chapter 6:bring back the dead one2

122 6 4
                                    

"Ian! kemana saja kau!?"

"kami khawatir tahu!"

"lama sekali kau,sudah hampir lewat jam makan malam..."

"haah...kamu nyusahin"

Ianthine yang baru kembali langsung dijejali berbagai pertanyaan dan omelan yang membuatnya mundur sampai bersandar di pintu.

"a.....aku.."Ianthine mencoba berbicara.

"HAH!?"semuanya menatap Ianthine dengan muka sebal.

"a..AKU jalan-jalan keliling.....desa." Suara Ianthine turun nadanya.

"keliling?"Madam Rossa menaikan alisnya"dengan siapa?"tanya Madam Rossa sambil mendekati Ianthine.

"Eh,....El...."Jawab Ianthine.tapi sesuatu mengusik benaknya,"kenapa...Madam Rossa tahu aku tidak keliling desa sendiriian?"Giliran Ianthine yang bertanya.

"..."Madam Rossa hanya menatapi Ianthine dalam diam dan menghela napas."baiklah,hukumanya Ianthine kau yang masak makan malam sendirian untuk semua!"

"hee!?!?!"keluh Ianthine.

***

di sebuah gubuk yang sudah tidak terpakai lagi.

"Yumaila...bersabarlah sebentar lagi...aku pasti menemukan organ lain yang cocok dengan mu"gumam seorang lelaki remaja,Dia berlutut di hadapan sebuah mayat wanita yang terbaring di diatas matras usang.Tubuhnya dilapisi kain linnen tipis yang setiap hari harus diganti karena tubuhnya sudah mulai membusuk."Yumaila ku sayang...kumohon bersabarlah!"

"tubuhnya sudah membusuk,waktumu semakin menipis",suara seorang wanita yang tiba tiba muncul di belakangnya membuat kaget pria itu.

"Apa-apaan perkataan mu!?,katamu aku hanya perlu melakukan sesuai dengan yang tertulis di lembaran itu!".

"ya,aku datang hanya untuk memberi saran"

mereka saling berbicara satu pihak berbicara dengan maksud licik.yang satu lagi hanya tersenyum senang. terlihat seperti boneka dan pengendalinya.

****

sekali lagi,Iathine pergi keluar saat mentari belum mengintip.dengan tudung yang menutupi wajahnya.beberapa jam kemudian matahari mulai tampak menyinari ladang gandum dan para petani yang terlihat depresi akibat kejadian belakangan ini.

dari ujung jalan yang sepi, Ianthine melihat sosok yang dikenalinya.

"El!!!",dengan semangat Ianthine melambaikan tanganya.

El hanya tersenyum sambil membalas lambaian Ianthine.

***

"tidak cuma Ianthine..."Madam Rossa duduk diatas meja dapur sambil melipat tangan dibawah dadanya."Dua bocah dari kerajaan itu juga entah dimana!!!!",dengan wajah jengkel Madam Rossa langsung melahap bulat-bulat roti yang baru di letakan Reiya di sampingnya.

"......",sifat Reiya yang hari ini cukup pendiam menangkap perhatian Madam Rossa.Reiya yang merasa tidak nyaman karena pandangan Madam Rossa yang menyelidiki dirinya,Akhirnya mulai bicara.

"sebenarnya semalam Ianthine bercerita pada ku",Reiya menepati tempat duduk yang tidak jauh dari Madam Rossa.

"bercerita apa?",Madam Rossa lanjut bertanya.

"katanya kemarin dia memang bertemu dengan seseoran di kota.."

"siapa orang itu?"

Reiya menggelengkan kepalanya.

"lalu apa lagi yang dia katakan?"

"dia bilang tato kupu-kupu di lehernya terasa panas dan malam ini dia juga bermimpi aneh."

World End Fairytale-Legend of Fortune Book-(ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang