Harry Wijaya

889 58 3
                                    

Oke nama gue Harry styles. Eh bukan deh hehehehe. Harry wijaya anaknya bapak Jeffry Wijaya dan ibu Teresia angelina. Lahir di Indonesia tapi masih ada keturunan tionghoa sikit. Aku orang yang taat beribadah loh.

Gue sekolah di O'neil international school. Mahal tau uang sekolahnya. Makanya gue ga sering bolos biar ga percuma bayar uang sekolah. Kasian bapake, ntar udah bayar uang sekolah mahal-mahal eh ga lulus wah bisa dibunuh .

Pagi-pagi sekali gue udah bangun, mandi, keramas, rapihin rambut, gila ganteng bangeeet. Bibi belagu like this, hehehehehe. Setelah sarapan gue keluar dan melihat motor ninja hitam yang mengilap terkena sinar matahari. Aduuh sayangku ini keren banget deh. Segeralah diriku menaikinya dan berangkat ke sekolah.

"Bi berangkat dulu ya" gue teriak dari depan.

"Iya hati-hati" sautnya dari dapur.

***

Akhirnya sampai di sekolah dengan selamat. Gue turun dan berjalan ke kelas lalu bergabung dengan teman-teman dan mengambil tempat duduk di pojok depan kelas.

"Hai hai wiih udah pada ngumpul aja" sapaku sok asik.

"Wiss Harry kemana aja lo liburan gaada kabarnya" tanya teman-teman cewe.

"Oh biasalah gue mah kalo liburan kerjaannya tidur, makan, buang air, terus pergi ke warnet, mana sempet lagi megang hp."

"Ah ga seru amat deh liburan lo" lalu kembali ke topik pembicaraan mereka.


Aku memandangi sekeliling kelas, dan mataku tertuju pada sesuatu disana. Ada cewe bule cuantiiik banget. Dia tinggi (yah bule mah pasti tinggi lah ya), putih, rambutnya coklat keemasan, matanya hijau gelap, hidungnya kecil tapi mancung, bibirnya kecil imut-imut gitu.

Gue memandangi sambil ngomongin dia sama si David. Tau kan David siapa sohibku paling ganteng kayak Dimas Anggara versi kw super. Dia melihat kesini, begtu juga gue pun datang menghampiri dia. Ngajak kenalan hehehe siapa tau nanti bisa dijadiin pacar.


Tiba-tiba bu Tari masuk, ga seru banget deh padahal baru sebentar ngobrol sama si cantik. Tidak lama kemudian datang lagi cewe bule ke kelas ini namanya Euginia dia ga kalah cantik, tapi kalah menarik dengan yang satunya. Setidaknya begitu menurut gue.

Pelajaran di kelas berjalan membosankan seperti biasanya. Iseng-iseng gue curi-curi pandang ke cewe bule itu. Alexandra nama yang bagus, panggilannya Lexy hehehe. Dia ga sadar gue pandangi terus. Dia semakin dilihat semakin cantik.

***

Bel istirahat berbunyi dan gue udah ga sabar buat mengisi perut yang sedari tadi udah bunyi-bunyi kayak mercon gitu, jadi langsung aja deh cabut ke kantin.

Di kantin gue lihat Lexy dan teman barunya Eugin sedang duduk berdua dan menyantap makanan mereka dengan lahap. gue sama David memutuskan untuk bergabung.

Kami bercerita banyak tentang kehidupan kami. Tak lupa gue dan David menceritakan bagaimana kami menghajar para preman. Biasa biar keliatan keren di depan Lexy.

"Lexy kamu tau ga waktu itu kita lagi jalan di perempatan sana tiba-tiba aja ada preman mencegat jalan kita" kataku bersemangat.

"Oh ya ? Lalu bagaimana?"

"Preman preman itu mau malak kita di minta kita nyerahin dompet dan handphone." Kata David ga kalah semangat.

"Terus kalian kasih?"

"Oh engga dong kita kan pemberani jadi ga main kasih kasih gitu aja"jawabku lalu melirik si David.

"Jadi kalian apain ?"

"Kita menghajar mereka sampai babak belur, terus mereka kabur deh"

"Ooh"

Lagi seru-serunya cerita Eugin yang sedaritadi tampak tidak tertarik dengan topik pembicaraan memutuskan untuk pergi ke toilet.
"Aku ke toilet dulu ya gapapa kan?"

"Eh iya gapapa kok, jangan lama lama ya" jawab Lexy.

"Sip" jawabnya.

Kami bertiga kembali ke topik. Sekarang giliran Lexy yang bercerita.

"Aku juga bisa bela diri"
Aku dan David sontak kaget dengan pernyataannya.

"Dulu di Prancis aku belajar aikkido yah lumayan lah buat jaga jaga kalo ada yang mengganggu"

"Wah ga nyangka ya kamu cantik cantik gini bisa bela diri"

"Makanya jangan macem-macem sama aku"Lalu kami tertawa bersama. Tak lama kemudian Eugin kembali dan mengajak kami kembali ke kelas.

***

Di rumah aku masih terbayang wajahnya. Kenapa dia begitu menarik? Dari caranya berbicara, sikapnya yang ramah, dia manis menurutku.

Apakah ini saatnya aku melepas kejombloan ini ( sambil meratapi kejombloan yang udah bertahun tahun ). Akupun berniat mendekatinya.

Akhirnya selesai juga part yang ini , ga terlalu panjang ya soalnya ga banyak yang harus diceritain juga sih hehehe tunggu part selanjutnya ya hehehe

Our School MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang