"Namanya.....Fara Anissa" Ucap batin Reyhan.
"Saya permisi ke dalam ya Bu" Ucap Fara gugup.
Baru kali ini gue degdegan ngeliat cewek. Itu cewek manis juga.
Sepulang sekolah Reyhan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Memandang langit-langit dengan tangan di silangkan ke depan. Menghembuskan nafas perlahan mengingat Bu Erna menyebutkan nama cewek yang menabraknya kala itu di gerbang sekolah. Entah perasaan apa yang muncul. Adik kelas itu menarik perhatiannya.
Ketika mata Reyhan mulai menutup kala kantuk melanda setelah pulang sekolah. Tiba-tiba smartphone Reyhan berdering. Ternyata ada notifikasi dari grup Fantastic Four.
Rio Haryanto : ceman ceman jadi latihan basket gaq?
Dodo Saputra : sakit mata gue to
Rio Haryanto : Ta..to..ta..to aja lo butiran bumbu basreng
Dodo Saputra : Bisa ae bumbu batagor di kolong meja.
Reyhan Fauzi : Tiba-tiba gue jadi enek yo sama lo
Rio Haryanto : Yah batal lagi dh nih basket
Rizky Januar : Mager yo. Besok aje
Rio Haryanto : YailahHHHHHHH
Reyhan Fauzi : Bau nya sampe sini yo,berhenti makan bangke yo
Rio Haryanto : MAU KEMANA KITA?
Rio Haryanto : Ke pohon coklat
Rio Haryanto : Semak-semak,jembatan,pohon coklat. SEKALI LAGI. Semak-semak,jembatan,pohon coklat
Reyhan Fauzi : Stop yo. Gue mulai mual
Dodo Saputra : Kebanyakan makan sofel lu yo
Rizky Januar : abis kepentok beringin mana sih lu yo?
Reyhan mulai lelah menanggapi kegilaan Rio. Reyhan terus memikirkan Fara. Fara Anissa. Cewek yang menabraknya di gerbang waktu pertama masuk sekolah setelah libur panjang.
"Namanya Fara Anissa" Ucap Reyhan sambil memegang dagunya dan melihat ke arrah langit-langit.
Fara memasang alarm agar tidak datang terlambat lagi. Fara tidak ingin merasakan hal yang menjengkelkan lagi. Di marahi Bu Erna,bertemu Reyhan dan di hukum membersihkan toilet. Fara duduk di tepi jendela kamarnya yang dingin. Dengan menggenggam capucino hangat di tangannya. Di hirupnya perlahan menikmati setiap rasa dan aroma capucino yang bisa menenangkan hati dan jiwa. Semilir angin yang menenangkan. Sungguh hanya ketenangan yang membuatnya merasa nyaman.
"Reyhan..Namanya Reyhan" Gumam Fara sambil melihat ke arah langit-langit.
Pagi yang sangat cerah mengawali hari Fara,kali ini Fara tidak terlambat. Dia datang tepat jam 6 pagi. Sungguh tenang hatinya bila sudah tiba di sekolahnya. Dengan senang hati Fara menaiki tangganya menuju kelasnya yang berada di lantai 3.
"Ipul,lo lagi ngapain?" Tanya Fara keheranan melihat Ipul sedang berada di sudut ruang kelas sambil memegang smartphone nya. Timbul kecurigaan Fara. Laki-laki kalau sedang melakukan hal tersebut. Berarti sedang melihat sesuatu.
Ipul kaget dengan kedatangan Fara yang tiba-tiba. Muka Ipul panik dan mulutnya sedikit terbuka. Ipul tidak menjawab pertanyaan Fara.
"Lo lagi nonton bokep ya pul?" Tanya Fara kepada Ipul yang langsung memasukkan smartphone nya ke kantung celananya.
"Apaan sih lo,nuduh-nuduh aja. Baru dateng udah nuduh yang enggak-enggak" Ucap Ipul dengan wajah yang panik dan mengeluarkan keringat di dahinya.
"Ada apaan nih Ra? Wah lo pul jangan beraninya sama cewek dong,banci" Ucap Eca yang baru datang. Memasang muka yang menantang Ipul
"Itu caa..si Ipul...nonton bokep pagi-pagi" Ujar Fara sambil tertawa geli
"Idih Ipul,kelakuan lo mines banget..hahahah" Ledek Eca sambil tertawa geli. Ipul hanya diam di tempat pertama kali Fara memergokinya.
"Udahlah ca,gak usah di ledekin lagi,kasian tuh si Ipul jadi diem mati kutu gitu kan" Ucap Fara menepuk pundak Eca yang masih tertawa.
"Eh nanti ke perpus yuk ca"
"Boleh ra boleh..gue temenin kok"
Pelajaran pertama pagi ini adalah pelajaran Bu Mega,guru seni budaya yang konon katanya galak bagi kalangan murid-murid SMA Harapan. Bu Mega datang dengan setumpukkan buku. Memakai kacamata,berbadan ramping dan rambut bergelombang. Ini membuat Ipul ingin menggoda Bu Mega.
"Astaga dragon,Ibu pagi ini cantik banget. Pake susuk berapa lapis bu" Ucapan Ipul membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak. Bu Mega yang kesal menghiraukan perkataan Ipul dan memukul spidol kearah papan tulis agar berhenti tertawa dan focus pada pelajaran.
"Ra nanti ke kantin gak" Tanya Indah mengajakku ke kantin,padahal pelajaran Bu Mega belum selesai.
"Gue mau ke perpus ndah. Di kantin tuh berisik" Jawab Fara berbisik-bisik.
Indah hanya memanggut-manggut mengerti dan tersenyum.
Setelah lama di tunggu-tunggu,akhirnya pelajaran Bu Mega selesai. Sungguh membuat Fara menguap. Baru pelajaran pertama. "Ayo ca ke perpus" Fara menarik tangan Eca dari tempat duduknya.
"Eh..eh ra. Itu ada apaan rame-rame" Tunjuk Eca ke lapangan. Semua murid datang ke lapangan. Seperti ada pertandingan. Eca langsung menarik tangan Fara ke lapangan.
"Ituuu..kan Reyhan" Gumam Fara. Fara kaget melihat Reyhan berada di lapangan. Mata Fara terbelalak melihatnya. Pertandingan volley akan segera di mulai. Fara tak bisa melepaskan pandangannya dari Reyhan.
"Fara..ngapain dia disitu" Ucap Reyhan kaget melihat keberadaan Fara di tepi lapangan. Reyhan tersenyum melihatnya.
Fara dan Eca akhirnya tidak jadi pergi ke perpus dan memilih stay di lapangan. Melihat pertandingan volley. Fara terus memerhatikan Reyhan yang memukul dan melambungkan bola volley itu.
"Eh,senin depan ada camping lho,mau pada ikut gak?" Indah tiba-tiba datang menghampiri Eca dan Fara entah darimana memberikan informasi tentang camping.
"Boleh tuh Ca,ikut yuk"
"Kemana ndah camping nya?" Tanya Eca. "Ke Bogor ca" .
Kira-kira Reyhan ikut gak ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Cappucino Cinta
Ficção AdolescenteFara Anissa sangat menyukai cappucino,menurutnya hanya cappucino lah yang bisa membuat fikirannya tenang. Menikmati cappucino di sore hari adalah hobby nya. Reyhan,kakak kelas yang diam diam menyukai perempuan setenang Fara. Bagaimana dengan Farel...