√8 He Is Back

461 31 2
                                    

Rhea's POV

Pemuda itu terus menjadi pusat perhatian semenjak ia keluar dari pesawat arah Jerman-Indonesia. Ia berkulit putih, rahangnya tegas, perawakannya tegap, tinggi, mata kecoklatan dan rambut coklatnya benar-benar mengundang tatapan kagum para wanita juga tatapan iri para lelaki.

Setelah mencapai pintu keluar bandara. Dia mencari namanya di papan-papan yang dibawa para supir, lalu berjalan menuju sopir hotel yang membawa papan nama bertuliskan namanya.

Jaron Zadewa.

Pemuda yang biasa di panggil Jaron itu langsung meminta sang sopir membawa kopernya. Di dalam mobil Ia meng-aktifkan telfon dan memasukkan kartu operator Indonesia yang barusan Ia beli di bandara. Setelah mengaktifkan layanan kartu operatornya, ia dengan cekatan mengetikkan nomor seseorang untuk ia telfon.

Ia tak pernah menghafal banyak nomor, tapi Ia sangat ingat 3 nomor handphone. Nomornya sendiri, nomor Ibunya, dan nomor gadis yang Ia sayangi.

Setelah mengetikkan nomor di kolom telfon, ia mengurungkan niatnya untuk menelfon nomor tersebut, dan malah mengambil opsi untuk mengirim pesan.

"Cantika, besok kita bakal ketemu lagi :)"

Tak menunggu beberapa lama, balasan untuknya datang. 'Selalu saja cepat membalas. Tidak pernah berubah.'

+6282257772*** : siapa nih?

Melihat balasan dari Cantika Jaron hanya tersenyum sambil mengetik balasan untuk Cantika.

"Memangnya ada berapa orang yang manggil kamu "Cantika" ? "

Di tempat lain Cantika alias Ame kegirangan langsung menelfon nomor yang meng-sms nya.

Di dalam mobil Jaron tersenyum mendengar nada dering handphone-nya,  tanda ada telefon yang masuk. Tidak menunggu lama, ia langsung menggeser tanda hijau untuk menjawab telfon. Terdengar suara gadis di seberang sana.

"Halo. Check check ehem," terdengar suara Cantika dari seberang sana.

"Halo juga Cantik. Gimana kabar?"

"Baik kok. Eh, kapan kamu baliknya? Kok nggak ngomong-ngomong," terdengar nada sebal dari kata-katanya, yang justru membuat Jaron tersenyum simpul. 'Pasti ekspresimu sangat lucu sekarang, membuatku makin ingin cepat bertemu." Batin Jaron.

"Baru aja nyampek Cantik. Mangkanya ini aku langsung hubungin kamu. Kabar aku baik, btw."

"Maaf Jaron. Tapi aku nggak nanya kabar kamu. Pokoknya aku ngambek ya karna kamu pulang nggak kasih kabar ke aku.  Selama ini juga, kamu ngilang gitu aja. Dan dengan pedenya kamu baru ngehubungin aku sekarang. Ada banyak hal yang musti aku tanyain ke kamu."

"Iya mau nanya apa Tika?"

"Gila kamu Ron. Kamu itu ke Jerman 2 tahun lo!!!  Dan nggak pernah ngasih kabar sedikitpun, kamu pikir yang nganterin ke bandara itu siapa? Tante juga ditanyain sama nggak taunya. Aku uring-uringan Ron! "

Can I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang