Alexandra Gwendolen

672 53 1
                                    

Sepulang sekolah aku berbaring di atas kasurku, membuka laptop dan menceritakan pengalaman hari ini kepada teman-temanku di Prancis. Kami saling mengirimkan e-mail sampai perhatianku teralihkan kepada handphoneku. Ada nomor telepon tak dikenal menelpon. Satu kali dua kali aku abaikan tapi orang asing itu terus menelpon. Karena penasaran akhirnya aku mengangkatnya.

"Halo"

"Ya, siapa ya ?"

"Kamu lagi ngapain Lexy?"
Eh ini orang kok tau namaku

"Iniii siapa ya ?"

"Masa gatau?"

"Ini siapa? kalau gamau kasih tau mending tutup aja deh daripada buang-buang pulsa"

"Eeeh jangan ditutup dulu Lex ini gue Harry"

"Oh Harry kirain siapa"

"Jutek banget, udah keluar buruan gue di depan rumah lo nih"

"Hah didepan rumah ?"

" iya udah cepetan keluar"

"Okeoke tunggu sebentar"

Aku lihat dari jendela kamarku ternyata benar dia diluar entah untuk apa dia datang. Aku segera turun untuk membukakan pintu untuknya.

"Kamu kok tau rumah sama nomor telepon aku?"

"Iyadong siapa dulu Harry gituloh"

" Apaan sih, serius tau darimana?"

"Tadi pulang sekolah gue cari di t.u alamat sama nomor lo"

"Hahaha segitu pengen taunya ya sampe nyari-nyari di t.u segala rajin banget"

"Iya kan kalau pdkt harus tau dulu seenganya alamat sama nomor telepon"

"Maksudnya ?"

"Nanti juga ngerti, yaudah deh gue pulang dulu ya"

"Loh gamau masuk dulu ?"

"Engga deh gaenak tuh diliatin saudara lo hehehe byee"

"Oke bye hati-hati ya"

Saat aku berbalik ada Alex disana sedang memandangi aku penuh selidik.

"Siapa?" Tanyanya.

"Teman" jawabku sambil tersenyum.

Tak ingin melanjutkan percakapan penuh pertanyaan dari Alex aku pun segera pergi ke kamarku.

"Apa maksud kata-katanya tadi, entahlah ga penting juga"

***

Aku melanjutkan percakapan dengan teman-temanku kali ini kami menggunakan videocall.

"Lexy kamu lama banget jawab e-mailnya"

"Iya maaf tadi ada temanku datang kesini jadi ditinggal ngobrol sebentar"

"Oh ya btw kamu belum cerita kamu keterima di sekolah mana"

"Masa ? Hahaha aku lupa ya bilang ke kalian, aku keterima di O'neil international school katanya sekolah itu salah satu sekolah yang paling bagus di Indonesia"

"Apa? O'neil international school?"

"Iyaa keren kan? Hehehe"

"K..kamu ga takut sekolah disana?"
"Takut kenapa?"

"Sekolah itu kan katanya dulu ada bekas pembunuhan guru sama murid"

"Ah masa? Ga serem kok tempatnya malah bagus keren gitu bangunannya, lagian kalaupun ada bekas pembunuhan juga udah lama kan buktinya semuanya normal kok"

"Ya aku gatau juga sih tapi menurut berita ya setiap tanggal 13 November pasti ada murid yang hilang sepulang sekolah kan serem aku takut nanti kamu juga ikutan hilang lagi"

Sesaat aku merasa ada yang aneh dari berita itu kenapa harus setiap tanggal 13 November dan kenapa mereka bisa hilang.

"Emm aku gaakan kenapa-kenapa kok tenang aja sekolah ini aman"

"Okedeh kalo gitu udahan dulu yaa byee"

"Bye"

Setelah menutup percakapan aku pun tertidur.

Di dalam mimpi aku melihat diriku sedang berjalan di dalam gedung yang bersebelahan dengan gedung sekolah yang bangunannya masih model bangunan lama. Aku melihat seorang gadis bule sedang merapikan barang-barangnya sepertinya itu naskah dan alat tulis yang berceceran di lantai mungkin habis jatuh. Lalu dikejauhan aku juga melihat ada seorang laki-laki sedang berjalan kearah gadis itu sambil terus memperhatikannya. Semakin dekat semakin dekat lalu sampailah dia di belakang tubuh si gadis dan dia langsung menutup mulut si gadis dengan tangannya yang kanan dan menggendongnya dengan tangan yang kiri dia menyeretnya ke dalam ruangan yang terlihat seperti ruangan latihan teater karena ada banyak kostum dan alat peraga disana. Ruangan itu tidak terkunci. Aku mendengar gadis itu menjerit minta tolong tapi tak ada yang mendengarnya karena semua sudah pulang. Aku mencari-cari dimana dia. Lalu aku melihat laki-laki itu di balik deretan kostum sedang apa dia disana. Aku menghampirinya ternyata dia sedang mencoba untuk memperkosa si gadis. Tapi karena gadis itu terus memberontak akhirnya dia dibunuh oleh laki-laki itu. Dia menancapkan pisau lipat di perutnya sampai gadis itu tidak bergerak. Lalu dia menguburnya dengan tumpukan kostum dan meninggalkannya begitu saja. Tiba-tiba saja hari sudah pagi dengan cepat berganti dengan siang tapi tak ada satupun orang yang menemukan si gadis ini diaini aku ingin memberitau mereka tapi tak bisa seakan mulutku itu di tahan sesuatu. Aku hanya bisa melihat disini. Tak lama banyak murid berdatangan sambil berlari-lari menuju ruangan masing-masing. Aku senang saat melihat beberapa anak berjalan menuju ruangan teater akhirnya si gadis akan mendapatkan pertolongan. Tapi mereka berhenti di depan pintu lalu mulai berbicara aku tidak bisa mendengar mereka. Lalu mereka mencoba untuk membuka kenop pintu. Mereka terkejut karena pintu tidak terkunci. Baru satu langkah mereka menutup hidung sepertinya mereka mencium aroma busuk dari mayat gadis itu. Mereka memberanikan diri untuk masuk ke dalam dan mencari sumber aroma itu dan mereka teriak histeris saat menemukan mayat gadis itu sudah terbujur kaku dan membiru di bawah tumpukan kostum dengan darah yang mengalir dari perut ke lantai. Melihat hal itu mereka memanggi guru dan kepala sekolah untuk ikut menyaksikan apa yang mereka lihat. Sontak semua guru berteriak kaget dan ada yang sampai pingsan. Mereka tak tau harus bagaimana melihat muridnya membiru dengan darah disekitarnya dan baju yang berantakan. Satu-satunya solusi mereka memnaggil polisi. Akhirnya mayat gadis itu segera diurus dan ruangan teater itu diutup dan ditinggalkan beserta semua kostum dan alat peraganya. Setelah selesai kasus itu semuanya kembali berjalan normal meskipun tidak ditemukan siapa pelaku pembunuhan itu.

Tiba-tiba aku terbangun dengan keringat di seluruh tubuhku. Padahal pendingin ruangan di kamarku dingin sekali. Aku tidak tahu apa arti mimpiku tadi kejadian apa itu dan dimana itu. Kenapa aku harus nelihat kejadian seperti itu di dalam mimpiku. Aku melihat jelas wajah setiap orang disana.

"Mungkin itu cuma mimpi buruk" batinku.

Tapi aku seperti berada di sana saat kejadian itu berlangsung aku seperti bukan dalam mimpi aku seperti pergi ke masa lalu. Apa maksudnya ini? Kenapa aku merasa mimpi itu nyata?




Yeey part 6 selesai hahaha sorry ya baru publish lagi soalnya kemaren kemaren itu lagi sibuk. Tapi abis ini janji ga akan lama lama . Thanks ya sudah menunggu keep reading kawan.



















Our School MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang