Chapter 4

52 3 0
                                    

Waktu menunjjukan pukul 06:00

Sebelum berangkat sekolah aku menghampiri meja makan untuk sarapan.

Aku memakai dasi di leher bajuku dan kemudian.. "Mamah, Papah!" aku memanggil kedua orang tuaku.

"Eh,, iya nih-nih sayang uangnya tujuh ratus ribu untuk hari in......." Mamah menghampiriku dan memberiku uang.

"Mah! Ayo cepat! Nanti kita telat ke kantor!" teriak Papah dari luar.

"Iya pah bentar!"

Mamah menunggalkanku sendiri di dekat meja makan. Aku hanya terdiam melihat mereka dan memegang uang yang diberikan mamah tadi.

"Mah, Pah, Nezly cuma mau sarapan bareng. Gak minta apa-apa." aku berkata pelan.

"Ah biarin, lagipula mereka brkerja untuk anaknya kan? Ya, untukku. Ah daripada aku telat ke sekolah mendingan berangkat sekarang." aku berjalan keluar rumah menuju mobilku.

******

Sesampainya di sekolah aku menuju kelas dan masuk.

Aku melihat Merry, Kenza dan Mira sedang duduk di kursinya masing-masing.

Dan tiba-tiba Merry berkata

"Wah.. Nezly cantik udah dateng tuh guys." dengan nada licik sambil melirik ke arah Kenza dan Mira.

Aku perlahan menghentikan langkah ku.

"Aduh-aduh.. Ujung bibirnya kenpa tuh? Ko' pake plester?" Mira berkata dengan angkuhnya.

Aku berdiri terdiam dan memegang ujung bibirku yang terluka karena pukulan Merry kemarin.

"Hahahahahhahaha....!!" mereka bertiga tertawa, entah hal apa yang membuat mereka bertiga tertawa begitu geli.

Akupun berjalan agak cepat menuju tempat duduk ku dengan berjalan melewati mereka.

******

Kriiiiiingg!!! Kringgg!!!!

Bel masuk telah berbunyi.

******

Tak terasa sudah dua jam kami belajar di kelas. Dan..

Kriiiiingg!!!!! Ktiiiinggg!!!!

Bel istirahat sudah berbunyi.

"Nezly ke kantin yuk gue laper nih." Liza mengajakku ke kantin.

"Iya iya sebentar, gue beresin buku dulu nih Liz." sambil memasukkan semua buku ke tas punggungku.

Sesampainya di kantin.

Kami duduk di meja kantin paling pojok sambil menyantap semangkuk bakso. Ditengah asyiknya aku dan Liza mengobrol dan makan bakso, Zio menghampiri kami berdua.

"Nah, kebetulan nih Zio dateng, gue mau mesen minuman ke sana, elu mau mau gak Liza? Zio?. Gue yang bayar deh." aku sambil mengeluarkan uang di saku bajuku.

"Wah.. Nez, lu bawa uang banyak bingitz pake z." Liza melihat uangku.

"Zio? Lo mau juga? Sekalian nih." tanyaku pada Zio.

"Hmm... Boleh.."

Tunggu sebentar ya gua kesana dulu.
Aku berdiri dari duduk ku. Dan tiba-tiba..

"Upsss!!" Merry menabrak ku. Dengan menumpahkan minuman yang di pegang nya ke baju ku.

"Elo ya! Kalo jalan hati hati!" aku membentak Merry geram.

"Heh! Jelas jelas elo yang gak ngeliat! Elo yang gak hati-hati kenapa jadi nyalahin Merry hah!" Mira mendorong pundak kiri ku dengan satu tangannya.

Don't ever leave me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang