"kalian ber-4 jangan suka keluar malam malam ya."itu kata terakhir rossa sebelum keluar rumah dan meninggalkan 4sekawan itu.
"jadi?,kita mau apa sekarang?sudah seminggu kita di sini tapi tidak mendapatkan apa apa.."kata Reynard saat mengambil sebuah gelas dan mengisinya dengan air.
"kalau dipikir-pikir harusnya ada tanda-tanda ya?"kata Reiya yang duduk di meja makan dengan tangan kananya menopang dagunya."maksudnya?"tanya Ianthine polos sambil memakan roti yang ada di tengah meja di dalam keranjang.".....kalau dipikir pikir Rossa belum mengatakan apa apa tentang Book Of Fortune."kata Arion yang duduk di samping Ianthine.mereka memandang satu sama lain mereka memiliki pemikiran yang sama,Madam Rossa sepertinya menyembunyikan sesuatu tentang Book Of Fortune.
"pokoknya!!!"Ianthine tiba tiba bangit dari tempat duduknya mulutnya masih mengunyah roti "kita harus mendapatkan bagian buku itu secepatnya!!!!".
semuanya melihat kearah ianthine sambil menyunggingkan senyum mengiyakan.
****
"lagi!?"Rossa meletakan tanganya di.leher sambil menghela panjang.di sebuah kebun sayuran milik seorang penduduk desa terdapat sesosok mayat dengan kondisi tepotong mengenaskan.sama seperti sebelumnya mayatnya tidak.memiliki jantung dan otak.
Rossa berdiri di depan mayat yang sedang dibersihkan itu."apa yang terjadi di desa ini"pikir Rossa sambil melipat tanganya.
"nona Rossa...."kepala Desa yang kemarin mendatangi Rossa wajahnya terlihat lebih pucat dari sebelumnya.
"sepertinya aku tidak terlalu membantu ya...."Rossa menghela napas lagi.jelas sekali dia merasa bersalah karena belum ada kemajuan dalam mencari pelaku pembunuhan tersebut.
"sebaiknya anda istirahatkan pikiran anda,tidak baik bagi wanita sepertimu membembani pikiranya.."Kata.kepala desa memberi saran pada Rossa.
Rossa menganggukan kepalanya merasa berterimakasih kepada.kebaikan Kepala Desa,"Baiklah kalau begitu saya mohon permisi duluan."Rossa membungkukan sedikit tubuhnya pada pria lansia di hadapanya,kemudian melangkah pergi perlahan.
setelah Rossa pergi Kepala desa meminta beberapa penduduk menutup tempat kejadian dengan kain kumal yang sudah di persiapkan."semoga hal ini cepat terselesaikan...."harap sang pria tua dalam hatinya sambil melihat kain kumal itu menutupi tempat kejadian itu.
***
setelah mendapat izin dari Rossa yang pulang lebih awal,Ianthine berkeliling pasar untuk bahan makanan nanti malam.Ianthine melihat ke kiri dan kenan dengan perasaan yang ceria,Rasanya sudah lama dia tidak berjalan di tengah keramaian ini."whaa...."Ianthine tanpa sadar mengucapkan kata itu,"tempatnya lebih luas daripada pasar di desa....".Ianthine kemuadian melihat buah-buahan yang terlihat masih segar.setelah memberi beberapa buah dia melihat ada penjual kaki lima yang menjual permen asam yang mirip lolipop,setelah membeli satu permen asam itu Ianthine kembali berkeliling.semakin lama ia mengeliling toko di pasar,semakin Ia merasakan ada yang menganjal di hatinya.kemudian Ianthine membalikan kepalanya saat akan kembali,Rasanya ada yang tidak beres di sini.
***
Rossa yang memanggil Reiya kedalam ruanganya sejak Ianthine pergi tadi meminta Reiya menceritakan segala jenis sihir yang ia tahu.
"Itu saja yang saya ketahui..."Reiya mengakhiri ceritanya pada Rossa.
"ternyata kau tahu banyak ya" Rossa tersenyum kecil.
"tentu saja"Kata Reiya."jadi kenapa anda menanyakan itu pada saya?"tanya Reiya,Ia memandang Rossa dengan curiga.
"bukan apa apa kok,jawab Rossa pada Reiya.menurut Reiya itu bukan jawaban atas pertanyaanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
World End Fairytale-Legend of Fortune Book-(ON HOLD)
Fantasybuku yang dapat memberi tahu semuanya. buku yang mendapat segalanya.... The Fortune Book" Ianthine seorang gadis biasa yang akan menuju kedewasaan. bencana yang terjadi di Kotanya akan mengubah hidupnya.