.

"Mmm ya semuanya berjalan dengan lancar"balas rafa, ia mengerti jika arrel sedang tidak ingin membicarakan ayahnya.

"Baguslah nanti aku akan berbicara dengan dokter aku sudah lelah di rumah sakit ini"

"Tapi kamu masih harus dirawat arrel"

Tiba-tiba arrel menyingkap selimutnya dan berusaha berdiri .

"Lihat aku sudah sehat bukan?" Arrel merentangkan tangannya sambil tersenyum, tetapi beberapa saat kemudian  ia meringis memegangi perutnya. Melihat hal itu sontak rafa mendekati arrel.

"Kalau dokter yang berkata kau sudah Sehat maka aku baru akan percaya"lalu rafa mengangkat tubuh arrel untuk kembali berbaring.

____

Maaf baru update lagi, lamaa yah maaf..maaf..maaf banget entah tiba-tiba aku jadi buntu buat nerusinnya, tapi aku akan tetap berusaha kok yeeeaaah..
Dan maaf part ini pendek bnget + gaje yah

Thanks yg udh ngasih koment + votenya buat cerita ku yg gaje ini ;* dan terus ngasih koment + votenya kalian buat cerita ku ini yah tanpa kalian ceritaku ini hanya segelintir kata yang tidak bernilai

CEO coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang