Yap, sudah memasuki masa-masa liburan dong!!!
Kali ini gua dan keluarga gua memutuskan untuk liburan ke Pulau Dewata Bali!!! Pulau Bali itu salah satu tempat wisata yang pengen banget gua kunjungi bersama dengan keluarga yang sakinah mawadah warahmah ini.
Gua berangkat ke Bali dengan keluarga gua, Ayah, Bunda, Gama a.k.a abang gua, dan Assa.
***
"Hoam.." Gama yang keliatannya masih ngantuk terpaksa bangun dari kursi pesawat.
"Yeeh... Udah pagi masih ngantuk aja. Cupu lo!" Bentak gua dan Assa berbarengan saat bilang 'cupu lo!'.
Sesampainya di hotel Gama langsung banting diri ke kasur super empuk itu. Kebo emang tuh anak.
Assa masih sibuk bingung karena bola basketnya ketinggalan, padahal dia udah ngajakin tanding basket sama Gama.
Sedangkan gua cuma asik check in di Path kalo gua lagi di Bali. Sosmed addicted.
Ayah sama Bunda lagi beres-beres dan ngobrolin rencana jalan-jalan seputar Bali kali ini.
***
Malam harinya.
"Gama, Khennis, Assa. Ayah sama Bunda malam ini mutusin buat kita jalan di pinggir pantai aja sambil cari makan buat malam ini." Jelas Ayah. Kita bertiga cuma balas penjelasan itu dengan anggukan mantap tanda setuju.
Sesampainya di pantai, kita makan dan foto-foto malam. Gama itu anaknya sok berani, jadilah banyak kejadian di pantai yang menurut gua bakalan bikin panik.
"Nis, fotoin gue dong!"
"Ah! Narsis banget sih lo, Bang." Kata gua sembari mengambil SLR milik Gama.
Selesai makan dan foto-foto kita langsung cabut balik ke hotel. Sampai di hotel, Assa langsung buka laptop dan nyolokin kabel data antara laptop dengan kamera. Dia berniat liat hasil foto-foto tadi.
Tiba-tiba dia stuck di salah satu fotonya Gama.
"E--eh, Bang, Kak. Sini dah."
"Paan sih?" Gama dengan gontai jalan ke arah Assa.
"Kenapa?" Gua yang dari tadi sudah di samping Assa langsung nengok ke arah laptop.
"Um... Liat deh. Kok Abang--," Assa ngomongnya keputus-putus sampe gua bingung.
"Lho, lho! Kok gua! Lha kok?!" Gama keliatan panik.
"Lho kok! Kok Gama foto bareng cewek!!" Gua ikutan panik.
"Um... Tadi Abang fotonya sendirian kan, Kak?!" Assa pun juga bingung dengan foto-foto milik Gama.
Ya, gimana gak bingung, panik, dan takut. Gama itu jelas-jelas foto sendirian! Tapi disamping kiri Gama terlihat jelas kalau dia foto berdua dengan cewek yang berambut panjang sambil menampilkan senyumannya yang horror abis.
"Tapi kok gua gak liat sih tadi?! Kok bisa?! Coba liat fotonya yang lain!" Suruh gua ke Assa yang melongo ngeliat foto Gama.
Dan bener dugaan gua. Di setiap foto Gama Prakasa Damaryanto a.k.a Gama, ada sesosok cewek berbaju putih. Merinding.
Tiba-tiba, ada orang yang nyentuh pundak kanan gua.
"Diem, bacot! Lagi panik tau gak!" Sesaat gua nengok ke kiri dan melihat Gama dan Assa yang masih memperhatikan laptop dengan saksama. Terus yang nyentuh dari kanan siapa? Bukan Ayah, karena dia lagi ketemu sama Direktur hotel di luar. Bukan Bunda, dia lagi di toilet.
Gua memberanikan diri untuk nengok ke kanan. Gua mendapatkan pelototan sesosok wanita dengan darah bercucuran di pelipisnya. Mulut robek disepanjang tepi mulut sampai pipi. Satu kata, NGERI.
Wanita itu melotot ke gua yang membeku diam ditempat. Gama dan Assa ikut nengok dan ternyata mereka juga liat. Mereka berdua teriak gak karuan di kamar hotel. Gama, dia orangnya gak pernah mau berurusan dengan begituan.
"HUAAA!!! APAAN ITU, ANJING, MONYET, BABI!!!" Teriak Gama yang loncat sampe keatas kursi.
"POKOKNYA YANG BERANI NGERJAIN GUE, GUE GANTUNG DIATAS POHON TOGE!!" Orang lagi keadaan panik Gama masih sempet ngelawak.
"KAKAK!!! SEREM BANGET!!! PERGI GAK LO, SETAN!!" Usir Assa seenak jidat berasa setan itu mau aja nurut sama dia.
Beda dengan gua. Terpaku, diam di tempat. Padahal gua paling deket sama 'dia'. Gua beranikan diri untuk bertanya.
"Si--siapa lo?"
Seketika wajah wanita itu berubah sedih dan luka diwajahnya lama kelamaan hilang. Katanya dia adalah korban KDRT oleh suaminya. Mulutnya dirobek dengan pisau oleh sang suami. Pelipisnya berdarah karena dipukul ke arah tembok. Dia sedih karena anaknya pula ikut menjadi korban.
Suaminya adalah orang yang suka bermain judi, pergi ke diskotik, dan minum minuman keras. Suaminya membunuh wanita tersebut dalam keadaan mabuk berat.
"Eh, jadi nama kamu siapa?"
Wanita itu hanya menggeleng tak mau memberi jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan mulut gua begitu saja.
Tak lama kemudian wanita itu hilang tak meninggalkan bekas.
Gama masih panik dalam keadaan naik di kursi. Assa membeku di samping meja rias hotel. Sedangkan gua tersenyum senang saat melihat di laptop bahwa wanita di foto Gama telah hilang.
Walaupun itu menyeramkan, tapi gak masalah buat gua yang selalu setia mendengarkan curahan hati 'mereka'.
Gua rasa itu cukup membantu hati mereka tenang.'Karena mereka yang menyeramkan, belum tentu memiliki hati yang menyeramkan. Mereka hanya meminta bantuan kita atas derita mereka'
***
Holla molla! Di mulmed ada selingan lagu Georgia - Vance Boy (Sara King covered)
Selamat dinikmati!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Lain
عشوائيHallo, Gua Khennis. Gua punya bakat yang gak semua orang punya. Bisa dibilang gua punya indera keenam. Banyak orang yang bilang gua aneh, tapi mereka cuma gak tau rasanya berteman dan berkomunikasi sama yang 'lain'. Mungkin bagi kalian cerita ini ja...