Angels & Demons

Jasad

DI BELAKANGNYA, Peter Kohler, Direktur Jenderal CERN, sering disebut sebagai Konig atau Sang Raja. Julukan yang diberikan oleh para pegawainya itu lebih disebabkan oleh rasa takut dibandingkan dengan kenyataan bahwa "sang raja" memerintah dari singgasana yang berupa kursi roda.

Meski Kyuhyun baru beberapa saat berada di depan Kohler, dia sudah dapat merasa
kalau sang direktur adalah orang yang menjaga jarak. Kyuhyun harus berlari-lari kecil agar bisa tetap berada di samping kursi roda listrik yang membawa sang direktur meluncur tanpa suara ke arah pintu masuk utama, sementara Ryeowook tersenyum geli melihatnya melangkah dengan langkah lebar seperti terbiasa berjalan bersama dengan sang direktur. Namun ada satu hal lain yang Kyuhyun tangkap, mungkin Ryeowook menghormati sang direktur, namun ada suatu rasa ketidak sukaan yang Kyuhyun tangkap dari sikap Ryeowook terhadap sang direktur. Aneh memang, tapi Kyuhyun bisa merasakannya dengan jelas.

Lagi pula Kyuhyun belum pernah melihat kursi roda seperti milik Kohler itu. Kursi roda itu dilengkapi dengan tempat penyimpanan peralatan elektronik termasuk telepon multi saluran, sistem penyeranta, layar komputer, bahkan sebuah kamera video yang dapat dilepas. Kursi roda listrik itu sepertinya menjadi pusat kendali berjalan Raja Kohler.

Kyuhyun mengikutinya melewati pintu mekanis dan memasuki lobi utama CERN
yang sangat luas. Katedral Kaca, kata Kyuhyun senang sambil melihat ke arah langit. Di atasnya, langit-langit kaca berwarna kebiruan yang berkilauan di bawah sinar matahari sore memberikan pantulan sinar dengan pola-pola geometris di udara sehingga menimbulkan kesan agung pada ruangan di bawahnya. Bayangan siku-siku terlihat seperti urat nadi dan menghiasi dinding keramik putih dan lantai pualam. Udara tercium bersih dan bebas hama. Sejumlah ilmuwan hilir mudik dengan cepat. Kyuhyun mendengar bunyi langkah mereka menggema di ruangan kosong tersebut.

"Ke sebelah sini, Mr. Cho." Suara Ryeowook menyadarkan Kyuhyun dari aksi melihat sekelilingnya. Kohler terbatuk dan menyeka mulutnya dengan sapu tangan putih sambil menatap Kyuhyun dengan mata kelabunya.

"Ayo cepat." Kursi rodanya terlihat seperti melompati lantai pualam itu. Kyuhyun mengikutinya dan melewati ribuan koridor yang ada ke atrium utama.
Setiap koridor ramai dengan berbagai kegiatan. Para ilmuwan yang melihat Kohler & Ryeowook tampak terkejut dan memperhatikan Kyuhyun seolah mereka bertanya-tanya siapa gerangan tamu yang menemani pimpinan dan rekan ilmuwan mereka.

"Saya malu mengakui kalau saya belum pernah mendengar tentang CERN
sebelumnya," Kyuhyun berusaha untuk membangun percakapan dengan Sang Raja, ataupun Ryeowook yang berjalan disisinya yang Kyuhyun sadari semakin pucat.

"Tidak heran," sahut Kohler cepat. Jawabannya terdengar sangat efisien. Kyuhyun tidak yakin bagaimana dia harus menjawab.

"Anda baik-baik saja Mr. Kim?" Tanya Kyuhyun pada Ryeowook khawatir. Kohler menaikkan sebelah alis nya melihat Kyuhyun yang sedang menanti jawaban Ryeowook. Ryeowook melihat sekilas ke arah Kohler dengan tatapan yang Kyuhyun sulit artikan lalu tersenyum ke arah Kyuhyun.
"Saya baik-baik saja Mr. Cho." Ujarnya meyakinkan.

Kyuhyun menghela nafas lega, walau ia bingung mengapa ia harus begitu lega. Dia lalu menarik kertas faks itu dari dalam sakunya. "Orang dalam foto ini, dapatkah Anda-"

Kohler memotong kalimat Kyuhyun dengan mengibaskan tangannya. "Jangan di sini.
Aku sedang membawa Anda untuk melihatnya." Dia kemudian mengulurkan tangannya.

"Mungkin sebaiknya saya saja yang menyimpannya," katanya sambil mengambil kertas faks dari tangan Kyuhyun.

Kyuhyun menyerahkan kertas faks itu dan melihat sekilas ke arah Ryeowook yg mengalihkan pandangan dari dirinya ataupun Kohler, lalu melanjutkan melangkah tanpa berkata-kata.

Kohler membelok tajam ke kiri dan memasuki koridor lebar yang dihiasi oleh
berbagai tanda penghargaan. Sebuah plakat yang sangat besar mendominasi koridor itu. Ketika mereka melewatinya, Kyuhyun memperlambat langkahnya untuk membaca ukiran di atas sebuah logam perunggu.