Alexandra Gwendolen

2.7K 110 4
                                    

Namaku Alexandra Gwendolen, biasanya dipanggil Lexy. Aku punya seorang saudara kembar namanya Alex. Kami berdua adalah anak dari pengusaha terkenal Trevor Gwendolen dan Madeline Floretta. Keluarga kami berasal dari Prancis dan baru saja pindah ke Indonesia bulan ini terkait pekerjaan ayahku.

Hari ini adalah hari pertama aku dan Alex masuk sekolah di O'neil international school dan aku sangat bersemangat hari ini. Aku dan Alex berangkat diantar supir kami alias pak Narto menaiki mobil mercy hitam mengilap milik ayahku.

Akhirnya sampai juga disekolah, kami berjalan menyusuri koridor yang masih sepi (sepertinya kami kepagian) dan menemukan nama kami di kelas yang bersebelahan. Aku di kelas XI-IPA 2 sedangkan Alex di XI-IPA 1

"wah kita ga sekelas" kata Alex girang

"iya aku di XI-IPA 2 sedangkan kamu di XI-IPA 1" jawabku polos

"ya tentu saja, aku berada di kelas orang pintar, aku memang selalu lebih pintar darimu" lalu dia berjalan dgn senyum penuh kemenangan sambil melambaikan tangan.

Terkadang dia memang menyebalkan. Akupun masuk ke kelas dan duduk di kursi kosong di tengah ruangan.

"Kriiiiiiiing" bel masuk sekolah berbunyi murid-murid berhamburan masuk ke kelas masing-masing.

Saat semua sudah masuk kelas aku merasa risih seperti ada yang menatapku, ya mereka semua melihat ke arahku sambil berbisik-bisik seolah aku makhluk asing yang memakai seragam dan tiba-tiba ada di kelas mereka, tapi yang paling menonjol adalah dua cowo yang duduk di ujung depan kelas yang satu berkulit putih dan yang satunya lagi berkulit kecoklatan mereka menatap kearahku sambil bicara

"anak baru tuh" kata cowo berkulit putih.

"iya kayaknya bukan orang Indonesia deh" cowo berkulit kecoklatan membalasnya dengan santai.

"coba gue deketin ah siapa tau temen lo ini bisa dapet cewe bule"

" yaudah sono biasanya kan lo jago ngerayu cewe selama ini gaada cewe yang ga klepek klepek sama lo"

"bentar ya" sambil tersenyum cowo berkulit putih itu menghampiri aku

"hai" sapanya, "kenalin nama gue Harry Wijaya lo bisa panggil gue Harry aja." Katanya mengenalkan diri.

"Ya aku Alexandra panggil aja Lexy," kami berjabat tangan.

"Anak baru ya ? Pindahan dari mana ?"

"Oh iya keluargaku baru pindah dari Prancis karena pekerjaan dad."

"Ooh orang Prancis toh, kok bahasa Indonesianya lancar banget?"

"Iya sebelumnya aku udah belajar bahasa Indonesia dari les karena dad udah memberitahu kalau kita bakalan pindah kesini."

Baru saja aku menyelesaikan ucapanku bu guru yang menjadi wali kelas kami masuk ke kelas dan murid-murid duduk ke kursinya masing-masing dengan rapi. Postur tubuh yang tegak dan tinggi membuatnya terlihat berwibawa namanya bu Tari.

"Selamat pagi buuuuu."

"Selamat pagi anak-anak silahkan duduk , nah anak-anak ibu ada kabar baik, kita tahun ini kedatangan dua murid baru di kelas kita Alexandra Gwendolen dan Euginia Bernadette ya silahkan kalian maju memperkenalkan diri."

Aku pun maju ke depan kelas "hai semuanya, nama saya Alexandra Gwendolen kalian bisa panggil saya Lexy saya pindahan dari Prancis saya memiliki kembaran dia ada di kelas XI-IPA1." Dan semua orang kembali berbisik-bisik dengan teman yang lain.

"Baik terima kasih Lexy silahkan duduk selanjutnya Euginia."

Tak lama setelah itu muncul anak perempuan dia tinggi, kulitnya putih, rambutnya pirang dan dipotong pendek sebahu, dengan mata yang biru sempurna membuat dia terlihat sangat cantik.

"Maaf bu saya terlambat tadi ban mobil saya bocor" katanya sambil terengah engah karena berlari di koridor.

"Iya tidak apa-apa bisa dimengerti pasti kamu Euginia silahkan masuk dan memperkenalkan diri di depan kelas" kata bu Tari.

"Baik bu, selamat pagi semuanya perkenalkan nama saya Euginia Bernadette kalian bisa panggil saya Eugin saya pindahan dari London terima kasih." Kata cewe itu dengan lembut.

"Baik terima kasih Eugin silahkan duduk di kursi yang masih kosong," "sekarang anak-anak mari kita mulai pelajaran." Anak cewe itu pun duduk di sebelahku, kami berkenalan.

***

Akhirnya waktu istirahat tiba, aku dan Eugin pergi ke kantin bersama semua orang memandang kami seolah kami adalah makhluk dari planet lain yang nyasar ke bumi.

"Lexy kenapa ya mereka lihatin kita begitu" tanya Eugin.

"Mungkin karena kita anak baru dan mencolok banget dengan warna mata rambut dan sebagainya yang beda dari mereka" jawabku santai.

"Mungkin aja" jawab Eugin. Kami terus berjalan ke kantin dan tidak memperdulikan mereka.

Banyak sekali makanan di kantin semuanya enak-enak dan terlihat menggiurkan akhirnya kami memilih nasi goreng khas mbok Amy. Ketika kita sedang menikmati makanan kami, tiba-tiba saja Harry dan temannya datang "hai boleh kita gabung disini?" Tanya Harry tanpa malu-malu. "Oh ya tentu" jawabku.

"Oh ya kenalin ini David temen gue yang tadi di kelas."

"Oh ya aku Lexy."

"Kalo lo siapa boleh kenalan kan ?" David bertanya dengan semangat.

"Oh em Eugin" lalu mereka berjabat tangan lama dan David terus memandangi Eugin.

"Eh jangan lama lama dong udah punya pacar juga lo dasar gatau diri kasih kesempatan sama yang jomblo dong" kata Harry tidak senang.

"Yauda sih gue cuma salaman doang sirik aja." Lalu kami melanjutkan makan dan saling bercerita tentang kehidupan kami.

Our School MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang