Siapa yang ingin selalu dihantui oleh perasaan bersalah? Pasti semua akan menjawab tidak! Begitupun aku, sama sekali tidak ingin merasakannya.
Kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu, tidak henti-hentinya menghantui kehidupanku hingga sekarang.
Apa yang harus kulakukan?
Kembali menemui dia yang pernah hadir dikesalahanku itu?
Tidak! Aku tidak mampu untuk bertemu dengannya lagi. Tapi, hati kecilku sangat begitu merindukannya.
-Feira Anggraini-
***
Kejadian itu selalu menjadi mimpi buruk yang tidak pernah hilang dalam tidurku.
Rasa marah kepada sosoknya begitu mendarah daging.
Namun, kepergiannya yang begitu tiba-tiba, seolah dia melarikan diri dari masalah yang sedang terjadi, membuat perasaan marah dan benci menguat menjadi satu.
Tapi, saat bersamaan aku malah menginginkan kejadian itu terulang lagi, menikmati kembali manis yang pernah kami ciptakan berdua.
-Aga Bramanta-
KAMU SEDANG MEMBACA
Second WEDDING
عاطفيةMara Subandi gadis yang baru berusia duapuluh tahun harus menghadapi lika-liku rumah tangga yang berakhir pada perceraian dan mendapatkan status janda beranak diusianya yang begitu muda. Dalam pernikahan memang tidak selalu berjalan mulus, begitu pu...