Part 2

524 38 6
                                        

Pagi hari di Daehan High School. Seorang gadis tengah sibuk dengan buku pelajaran Matematikanya. Ia mulai mempelajari rumus-rumus matematika yang menurutnya sangat rumit untuk dimengerti. Ulangan matematika adalah salah satu hal yang sangat ia benci.

"Annyeong Soojung-ah" teriak Sehun menggema di dalam kelas yang belum penuh karena ini masih pagi buta. Hanya Krystal yang sudah datang sepagi ini.

Sehun lelaki yang menyenangkan bahkan ia menjadi salah satu laki-laki populer di sekolah bersama Geng Exo . Hanya saja ia sedikit dingin dengan orang-orang yang tidak dekat dengannya. Tapi sisi jeleknya ia senang sekali mengerjai orang. Sehun adalah lelaki yang sedikit berandal dan sering melanggar peraturan.

Krystal mendongakkan kepalanya begitu mendengar suara yang sangat ia hapal. Bahkan suaranya seakan bisa memecahkan gendang telinga Krystal. Ia menatapnya malas dan kembali menundukkan kepalanya memahami rumus itu kembali. Sehun menghampiri Krystal dan duduk di bangku samping meja Krystal. Kegiatan pagi Sehun setiap di sekolah adalah ia harus memanggil nama Krystal sebanyak 5x. Sehun menidurkan kepalanya kesamping sembari terus menatap Krystal.

"Krystal-ssi.."

"Soojung-ssi.."

"Soojung-ah.." Krystal memasang eraphone di telingannya. Berharap Sehun dapat berhenti mengoceh. Karena Ia benar-benar sedang tidak ingin diganggu.

"Soojungie.."

"Ya! Jung Soojung"

"Mwo?" ucap Krystal yang menyadari tingkah Sehun. Ia terlalu bosan dengan kelakuan temannya satu ini

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Apa kau tidak lihat aku sedang menulis" ucap Krystal cuek. Krystal memang sedikit dingin dan cuek ketika berada di sekolah, sekalipun dengan Sehun.

"Yaa.. Apa kau sudah sarapan? Mau makan sesuatu? Aku sangat lapar. Ayo kita ke kantin" Sehun terus saja beroceh

"Anni. Kau pergilah sendiri" Krystal menjawab tanpa menoleh sedikit pun ke Sehun

Sehun menarik kursinya mendekati meja Soojung dan meletakan dagunya di atas tangannya yang dilipat di meja. Ia melihat apa yang sedang dilakukan Krystal. Sesekali ia melihat wajah serius Krystal. Sebenarnya Sehun tau disaat seperti ini Krystal tidak mau diganggu. Pasti dia akan marah besar. Tapi tidak dengan Sehun. Semakin Krystal tidak menghiraukannya maka Sehun akan terus mengganggunya.

"Matematika lagi?"

"Eoh."

"Yaa.. kapan kau akan berhenti mempelajarinya?"

"Sampai guru menyebalkan itu berhenti memberi ulangan dan tugas yang banyak. Ah jinjja guru gendut itu benar-benar menyebalkan." Gerutu Krystal.

"Hahaha ternyata murid pintar di sekolah ini pun bisa mengolok gurunya sendiri." Krystal mendengus kesal, mengumpati gurunya sendiri. Krystal memiringkan tubuhnya menatap Sehun.

"Mwo?"

"Kau mau kan mengajari--"

"Tidak, tidak. Terakhir kali aku nengajarimu matematika, kau malah tidur bukan memperhatikannya."

"Kan waktu itu. Sekarang tidak lagi." Krystal menunjukkan wajah memelasnya.

"Shireo" Krystal mengerucutkan bibirnya.

"Pergilah. Nanti Yeoja-yeojamu itu tau sifatmu yang sebenarnya." Ucap Krystal.

"Mwo? Maksudmu?" Sehun menautkan kedua alisnya tanda tidak mengerti apa yang dimaksud Krystal. Krystal pun menghentikan aktivitasnya dan melihat laki-laki di sebelahnya

If I Believe (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang