Typo Everywhere^^
Karena milih Lenya dan Adrian, jadi bonus cerpen pertama ini tentang Lenya dan Adrian versi pacaran
So, ditunggu commen dan Votenya oke oke^^
***
BRAK!
Reflek gua langsung bangun dari mimpi indah gue, ah kampret emang nih cowok. Berani-beraninya ngebrak meja.
Lu bayangin, kepala gua, gua taro di meja dengan posisi minggir, telinga gua nempel kena meja lalu brak! Betapa nyut-nyutannya kepala gua.
"Hish Rafa, apa-apaan sih kamu." ucap gua dengan bahasa Prancis.
"Kamu di sini mau makan apa tidur? Mending kalau kamu tidur di apartemen aja sih." jawab Rafa sambil mencomot stik milik gua.
"Ayolah ini weekend, tapi kamu malah ngajak aku makan. Aku hoam bener-bener ngantuk."
"Eh eh eh, jangan tidur gitu dong!" Rafa langsung menahan gua yang akan tidur lagi.
"Kamu janji bakal nyeritain tentang kamu dan Adrian, ayok ceritain." rengek Rafa sambil menarik-narik lengan baju gua.
"Tentang aku dan Adrian ya..."
Flashback.
Waktu itu pertemuan gua dan Adrian sangat panjang, dimulai dari gua yang murid baru masuk ke sekolah itu. Yaps, SMA Hen Ran.
Pertemuan kami diawali dengan Adrian yang nikung mobil gua dan ia gua tabrak. Lalu berebutan tempat duduk. Dan gua yang kaget ternyata dia adalah keluarga Yolio.
Adrianes Bahari Yolio.
Dia adalah cowok terngeselin yang pernah ada.
Kami sering berseteru di kelas, karena Adrian yang juga pintar seperti gua. Kami kadang-kadang berantem karena nilai gua yang kadang lebih kecil dari nilai Adrian, atau kami berebutan buat caper sama guru.
"Hai Lenya!" sapa Elsa ketika gua dan Hana berjalan melewatinya yang tengah duduk bersama teman-temannya. Menikmati makanan yang ia pesan.
Elsa adalah teman satu ekstakulikuler gua. Gua dekat dengannya, Relya dan juga Keren.
"Sumpah ya Lenya, tuh guru ngeselin banget! Masa makalah gua ngga dia terima? Susah susah anjir!" gerutu Hana pada gue yang tengah duduk manis sambil memakan bakso.
"Pft~ gua juga kesel kenapa tuh guru jadi guru Prakarya kita lagi. Secara di kelas 10 sudah cukup kali." jawab gua.
"Mentang-mentang kita ini kelas 11 jadi dia tambah seenaknya gitu? Ngeselin!"
"Heh! Bukan dia. Tapi beliau."
Hana tertawa membuat gua ikut-ikutan tertawa. Hana adalah sahabat gua, dia juga dekat dengan Adrian. Katanya sih dia temen kecilnya.
Duks!
"Aduh~" ringis gua ketika sebuah botol mengenai kepala gua.
Refleks gua menoleh dan terlihat Adrian dengan posisi abis lempar botol.
"Kampret lu! Main lempar-lempar botol aja! Kena gue nih!" omel gua tak terima.
"Jah elah, gua 'kan kaga sengaja. Lagian lu duduk di deket tempat sampah." balas Adrian sambil menunjuk tempat sampah yang berada di dekat gua dengan dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Dear Mantan: Cinta Dua Hati [TELAH TERBIT]
Tiểu Thuyết ChungSeri 1 dari Dear Mantan [TELAH TERBIT] Penerbit : Naisastra Media *** "Aku tidak mencintaimu lagi." Alasan sesingkat itu yang membuat Lenya kecewa pada Adrian. Mantan kekasihnya yang dulu selalu bersikap hangat tapi sekarang terasa menyesakkan. Dar...