Pagi ini Fara tidak terlambat. Selamat dari penderitaan yang sebelumnya pernah di rasakan. Bersama Reyhan tentunya. Fara berjalan menyusuir koridor menuju loker nya.
"Tumben..pagi-pagi gini udah dateng"
Tiba-tiba ada suara di balik pintu loker. Suara yang tidak asing lagi. Suara seorang lelaki yang sangat dekat dengannya.
"Gue kapok telat lagi" Ucap Fara sambil menutup pintu lokernya dan mengambil novel fiksinya.
"Lo makin hari makin cantik aja ya ra"
"Gak usah modus deh rel. Penyakit playboy lo kambuh lagi kan"
"Gue ngomong kenyataan kali ra" Ucap Farel sambil mengacak-acak rambut Fara.
"FARELL!! RAMBUT GUE JANGAN DI ACAK-ACAK" Teriak Fara jengkel.
"Gak usah bawel deh. Gue kasih cappuccino juga diem kan lo" Balas Farel meledek.
Dari sudut koridor. Ada seseorang yang memperhatikan Fara dan Farel yang sedang berduaan. Layaknya seorang sahabat. Matanya sangat tajam dan tatapannya sinis ke Farel. Seperti ada dendam yang menyelimuti.
"Gak usah terlalu deket sama gue deh rel. Secara kan lo kakak kelas,nanti gue di bilang yang enggak-enggak lagi" Ucap Fara sambil memajukan bibirnya. Manyun.
"Duuh ra bibir lo gakuku deh. Nyantai aja kali. Maksud lo apa sih?"
"Yaa nanti gue di sangka cewek murahan yang lagi lo modusin. Lo kan playboy di sini rel" Ucap Fara sambil menatap mata Farel. "Udah ya,gue mau ke kelas dulu"
Farel hanya menunduk sambil menyenderkan punggungnya di depan loker Fara. Melihat ke arah Fara yang lama-lama menjauh. Farel hanya terdiam. Tak bisa berkutik layaknya seorang playboy. "Jauh.....terus menjauh" Gumamnya sendiri.
----##----
"BALIKIN GAK NOVEL GUE" Tiba-tiba suara Eca teriak. Seperi biasa. Eca dan Ipul selalu berperang di pagi hari.
"Eh kenapa tuh si Eca? Kumat?" Tanya Fara kepada Indah dan Vira.
"Itu si Ipul ngambil novel nya si Eca" Jawab Indah.
"Ri tangkep ri tangkep" Ucap Ipul sambil melemparkan novel Eca ke Fahri yang ada di dekat pintu.
"Sini gecee pul" Fahri mengambil ancang-ancang untuk menangkap novelnya Eca.
Buuk!!
Novel itu mengenai kepala Reyhan yang sedang berjalan sambil memakai headset. "SIAPA NIH YANG LEMPAR" Ucap Reyhan kesal.
"Novel ini gue tahan. Ambil nanti jam istirahat di ruang olahraga" Ucap Reyhan yang langsung meneruskan jalannya.
"Yaaah..novel gue" Ucap Eca memasang muka melas.
"Kenapa ca?"
"Novel gue di ambil kakak kelas gara-gara si Ipul lempar novel gue terus kena kakak kelas yang lagi lewat ra"
Fara langsung berjalan ke pintu kelas dan melihat di sekitarnya. "Siapa ri yang ngambil novelnya si Eca?"
"Itu..kakak kelas"
"Iyaa..namanya siapa?"
"Si Reyhan.."
Reyhan....
Fara langsung memasukki kelas dengan perasaan yang bingung. "Novel lo sama Reyhan"
"Reyhan??" Tanya Vira bingung.
"Iyaa..kakak kelas yang waktu itu gue tabrak di gerbang"
"Yah terus gimana dong novel gue" Eca masih memasang muka memelas. Sebenarnya bisa aja dia langsung ngambil ke Reyhan. Tetapi,Eca punya rencana tak terduga. "Bantuin gue ra..gue gak berani"
"Katanya..kalo novel nya mau balik. Lo harus ngambil di ruang olahraga jam istirahat" Sambar Fahri.
Fara mendengus berat. "Yaudah nanti gue ambilin"
"Makasih ya raa" Ucap Eca tiba-tiba tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Cappucino Cinta
Teen FictionFara Anissa sangat menyukai cappucino,menurutnya hanya cappucino lah yang bisa membuat fikirannya tenang. Menikmati cappucino di sore hari adalah hobby nya. Reyhan,kakak kelas yang diam diam menyukai perempuan setenang Fara. Bagaimana dengan Farel...