Mata yang Hilang...

418 38 19
                                    

Mereka memasuki lab milik Kim YoungWoon yang berupa serambi panjang yang bebas hama dan berdinding keramik putih. Kyuhyun merasa seolah dia sedang memasuki
semacam rumah perawatan bagi penderita sakit jiwa di bawah tanah. Di dinding koridor tersebut terpasang belasan bingkai berisi gambar-gambar hitam-putih. Walau Kyuhyun
memiliki karir dengan mempelajari berbagai jenis gambar, gambar-gambar yang berderet di dinding itu terlihat begitu asing baginya. Mereka tampak seperti klise film yang kacau yang terdiri atas corat-coret dan bentuk spiral. Seni modern? Kyuhyun merasa geli sendiri. Mungkin ini adalah karya Jackson Pollok yang berusaha untuk melukis amphetamine.

"Plot acak," kata Ryeowook ketika melihat ketertarikan Kyuhyun pada gambar-gambar tersebut. "Itu adalah citra komputer yang menggambarkan benturan yang terjadi pada partikel-partikel. Ini adalah partikel Z," jelasnya, sambil menunjuk pada sebuah titik tersembunyi yang sulit terlihat oleh orang awam.

"Ayahku menemukannya lima tahun yang lalu. Energi murni. Sama sekali tidak memiliki massa. Mungkin saja itu merupakan unsur terkecil yang membentuk alam ini. Materi tidak lain adalah energi yang terperangkap."

Materi adalah energi? Kyuhyun memiringkan kepalanya. Terdengar sangat Zen. Kyuhyun lalu memandang coretan kecil di foto itu dan bertanya-tanya apa yang akan
dikatakan oleh teman-temanya dari jurusan fisika di Harvard tentang hal ini kalau dia bercerita kepada mereka dia berjalan-jalan di dalam sebuah Large Hardon Collider dan
mengagumi partikel Z pada suatu akhir pekan.

"Ryeowook," kata Kohler ketika mereka mendekati sebuah pintu, "Aku harus mengatakan ini padamu kalau tadi pagi aku ke sini mencari ayahmu."

Ryeowook nampak agak terkejut. "Benarkah?"

"Ya. Dan bayangkan bagaimana terkejutnya aku ketika aku meneetahui kalau dia
sudah mengganti kunci keamanan standar CERN dengan yang lainnya." Lalu Kohler menunjuk sebuah alat elektronik yang rumit di samping pintu itu.

"Aku minta maaf," kata Ryeowook. "Kamu tahu bagaimana perangai ayahku jika menyangkut privasi. Ayah tidak mau ada seorang pun yang dapat memasuki ruangan ini
kecuali dirinya dan aku."

"Baiklah. Sekarang buka pintunya," kata Kohler.

Ryeowook berdiri diam beberapa saat. Dia kemudian menarik napas dalam, dan berjalan menuju ke alat pengaman di dinding itu. Kyuhyun sama sekali tidak siap untuk menghadapi apa saja yang akan terjadi setelah itu.

Ryeowook melangkah ke depan alat itu dan dengan berhati-hati menempelkan mata kanannya ke atas lensa menonjol yang mirip seperti sebuah teleskop. Kemudian dia
menekan sebuah tombol. Tiba-tiba terdengar suara ceklikan. Tak lama kemudian, seberkas sinar berayun-ayun untuk memindai bola mata Ryeowook seperti mesin foto kopi.

"Ini sebuah alat pemindai retina," kata Ryeowook menjelaskan. Alat ini hanya menerima dua pola retina. Retinaku dan retina ayahku."

Cho Kyuhyun berdiri dengan rasa ngeri ketika menyadari sesuatu dalam pikirannya. Bayangan jelas YoungWoon muncul kembali: wajah bermandikan darah, mata cokelatnya yang tinggal satu yang menatapnya nanar, dan rongga mata yang
kosong....

Kyuhyun mencoba menolak kenyataan ini, tetapi dia kemudian melihatnya ... di lantai keramik putih yang terdapat di bawah alat pemindai itu ... samar-samar terlihat noda
kemerahan. Darah kering.

Untunglah Ryeowook tidak melihatnya.

Pintu baja itu bergeser terbuka dan Ryeowook berjalan masuk.

Kohler menatap Kyuhyun dengan tatapan tajam. Maksudnya jelas:

bola mata yang hilang itu berguna untuk tujuan yang lebih penting.

***************

Hallo ^^ it's been really long time right? Aku minta maaf hehehe

Bagaimana untuk pemanasan? Tidak terlalu membuat pusing kan? Hehehe

Angels & DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang