Part 3

480 36 4
                                    

Kring ~

Ponsel Sehun terus berdering melantunkan lagu "Drop That" sebagai tanda ada panggilan masuk di ponselnya. Ia sudah berusaha untuk tidak mempedulikannya dan tetap memaksa untuk tidur. Tapi sialnya, ponsel itu tidak mau berhenti berdering. Ia mengacak rambutnya kasar, menunjukkan wajah kesalnya. Ia mengambil ponsel yang tergeletak di nakas samping tempat tidurnya. Memicingkan matanya melihat nama yang tertera di layar ponsel itu 'nenek sihir Jung'. Ia melempar kembali ponsel itu ke atas nakas. Ponsel itu berhenti berdering. Sehun mengangkat kepalanya memastikan bahwa ponsel itu tidak berbunyi lagi.

"Menyerah juga dia akhirnya." Sehun kembali merebahkan kepalanya di atas bantal tidurnya.

Yey~ Everybody get ready to jump

Ponsel itu kembali berbunyi dengan nyaringnya. Dengan sangat terpaksa Oh Sehun bangun dan mengangkat panggilan itu.

"Mwo?" Teriak Sehun dengan kesalnya dengan orang di sebrang telepon sana.

'Aku lapar. Ramyeon meokgo gallae?- ayo makan ramyeon?'

"Ya. Kau tidak lihat ini jam berapa?"

'Arra. Eomma dan eonni sedang tidak ada di rumah. Masalahnya sekarang adalah aku sangat lapar dan kau tau kan aku tidak bisa memasak? Ayolah eumm' rayu Krystal

"Yasudah cepatlah aku tunggu di luar."

'Yeyy. Gomawo Sehun-ssi'

Krystal langsung mematikan sambungan telepon itu. Ia mengambil jaketnya dan langsung turun ke bawah.

Sehun berjalan menuju rumah Krystal yang tak jauh dari rumahnya. Menunggu gadis itu keluar dari rumahnya, Sehun memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya. Udara malam ini benar-benar dingin. Tapi gadis keras kepala itu tetap saja mau memaksa untuk makan ramen. Sebenarnya Sehun bisa saja memasakkan untuknya. Tapi karena sedang malas terpaksa ia harus menemaninya saja.

Dalam bebera menit gadis itu sudah berdiri di depannya dengan mantel coklatnya ditambah dengan syal yang melingkar di leher jenjangnya. Sesekali ia bersin, menandakan gadis ini sedang flu.

"Kau sakit?"

"Anni" Jawabnya dengan gelengan.

"Tidak kau itu sedang sakit. Sudah tau udara musim gugur sedang dingin seperti ini tapi kau tetap saja memaksa untuk makan ramyeon"

"Berhentilah mengomeliku. Kau sama saja dengan Eonni"

"Aku akan memasakannya untukmu. Kita makan di rumah saja."

"Shireo. Aku sedang ingin makan di luar. Kajja"

Krystal menarik lengan jaket Sehun. Hingga hampir membuat lelaki itu terjatuh. Sehun mengimbangi langkahnya disebelah Krystal. Gadis itu terus saja bersin-bersin. Sesekali ia mengelap ingusnya.

Sehun memasukkan kedua tangan Krystal ke dalam saku mantel yang dipakai gadis itu. Krystal menatap sendu ke arah Sehun.

"Dasar keras kepala." Sehun menyentil kening Krystal lalu berlalu pergi mendahuluinya.

~~

Sehun keluar dari minimarket membawa dua cup ramen. Ia meletakkan di meja tempat ia dan Krystal dudukin sekarang. Gadis itu menunjukkan senyumnya begitu melihat ramen di depan matanya. Dengan cepat ia mengambil salah satu ramen itu dan hendak menyantapnya. Sehun menarik kembali ramen itu membuat Krystal menatapnya tak suka.

"Ini belum matang. Tunggulah sebentar lagi." Ujar Sehun. Krystal hanya mengerucutkan bibirnya. Sehun mengelus lembut rambut Krystal sambil menunjukkan senyumnya.

If I Believe (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang