Chapter 8 : waver

57 3 0
                                    

Setelah semua yang terjadi.Ianthine mulai mengepaki barangnya yang tidak begitu banyak.Reiya sudah selesai lebih dulu dan sudah membantu Madam Rossa membuat obat.Reynad dan Arion juga sedang mengepak barang di ruang sebelah.

***

"apa yang kau pikirkan?"

Arion yang sedang duduk diatas kasurnya memulai pembicaraan.

"pikirkan apa?",Reynard bertanya balik.

".....Tentang Gadis itu...",Arion mengatupkan ke dua tanganya erat.

"dia bilang waktu itu cuma perkenalan,ada kemungkinan kita akan bertemu denganya lagi",sambung Arion dengan nada serius.

"aku juga memikirkan hal itu,Tapi bukan itu saja yang harus kita pikirkan.Aku tak tahu bagaimana menjelaskan yang terjadi pada Ianthine",Reynard memalingkan kepalanya pada Arion.

"kalau kau bertanya padaku,aku tidak tahu apa-apa...Tapi kau merasakanya kan?",Arion melihat Reynard dengan wajah serius."Saat melihat Ianthine dibawah pengaruh 'itu' aku rasanya seperti dipanggil.Rasanya seperti aku sudah menenemukan sesuatu yang berhak kupertaruhkan sekalipun dengan nyawaku",Arion meletakan tanganya diatas jantungnya.Reynard melihat Arion dengan ekspresi tercengang,Baru pertama kali dia melihat Arion berbicara seperti itu.atau mungkin dia tercengang karena apa yang dikatakan Arion benar,dia merasakan hal yang sama dengan Arion.Reynard memutuskan untuk menyimpan hal itu di hatinya.

"Arion kau......suka dengan Ianthine?",tanya Reynard dengan wajah setengah serius.

"ap.......Apa maksudmu?,maksudku Ianthine memang manis kalau tersenyum tapi...."Raut wajah Arion berubah panik dan tersipu malu.

"ayolah,jujurlah pada temanmu ini",Reynard mendekati Arion dengan wajah Jahilnya sambil menyikut-nyikut pundak Arion.

BRAK!!!

Pintu kamar Arion dan Reynard dibanting oleh Reiya.

"Lama sekali kalian.kita harus buru-buru!"

"Geh!",Reynard berdecak kesal

"Yah,kami sudah selesai kok",jawab Arion dengan nada ramahnya."tunggu saja di depan,kami akan menyusul".

***
Iathine duduk di ruang makan sendirian.barang barangnya sudah siap di atas meja.tidak seperti biasanya Ianthine diam dan berpikir serius karena biasanya Ianthine tidak pernah memikirkan sesuatu yang berat dan merepotkan.Ianthine hanya menunduk terus melihat telapak tanganya yang terlipat.

"Ada apa?",madam Rossa menghampiri Ianthine sambil meletakan segelas teh hangat di depan Ianthine.
"Madam Rossa",Ianthine mengangkat wajahnya menghadap Rossa sebelum murung lagi.beberapa detik kemudian,Ianthine membuka mulutnya,"Madam Rossa apa yang terjadi pada ku?,aku takut...kemarin rasanya tubuhku bukanlah miliku sendiri saat aku sadar teman temanku memasang wajah pucat seperti melihat sesuatu yang mengerikan.",Ianthine menutup wajahnya yang terlihat terbebani oleh kejadian ini.

Dengan lembut Madam Rossa mengelus kepala Ianthine,"angkat wajahmu..",menuruti perkataan Madam Rossa,Ianthine mengangkat wajahnya yang hampir ingin menangis menghadap Madam Rosa."saat ini tak ada yang bisa ku lakukan untukmu",Madam Rosa menyeka airmata Iathine,"aku tidak akan memaksamu untuk melanjutkan perjalanan ini,semua adalah pilihan mu jika kau ingin berhenti melanjutkan perjalan ini kau bisa tinggal di sini".

Ianthine menggelengkan kepalanya,"aku akan melanjutkan peejalanan ini,aku ingin mengetahui siapa diriku yang sebenarnya.biarbun kebenaran itu akan mengoyak hatiku tapi aku ingin tahu siapa diriku yang sebenarnya!",

Madam Rossa hanya memandang Iathine dengan wajah yang tenang sebelum memejamkan matanya dan berkata:"kalau begitu pergilah...jika kau berkata demikian jangan biarkan perasaan mu membuat tekad mu bimbang",Madam Rossa menepuk kedua pundak Iathine sambil memberikan senyuman hangat pada Ianthine."aku selalu berdoa untuk mu..."

"Ianthine...",Reiya menghampiri sahabatnya,"kita harus berangkat.",Reiya sendiri juga masih terbebani tentang perubahan Ianthine kemarin.Entah sadar atau tidak Reiya menghindari kontak langsung dengan mata Iathine.Ianthine mengetahui alasan dibalik sikap sahabatnya,melihat perlakuan Reiya membuat hatinya merasa murung lagi,tapi Ianthine memutuskan untuk memaklumi hal itu.

"Baiklah,kau pergi saja kedepan dulu aku akan menyusul nanti"

saat Ianthine hendak membalikan badanya Reiya membuka mulutnya.

"IAN!!!",Iathine yang terkejut menolehkan wajahnya,jarang sekali Reiya berteriak seperti itu.

"A...aku tak perduli apa yang terjadi kemarin!ba..bagiku Ian tetapa teman ku sekalipun kau mengusirku aku akan tetap berada di sisi Ian!!Makanya....kalau ada sesuatu jangan ragu untuk membaginya dengan ku!apapun yang terjadi aku tetapa akan berada di sisi Ian!!!!",tanpa menunggu kata kata dari Ianthine,Reiya langsung memeluk Ianthine menyembunyikan wajahnya yang merah padam menahan tangis yang akhirnya keluar juga dari matanya.Iathine pun tersenyum lebar sambil menangis terharu

"Tunggu kau lupa dengan kami?",Reynard melangkah keluar dari balik tembok,sepertinya dia mendengarkan dari awal.di belakang,Arion mengikuti Reynard.

"Aku juga merasakan hal yang sama,kita memang baru bertemu tapi menurut kami apapun yang terjadi itu tidak mengubah fakta bahwa Ianthine tetaplah ianthine yang kami tahu."Arion melirik kearah sahabat karibnya seakan meminta nya untuk mengatakan sesuatu.

Reynard menggaruk kepalanya yang tidak gatal."yah,begitulah...seperti kata Arion.Ianthine tetaplah Ianthine",Reynard memalingkan matanya,"bukanya memaksa sih...tapi aku ingin Ianthine tetap ikut perjalanan ini...bukanya lebih baik jika kita berempat tetap melanjutkan perjalanan ini bersama?",sekarang Reynard juga memalingkan tubuhnya.Arion hanya tertawa kecil saat menyadari telinga Reynard memerah.

"tumben kau bocah,bisa mengucapkan kalimat bagus begitu",Reiya menyunggingkan senyum jahil kearah Reynard.

"Be..berisik",tanpa membalikan badanya lagi Reynard melangkah keluar disusul oleh Arion.

***

Madam Rossa mengantarkan mereka berempat sampai di jembatan pintu keluar desa.

"Hati-hati ya",Madam Rossa melihat kearah mereka berempat.

"Terimakasih atas bantuan anda,"Reynard melangkah pergi duluan disusul oleh Arion dan Reiya yang membungkukan badan nya.

"Terima kasih Madam Rossa!".Ianthine membungkukan badanya,dengan semangat dia berlari mengejar yang lainya,"Sampai jumpa!!"Dengan senyumanya yang penuh semangat,iathine melambaikan tanganya kepada Madam Rossa sebelum menghikang di ujung jembatan itu bersama yang lain.

"Jelajahila dunia ini selama kalian masih muda...Lady Geralda....tolong lindungilah mereka",

****

There's always be a light in the deepest abyss

-Book of Fortune:life


*****

Author's note:

Siang Angelrythmn di tempat :D

Mohon maaf yang sedalam dalamya atas keterlambatan update.saya yakin pasti diantara kalian yang berpikir bahwa aku ini sudah mati ^^".Karna update terakhir itu sudah lama sekali dan chapter terbaru di upload akhir tahun//waduh//.sekali lagi,mohon maaf atas keterlambatan ini.Untuk chapter berikutnya dan seterusnya saya akan berusaha agar bisa di update lebih cepat.

Author
Dec-30-2015

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

World End Fairytale-Legend of Fortune Book-(ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang