Chapter 8(Part 1)

8.6K 789 59
                                    

Other side

Pria berbaju hitam itu berlari ke arah mobilnya yang terparkir di parkiran sekolah dan melempar pisaunya ke arah kursi penumpang yang berada di sampingnya. Membanting stir mobilnya dengan keras beberapa kali dan menghentakkan tubuhnya dengan kasar di dashbor mobil.

Menghela nafas berkali-kali, "Kenapa kau bisa salah melukai orang. Yang kau harus lukai adalah pria berengsek itu dan kenapa, Argh" Pria berbaju hitam itu memukul stirnya sekali lagi dan mengendarai mobilnya menjauhi sekolah.

-oOo-
Read A/N!!!


Cheonsa menerjap-nerjapkan matanya setelah tersadar sepenuhnya, gadis itu bangkit untuk duduk di kasur. Ia merasa bahwa punggungnya sakit, pada saat menoleh ke arah bawah Cheonsa melihat dirinya sudah tak memakai baju seragamnya melainkan kemeja kebesaran milik seseorang.

Gadis itu pun menoleh ke sebelah kanan, tempat tidur di sebelahnya ternyata di tempati orang bisa dilihat dari separuh badan orang itu dari perut hingga kaki. Namun ia belum tahu siapa gerangan orang itu karena ia menutupinya pembatas jarak tempat tidurnya dan juga tempat tidur disebelahnya dengan gorden, sehingga tak dapat menampakan wajahnya.

Cheonsa pun meletakkan tubuhnya dalam keadaan terlentang di atas tempat tidur, sehingga menimbulkan suara decitan.

Sehun yang mendengar suara itu langsung membuka gordennya dengan kasar dan menatap ke arah Cheonsa. Gadis itu menatap Sehun binggung, sama halnya dengan Sehun yang menatap Cheonsa dengan pandangan yang sama.

"Kenapa kau disini?" Sehun duduk di pinggir kasur dan melipat tangannya di dada.

"Tentu saja menemanimu, aku masih memiliki hati nurani sehingga aku menunggumu sampai kau sadar." Cheonsa hanya diam mendengar jawaban Sehun.

"Kau yang menggantikan bajuku?" Tanya Cheonsa mengigat dia sedang memakai kemeja.

"Hmm."

"Kau melihat tubuhku?" Tanya Cheonsa lagi dan menatap Sehun dengan polosnya. Tubuh Sehun mendadak membeku tak tahu ingin menjawab apa. Jika ia memberitahu sebenarnya sudah dipastikan riwayatnya akan tamat.

Sehun menelan ludahnya dengan berat, "Ti-tidak, a-aku me-menutup mataku sa-saat menggantikanmu baju." Elak Sehun, namun nadanya saja sudah mengatakan bahwa dirinya berbohong. Sekarang saja ia tak berani menatap kedua mata Cheonsa, Sehun lebih memilih menatap ke arah dinding.

Tanpa dia ketahui, Cheonsa sekarang sudah berada di hadapannya. Sehun saja bisa merasakan deru nafas Cheonsa menerpa wajahnya. "Tatap mataku Sehun." Bisik Cheonsa lembut di telinga Sehun, membuat tubuhnya merinding.

Sehun pun memberanikan diri menatap wajah Cheonsa, "Katakan yang sebenarnya Sehun." Ucap Cheonsa semakin mendekati wajah Sehun bahkan bibir gadis itu dan Sehun hanya berjarak 7 cm saja.

Sehun merasa darahnya mendadak berdesir hebat dan matanya serasa terhipnotis menatap ke arah kedua mata Cheonsa yang sangat indah.

"Jadi apa kau melihat tubuhku?" Tanya Cheonsa memegang tengkuk Sehun, pria itu hanya menjilat bibirnya sedikit.

"Ya." Jawab Sehun singkat, masih saja tak melepaskan pandangannya terhadap Cheonsa.

Cheonsa mendekatkan bibirnya kembali ke arah Sehun, namun melenceng ke arah telinga Sehun. "Apa kau senang sudah melihat tubuhku, dasar pria mesum." Cibir Cheonsa dan berdiri dari hadapan Sehun.

"Haish, gadis itu mempermainkanku." Desis Sehun mengacak rambutnnya dengan kasar. Sehun merasa handphonenya bergetar dan ia mengeceknya. Terdapat sma dari orang tak dikenal, tanpa berpikir panjang ia membuka pesan itu.

Nerd For Playboy FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang