Sekujur tubuh Kyuhyun bergetar, rasanya ia ingin sekali memuntahkan isi perutnya yang bahkan hanya terisi secangkir kopi pagi buta tadi. Kyuhyun tak mengerti mengapa ia akhirnya berakhir ditempat ini, seingatnya adalah pagi tadi ia dikejutkan dengan sebuah pesan mengerikan yang masih ia simpan di saku dalam jas armaninya.
Masih membekas jelas sesorang berusaha menghubungi melalui editornya, Robert, untuk meminta bantuan Kyuhyun. Ayah dari teman dekat Robert ditemukan tewas pagi ini dengan kondisi mengerikan, sebuah cap kuno membakar dadanya, membuat Kyuhyun bergidik sekali lagi demi mengingatnya. Robert mengabarkan bahwa sahabatnya telah menunggu Kyuhyun di Jenewa, dan sahabatnya telah mengirimkan sebuah pesawat ke Boston -tempat tinggal Kyuhyun-. Robert berkata menurut sahabatnya perjalanannya menuju Jenewa hanyalah satu jam. Masalahnya, baik Robert ataupun Kyuhyun tidak mengerti bahwa Jenewa yang dimaksud bukanlah di Amerika, melainkan Swiss. Hingga Kyuhyun sempat shock berdiri saat tau ia harus menuju Swiss dalam waktu 1 jam menggunakan sebuah pesawat yang menurut Kyuhyun mengerikan, dengan kecepatan 15 mach, bernama prototipe boeing X-33. Alhasil disinilah ia sekarang, mual dan ingin muntah.
Kyuhyun sebenarnya penasaran siapa sahabat Robert ini hingga ia punya kewenangan mengirim sebuah pesawat hanya untuk menjemput Kyuhyun? Hingga sebuah langkah kaki mendekatinya terdengar. Di hadapannya seorang pria yang Kyuhyun lihat berdarah Asia seperti dirinya.
"Anda Mr. Cho? Perkenalkan saya Kim Ryeowook." Pria dihadapan Kyuhyun tak lebih tinggi darinya, ia bertubuh sedikit mungil walau terlihat lengan nya terbentuk padat, kulitnya terlihat putih halus, tidak seputih Kyuhyun, namun tampak sehalus bayi. Dan natanya coklat indah, hanya saja ada rona duka mendalam di sana.
"Cho Kyuhyun. Walau saya tau anda sudah pasti mengetahui nama saya." Ucap Kyuhyun menjawab tangan Ryeowook. Ryeowook tersenyum, namun senyum itu tetap tak menutupi kesedihan di matanya.Ryeowook berjalan mendahului Kyuhyun, mengisyaratkan Kyuhyun untuk mengikutinya menuju sebuah sedan peugeot yang terparkir menunggu mereka. setelahnya mereka duduk berdampingan di kursi penumpang.
"Ku harap tak mengganggu hari mu Mr. Cho" ujar Ryeowook pelan.Kyuhyun hanya tersenyum tipis. Well, kau sudah terlanjur mengganggunya. Ujar Kyuhyun dalam hati.
Ryeowook milirik pria di sebelahnya, pria itu mengenakan knit jacket armani berpadu dengan krooley joggjeans diesel. Dari segi penampilan Ryeowook tau pria di sebalahnya sangat peduli dengan apa yang dia pakai. Ryeowook akui Kyuhyun memiliki aura lelaki 30-an yang tampan dan seksi. Terkesan mapan namun juga ada sisi nakal. Tipe pria yang tak bisa kau tolak ajakannya bila kalian bertemu di sebuah bar mahal di Las Vegas.
"Jadi.. sebenarnya kita sedang menuju kemana?" Tanya Kyuhyun memecah keheningan.
"Ke tempat ayah ku di temukan pagi ini." Jawab Ryeowook singkat dan bergetar.
"kita akan ke rumah mu?" Tanya Kyuhyun tak yakin. Ryeowook terkekeh sedikit mendengarnya.
"Kami menyebutnya rumah. Tapi entah dengan anda Mr. Cho"
"Karena secara tehnik itu adalah sebuah laboratorium, tapi untuk ilmuwan seperti kami, lab adalah rumah bukan?" Lanjut Ryeowook.
"anda adalah seorang ilmuwan?" Nampak Kyuhyun tak menutupi keterkejutannya. Yah bukan karena Kyuhyun adalah orang kolot yang berpikir bahwa kau harus berkepala nyaris botak untuk menjadi seorang ilmuwan, hanya saja Ryeowook benar-benar tak terlihat seperti ilmuwan.
"Bisa dibilang begitu." Ryeowook tertawa pelan. "Bisa dibilang aku adalah seseorang yang begitu tertarik dengan ilmu alam, sama seperti anda yang tertarik dengan ikon, simbol, dan sejarah. Bukan begitu Mr. Cho?"
Kyuhyun tersenyum canggung.
"Kau nampak sudah sangat mengenalku."
Ryeowook menggeleng pelan "tidak juga, aku hanya tau berbekal biografi singkat dari bukumu.""Kau membaca bukuku?"
"Kebetulan setelah berita dan foto kematian ayah aku dapat, aku mencari beberapa kata kunci di internet. Dan hanya buku mu lah yang memiliki referensi dan sumber kuat."
"Oh? Ku kira kau menghubungiku melalui Robert karena mengenalnya?" Tanya Kyuhyun kaget.
"Aku memang mengenalnya, tapi aku tidak tau dia adalah editor mu. Tidak, sampai aku menemukan nomer telpon yang bisa menghubungkan dirimu di internet, yang secara mengejutkan adalah Robert."
Kyuhyun nampak mulai memperhatikan Ryeowook ragu, entah kenapa ia mulai meragukan pria di sebelahnya ini.
"Aku tidak tau bahwa kami mencantumkan nomer telpon di internet."
Ryeowook mengehela nafas lelah.
"Memang tidak, tapi aku meminta bantuan teknisi di lab untuk menemukannya.""Oh ya? Bagaimana bisa?" Tanya Kyuhyun tak yakin.
"Karena laboratorium kamilah yang menemukannya."
"Kau pasti bercanda!" Ujar Kyuhyun konyol.
Ryeowook tersenyum meremehkan. "Orang-orang berpikir selama ini bahwa Amerika lah pencipta internet. Mereka tidak pernah tau bahwa labroratorium eropa kamilah yang menghasilkannya."
Kyuhyun merasa tidak enak mendengar jawaban Ryeowook, mengingat ia berasal dari Amerika, dan ucapan Ryeowook sangat tepat mengenainya.
"orang hanya menganggap eropa hanyalah berisi kota tua dan bangunan kuno bukan sebagai pemimpin terdepan kemajuan ilmu pengetahuan, lucu mengingat bahwa ilmuwan ternama seperti Einstein lahir di Eropa."
Kyuhyun menelan ludahnya kelu, ia harus mencatat dalam dirinya bahwa pria di sampingnya adalah tipikal yang gampang ternoda egonya. Kyuhyun harus mulai menjaga ucapannya.
"Emm.. maafkan aku." Lirih Kyuhyun.
Ryeowook mengehela nafas yang kesekian kalinya, ia menjadi begitu sensitif hari ini, apalagi setelah kejadian yang menimpa ayahnya.
"Kau tidak bersalah Mr. Cho, aku minta maaf atas sikap ku tadi."
Kyuhyun dapat menangkap ketulusan seorang Kim Ryeowook dalam setiap kata-katanya tadi.
Mereka terus terdiam, tenggelam dalan pikiran masing-masing. Mereka tak tau, bahwa pertemuan ini mengarahkan mereka menuju sebuah perjalanan panjang yang mendebarkan dan menghasilkan sebuah hubungan tanpa masa depan.
Tara! Update kedua untuk hari ini. Baik kan aku? Please vote and give me your comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angels & Demons
RandomOriginal novel Angels & Demons by Dan Brown. Cast : Kyuhyun, Ryeowook