Pengakuan

683 26 4
                                    

Datang, absen, serta mengulum senyum untuk mereka yang datang berkunjung,
Sebuah rutinitas yang aku jalani.
Mendengar keluh dan dipasangkan dengan raut memerah menahan murka
Sebuah misi yang aku jalani.

Bercumbu dengan data dan digit angka melalui jemari kecilku,
Sebuah bagian dalam kenyataanku.
Merajuk melalui senyuman hangat,
Sebuah bagian dalam kepalsuanku.

Semua kulakukan hanya demi sebuah pengakuan,
Agar aku mampu sejajar denganmu.
Saat aku hampir sejajar denganmu,
Kau kembali dengan tamparan mentah untuk hatiku...

Yah, saat aku sibuk dengan data riset pada jemariku dan digit angka diatas kepalaku,
Hingga aku bercumbu dengan layar tipis yang dingin,
Kau malah hanya berdansa dengan kedustaanmu,
Bercumbu dengan sesosok yang hanya hadir di kala senja.
Memuakan!

Dan saat itulah aku semakin mencumbui layar tipis itu,
Hingga aku mampu melebihimu yang kini tak lebih dari sebuah umpatan kosong tiada berguna...

Trimakasih atas memar ini.
Serta pengakuanmu kini.
Aku mampu melebihimu karena luka yang kau sematkan untukku.

Rasa syukur yang tak terhingga untukmu, masa laluku...

A Little Cup of PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang