"Aduh telat deh nih malah hari pertama masuk sekolah." Aku berlari menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi (udah pada di kelas). Aku mencari kelas XI-IPA 2. Yap ternyata sudah ada guru di dalamnya, itu tandanya aku terlambat.
***
Aku Euginia Bernadette, putri sulung dari dua bersaudara. Aku baru saja pindah dari London bersama keluargaku ke Indonesia karena bisnis keluarga. Aku didaftarkan oleh ayahku di O'neil international school. Sekolah yang bagus bukan ? Pasti disiplin. Dan hari ini aku terlambat gara-gara ada kecoa di kamar mandiku dan aku tidak berani masuk ke dalamnya.
Sambil mengatur napas aku masuk ke dalam kelas
"maaf bu saya terlambat tadi ban mobil saya bocor"
Aku membuat alasan agar tidak dimarahi karena terlambat di hari pertama sekolah. Tentunya aku tidak akan menceritakan alasan yang sesungguhnya. Memalukan
"Iya tidak apa-apa bisa dimengerti, kamu pasti Eugin silahkan memperkenalkan diri" jawab guru itu dengan senyuman yang manis.
"Baik bu, selamat pagi semuanya perkenalkan nama saya Euginia Bernadette kalian bisa panggil saya Eugin saya pindahan dari London terima kasih" lalu aku memilih duduk di sebelah cewe bule yang sepertinya murid baru juga.
Kami berkenalan dan mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tentu berbeda dengan lingkungan kami sebelumnya.
Setelah banyak ngobrol aku dan dia mulai berteman. Kami memiliki banyak kesamaan. Kami sama-sama suka makan jeruk, suka membaca novel, dan bisa beladiri. Awal yang cukup bagus untuk membangun sebuah persahabatan pikirku.
***
Aku dan Lexy pergi ke kantin untuk makan ketika jam istirahat. semua orang melihat kami lewat sambil berbisik-bisik entah apa yang mereka bicarakan.
Kami memilih tempat yang agak jauh dari kerumunan murid-murid lapar yang ingin segera menyantap makanan mereka.
"Rame banget disini" kata Lexy dengan wajah heran.
"Iya aku sampe nabrak orang berkali-kali"
"Kita duduk disana aja yuk tempatnya agak jauh dari orang-orang"
"Yuk"
Saat sedang asik makan tiba-tiba ada dua orang cowo yang datang untuk bergabung dengan kami, yang kulit putih namanya Harry dan yang kulit kecoklatan namanya David, aku tau tadi Lexy yang memberitauku. Karena aku dan mereka belum saling mengenal maka kami berkenalan.
Aku berjabat tangan dengan David tapi dia tidak segera melepasnya melainkan dengan sengaja memegangi terus tanganku. Setelah saling mengenal kami pun mulai bercerita tentang kehidupan masing- masing secara bergantian. Mereka semua semangat sekali apalagi Harry dan David yang menceritakan pengalaman mereka ketika menghajar preman-preman yang hendak menyerang mereka.
Karena kurang tertarik dengan topik pembicaraan aku mengalihkan pandanganku ke sekitar (maklum aku orangnya ga kepo) . Tiba-tiba mataku bertemu pandang dengan seorang cowo yang duduk di atas tembok pendek yang membatasi kantin dengan taman. Aku tersenyum begitu juga dia. Entah kenapa jantungku berdebar. Begitu cepat. Kenapa aku ini ?
"Aku rasa aku harus ke toilet sebentar gapapa kan ?" Tanyaku memutuskan cerita David yang sedang seru serunya.
"Oh ya gapapa tapi jangan lama-lama ya." Jawab Lexy karena tak ingin ditinggal sendiri dengan dua cowo itu.
"Sip" kataku.
Kantin sedang ramai-ramainya sampai berdesak-desakan bila ingin membeli makanan dan hanya tersisa sedikit ruang untuk berjalan. Aku sempat terjepit diantara meja dan orang-orang itu. Ketika aku berhasil keluar dari kerumunan itu aku kembali bertemu dengan sepasang mata yang membuat jantungku loncat-loncat. Dan sekarang dia memandangi aku dari dekat tepat di depan wajahku.
"Boleh kenalan?" Aaah tidak dia ingin berkenalan denganku. Jantungku berdetak semakin kencang dan pipiku mulai merah.
"Boleh" jawabku malu-malu. Oh tidak dia tersenyum lagiii.
"Farrel dari kelas XII-IPS 1."
"Oh ya kalau aku Eugin kelas XI-IPA 2"
"Kapan-kapan kita ketemu lagi ya" katanya lalu pergi. Siapa dia?
***
Aku kembali ke meja kantin dengan perasaan senang. Begitu seterusnya sampai akhirnya bel pulang sekolah berbunyi dan aku pulang ke rumah.Di kamar aku terus memikirkan orang itu "siapa namanya ? Ah Farrel" otakku berkata begitu. Menurutku dia ganteng banget, matanya besar bola matanya hitam, rambutnya coklat gelap, hidungnya mancung, kulitnya sawo matang, senyumnya maniiis banget kayak gulali.
Aku belum mengenal dia tapi kenapa bisa begini. Apa ini namanya cinta pada pandangan pertama ?
Tak lama kemudian handphone ku berbunyi.
+6281375510377
"Aduh siapasih ganggu aja deh". Lalu aku mengankat telepon itu.
"Halo"
"Halo Eugin?"
"Ini siapa ya?"
"Ini aku farrel"
Hah Farrel nelpon aku ?"Oh Farrel kiran siapa hehe"
"Iya, kenapa ganggu ya ?"
"Engga kok, kamu kok tau nomor aku ? Kayaknya tadi kita belom tukeran nomor telepon deh"
"Aku cari nomor kamu dari t.u hehehe"
"Niat banget"
"Gapapa demi bisa nelpon cewe cantik"
Deg ..."Mm eh udahan dulu ya di suruh makan sama mama"
"Yaudah gapapa lain kali kita sambung ya, bye"
"Bye"
Aku menutup teleponnya dan teriak di kamarku. Oh tidak aku tidak bisa berhenti tersenyum. Bagaimana caranya aku menemui dia besok.
Nah part 3 udah selesai nih hehehe segini aja ya soalnya baru perkenalan kan. Baca terus yaa jangan bosen thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Our School Mystery
Mystery / ThrillerAlex, Lexy, Eugin, dan juga Brian adalah murid pindahan dari luar negri mereka masuk ke O'neil international school. Disana mereka bertemu dengan Harry, Gaby, Farel, Caroline, David dan berteman akrab. Saat-saat pertama masuk sekolah memang sangat m...