Jendelaku adalah layar film
Aku duduk di kursi tua
Tanganku sibuk merajut sebuah syal
Lalu sepasangan dua sejoli
Menatap dengan penuh cinta
Binar mata itu tak bisa berbohongMereka bertukar tawa
Memaki satu sama lain
Terkadang mencuri pandang
Wanita itu merona diam-diam
Sebab pria itu tak henti mengodanyaAku tersenyum melihatnya
Drama di sebuh jendela klasik
Dua sejoli itu terlalu naif
Wanita itu serorang pemberani dan pengecut dalam waktu bersamaan
Ia berani mengakui cinta itu tumbuh
Tapi takut cinta itu semakin dalamPria itu tangguh dan rapuh dalam waktu bersamaan
Tangguh karena berhasil membuat wanita terkecoh
Terkecoh jika ia tidak mencintai wanita itu
Rapuh karena hanya mampu menyembunyikan cinta itu dalam matanyaAku sang penonton kisah mereka
Tersenyum tabah
Mereka saling mencinta
Namun tak ingin saling memiliki
Cinta itu terbalut dalam hal lainPersahabatan
Anggap saja seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semestaku, kamu ( puisi )
Poetrykamu, dua kata yang membuat ribuan kata tersusun dan memiliki makna