Seseorang mengetuk pintu kamarku. Tapi aku tak mau menghiraukannya karena aku merasa sangat mengantuk dan badanku terasa remuk akibat kekurangan istirahat. Akupun hanya menggeliat di balik selimut dan membenamkan kepalaku di balik bantal.
"Selamat pagi, princess." ucap Mary sambil melangkah masuk ke kamarku.
Aku membalas ucapan selamat pagi darinya hanya dengan menggumamkan sesuatu yang tidak jelas karena arwahku belum sepenuhnya berkumpul di dalam tubuhku. Aku mendengar Mary membuka jendela lalu berjalan menghampiriku dan membuka selimut yang menutupi tubuhku serta bantal yang menutupi wajahku. Alhasil cahaya matahari pagi masuk melalui jendela kamarku yang terbuka menusuk mataku yang belum bisa menyesuaikan dengan cahaya secerah ini.
"Mary aku sangat lelah, tolong beri aku waktu untuk memejamkan mata 5 menit saja." rengekku sambil menarik selimut sampai kepala.
"Princess, kau harus segera bersiap-siap. Hari ini adalah hari penerimaan murid-murid baru di ShannonPic High School." kata Mary menarik selimutku agar aku segera bangun.
"Secepat itukah? Padahal aku baru beberapa jam beristirahat. Kukira aku akan tidur untuk memulihkan tenagaku seharian ini." gerutuku dengan suara pelan. Jujur saja aku sedikit takut pada Mary karena dia adalah tipe macam orang yang selalu mengikuti aturan. Aku penasaran, orang seperti dia apa tidak bosan hidupnya selalu teratur dan terkekang oleh segudang peraturan.
"Jangan khawatir Princess, aku sudah menyiapkan obat untuk memulihkan badanmu. Jadi kau bisa menjalani aktivitas sekolah dengan nyaman." kata Mary sambil mengambil segelas cairan berwarna biru tua dari meja dorong yang berisi sarapan untukku. Sepertinya ia mendengar gerutuanku tadi. Aku harus hati-hati ketika dengannya.
"Apa ini?" tanyaku penasaran ketika Mary menyodorkan gelas berisi cairan aneh itu kepadaku. Aku mengamatinya dengan seksama. Terdapat gelembung-gelembung soda di dalam cairan itu. Minuman ini mengingatkanku pada Pepsi.
"Itu adalah obat pemulih tenaga. Kau akan merasa sehat dan bugar setelah meminumnya." kata Mary menjelaskan.
Aku mencium gelas berisi cairan pepsi itu takut kalau-kalau baunya tidak enak. Aku mencicipinya dengan ragu-ragu tapi rasanya tidak terlalu buruk. Mirip seperti pepsi sungguhan jadi aku langsung menghabiskannya dalam satu tegukkan.
"Rasanya seperti pepsi. Mengapa minuman soda ini dapat memulihkan tenagaku?" tanyaku heran. Bukankah minuman soda tidak baik untuk kesehatan apalagi diminum pada pagi hari seperti ini.
"Karena itu adalah ramuan obat yang dicampurkan dengan soda. Soda pepsi sangat membantu dalam proses reaksi ramuan tersebut." kata Mary menerangkan.
"Ramuan obat seperti apa?"
"Ramuan itu terbuat dari kulit manggis, beberapa ulat daun, kumbang, dan buntut cicak."
Aku langsung tersedak begitu mendengar penjelasan dari Mary. Rasanya asam lambungku langsung naik begitu membayangkan ulat, kumbang dan buntut cicak sudah berada dalam perutku.
"Kau pasti bercanda." kataku dengan susah payah menelan ludah. Mary hanya tersenyum melihat kepanikanku. Dasar menyebalkan!
Aku memakai seragam yang sudah disediakan oleh Mary. Seragam ini benar-benar mengagumkan. Kemeja putih yang dibalut dengan jas berwarna biru tua. Di bagian saku bertuliskan ShannonPic berbentuk seperti lambang yang rumit. Rok kotak-kotak berwarna merah dan hitam di atas lutut memperlihatkan kakiku yang berwarna putih. Untung saja luka kakiku yang tertusuk oleh penyihir Black Kingdom tertutup oleh kaos kakiku yang setinggi mata kaki. Aku menata rambutku dengan mengikatnya bermodel kuncir kuda dan menyisakan sejumput rambut di kedua sisi pipiku. Kupakaikan lipbalm agar mukaku tidak terlalu pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Prince
RomanceDia adalah mimpi burukku. Hidupku takkan pernah sama lagi semenjak ia hadir dalam kehidupanku. Aku ingin lari menjauh darinya tapi entah mengapa takdir selalu mempertemukan kami. Apakah benar takdir? Atau memang kami yang selalu mencari satu sama la...