Part 10 [My Old Friend]

211 12 1
                                    

Seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 170 cm berdiri di depan mereka. Poni hitam menutupi separuh wajah nya, namun masih saja terlihat bekas cakaran dari kelopak mata hingga ke pipi nya. Ia tersenyum ramah, Dark terbelalak melihatnya.

"Joker, apa yang terjadi?"

Joker kembali tersenyum, walau sepintas terpancar kekecewaan dibaliknya. "Rasanya aku mau mengakhiri hidupku. Tapi aku ingat akan janji kita di masa lalu, jadi aku segera ke sini."

**

Kembali ke beberapa tahun yang lalu, ketika Dark baru saja mendirikan markas Deep Dark Fears seorang diri di hutan..

Di saat itu, Dark sedang mengumpulkan kayu bakar karena matahari hampir tenggelam. Akhirnya malam tiba, Dark memutuskan untuk pulang, lagi pula kayu bakar yang dikumpulkan olehnya terasa sudah cukup. Di tengah perjalanan, Dark mendengar rintihan seorang anak laki-laki. Ia mencari asal suaranya dengan berhati-hati, takut kalau itu hanyalah jebakan para tokoh urban legend. Setelah mencari selama beberapa menit, ia menemukan seorang anak laki-laki di balik semak, ia bergetar ketakutan dengan penuh luka di tubuhnya.

"Hei, jangan menangis. Ada apa dengan dirimu?" tanya Dark sambil mengulurkan tangan kepadanya.

"A.. Apakah kau manusia?"

Dark mengangguk, anak laki-laki itu terlihat lega, ia menerima uluran tangan Dark dan mencoba berdiri dengan susah payah. Ternyata anak itu terpisah dari rombongan keluarga nya yang berpindah daerah dan berakhir dengan tersesat di hutan. Dark meminta anak itu untuk tinggal sementara bersamanya untuk beberapa waktu sampai pulih, ia menerima tawaran Dark dengan senang hati.

"Namaku Joker, aku adalah anak kepala desa Auctum. Kau tahu kan, desa kami terkenal akan orang-orang yang pintar dalam membuat ramuan obat dan membuat senjata bantuan seperti bom. Walau kami tak bisa berperang secara langsung, biasanya kami menjadi supporter yang membantu dalam bidang pertahanan. Seperti game saja bukan?" jelas Joker panjang lebar ketika sudah sampai di markas.

Dark tersenyum sambil mengacak-acak rambut Joker. Joker cukup membantu juga di sana, ia membuat beberapa ramuan obat yang berguna dalam pertarungan bagi Dark, obat penambah energi dan stamina. Setelah genap 5 hari, Joker pamit pulang. Dark memberikannya sebuah buku obat-obatan yang langka.

"Ambilah ini sebagai pemberian dari ku, pelajari semuanya, dan aku yakin, kau akan menjadi seorang pembuat obat yang terkenal."

Joker tersenyum lebar, "wah, terimakasih kak Dark.. Aku tersanjung mendapat buku ini dari mu."

Dark hanya mengangguk,"Jangan panggil aku kakak, kita hanya beda setahun." lanjutnya, "kapanpun kau mendapat kesusahan, datanglah kemari dan minta bantuan kepadaku. Markas ini terbuka bagimu."

Akhirnya Joker dan Dark berpisah. Dark tidak tahu apa yang terjadi dengan Joker setelah itu. Namun menurut kabar, Joker telah menjadi calon kepala desa yang baru, menggantikan ayahnya. Ia juga menjadi salah satu ahli obat yang terkenal.

**

Dark menatap Joker dengan kebingungan, terlebih ketika ia melihat luka cakaran yang ada di wajahnya.

Joker menyadari arah pandangan Dark,lalu ia mulai berbicara. "Luka ini.. Aku mendapatkannya dari Jane the killer. Dia sudah gila." ia melihat Fuuko, Shiro, dan Ara dengan perasaan tak enak, "Oh.. Maafkan kelancanganku. Kalian pasti lelah sehabis bertarung,silahkan masuk. Asisten ku telah membuat beberapa kue dan teh penambah stamina di belakang."

Akhirnya mereka pergi ke ruang makan, di atas meja sudah ada beberapa kue : bolu cokelat, kue velvet, dan banyak lagi.

"Perkenalkan, ini asisten ku. Namanya NaZe, ia adalah seorang ahli strategi. Maafkan kami karena dalam pertempuran apapun, kami hanya bisa berada di belakang layar, karena begitulah keluarga Auctum. Sepanjang hidupnya di penuhi pengabdian. Tak apa kan Dark, menerima dua anggota baru di sini?"

NaZe mengangguk, lalu tersenyum, "seperti yang dikatakan oleh tuan Joker sebelumnya. Aku hanyalah seorang ahli strategi, namun aku yakin bahwa kalian tidak akan kecewa menerimaku sebagai seorang anggota."

"Bukankah ini lebih baik? Seorang ahli strategi, pembuat obat dan supporter, para anggota yang bertarung dengan berbagai macam senjata yang kuat. Aku berterimakasih karena kau telah membawa kekuatan baru bagi kami. " jelas Dark.

Lalu mereka duduk di kursi masing-masing sambil menyantap makanan yang tersedia.

"Jadi.. Dimana semua keluargamu?" tanya Fuuko tiba-tiba.

"Di bunuh oleh Jane." ucap NaZe

"Ya.." rasa sedih masih terpancar di balik pelupuk mata Joker. "Kami di jebak, ia seorang tokoh urban legend yang sangat pintar. Beberapa hari yang lalu, Jane datang ke desa kami. Kami tak menaruh curiga terhadapnya. Ia bersikap bagai manusia normal, bertanya segala hal tentang desa, perangkap yang tertanam di desa kami, dan segala macam kelemahan kami. Dan di malam yang kelam, ia membawa semua pasukannya untuk membinasakan kami. Semua hancur tak bersisa, hanya kami berdua yang selamat. Waktu itu aku hampir terbunuh olehnya, untung NaZe menyelamatkan ku, tapi wajah ku terkena cakarnya yang tajam."

Shiro dan Ara mengangguk, "lalu, apa yang ingin kalian minta dari kami?" ucap Ara sambil menatap lewat NaZe dan Joker satu persatu.

"Aku ingin merebut kembali desa kami dan membinasakan Jane untuk membalaskan kematian keluarga kami."

Dark berdiri dengan tahapan penuh semangat, "Bagaimana,anggota Deep Dark Fears, apakah kalian memiliki keberanian untuk membantu mereka? Atau kalian hanya ingin jadi pecundang yang bersembunyi ketakutan?"

" Cih, tentu saja aku akan membantu. Mereka tak ada bandingannya." ucap Fuuko.

"Aku tak mungkin menolak orang yang kesusahan, iya kan Ara?" pertanyaan Shiro di jawab dengan anggukan Ara.

"Baiklah kalau begitu, kita akan mengambil alih desa Auctum dan mengalahkan Jane pada saat.... "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deep Dark FearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang