Bonus Cerpen: Hazel & Yoga (1)

2.2K 77 13
                                    

Typo Everywhere^^

Hazel's Point Of View.

Hai, nama aku Hazel Anugrah Putri Guenio. Aku adalah anak keempat dari 5 bersaudara. Yaps! Aku adalah putri dari Guenio's Corp.

Banyak yang bilang pesonaku ini sangat memikat, padahal aku ini baru kelas 6 SD. Kakakku, Hellenya juga sangat cantik sepertiku. Karena pesona bunda menurun pada kami berdua.

Kakak ketigaku Hellenya sudah memiliki kekasih, namanya kak Adrian. Kalau bisa dibilang sih, mereka cocok. Aku mendukung 99% deh!

Kakak pertama dan keduaku mereka laki-laki bernama Farhelle dan Satrya. Mereka juga sudah memiliki kekasih. Kak Cinta dan kak Monic.

Sedangkan aku? Entah lah.

***

Author's Point Of View.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Semoga kalian bisa menerimanya."

Hazel yang kebetulan duduk di depan memandang seorang laki-laki yang berdiri di samping gurunya.

Murid baru? Sungguh, Hazel paling tidak suka ada murid pindahan.

Laki-laki itu tersenyum, menampilkan deretan gigi putihnya dan membuat semua siswi memekik kagum.

"Nama saya Yoga."

Setelah memperkenalkan diri, laki-laki itu duduk pada bangku paling belakang. Duduk bersama seorang laki-laki populer di sekolah Hazel dan terkesan bandel.

Bel istirahat berbunyi, Hazel langsung berteriak kegirangan dan bangkit dari mejanya. Memang, Hazel paling suka kalau jam istirahat. Karena, ia bisa makan sepuasnya di kantin.

"Hazel kemari!" perintah sang guru saat Hazel berjalan melewatinya.

"Apa?"

"Karena kamu juara kelas di sini, bisa tolong ajarkan murid baru itu?" pinta sang guru membuat Hazel mengeryitkan dahi.

Mengajarkan murid baru itu?

Yang benar saja?

"Kalau saya nolak?"

Guru itu mengeryitkan dahi, menatap Yoga yang masih setia duduk di mejanya menatap lembaran soal yang tadi diberikan.

"Nanti ibu kasih nilai tambah."

"OTW!"

Guru itu menghela napas. Memang kalau disuruh-suruh Hazel paling males. Hazel tipe murid yang pintar tapi malas. Sering menghabiskan waktu sendiri atau sekedar mengobrol.

Jika disuruh guru pun kalau dia males pasti nolak. Tapi! Kalau guru itu bilang "nanti saya kasih nilai tambah!" Hazel langsung menerimanya sepenuh hati.

"Halo." sapa Hazel pada Yoga. Yoga mendongak menatap bingung Hazel yang tengah berdiri.

"Ibu guru suruh gua bantuin lu belajar, ikut gue ke kantin mau?"

Yoga masih menatap bingung cewek yang ada di hadapannya. Ia mengambil buku soal itu, pulpen, pensil, penghapus dan sebuah buku catatan.

1. Dear Mantan: Cinta Dua Hati [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang