Chapter 8

146 3 0
                                    

Waktu menunjukan pukul 12:00. Ya, jam pulang sekolah.

Aku pun berjalan keluar kelas dengan ekspresi sedih. Tiba-tiba Liza menghampiriku.

"Hey Nezly! Jangan sedih donk udah.. Nanti juga Zio datang nemuin lo lagi."

"Diem Liz, gua udah gak mikirin dia lagi." sambil menunduk sedih dan melihat cincin pemberian Zio yang masih melingkar di jariku.

"Okey, lo mau pulang bareng gue gak Nez?"

"Enggak Liz, gua dijemput sama nyokap, nanti gue nelfon."

"Oh yaudah kalo gitu, gue duluan ya Nez,"

"Iyah Liz"

Liza pun berjalan meninggalkanku di pintu gerbang sekolah. Saat aku sedang ingin menelfon tiba tiba ada mobil berwarna merah. Ya, aku tahu itu mobilnya Merry geng redgirls. Dan terlihat Kenza dan Mira keluar dari mobil itu, aku hanya terdiam melihat mereka. Kemudian mereka menarikku masuk ke dalam mobil Merry.

"Hey! Lepasin gue! Kalian mau bawa gue kemana!" teriakku di dalam mobil Merry.

****

-Merry's Pov-

Kemudian Merry berbicara lembut dan angkuh "Gue akan ngasih lo pelajaran yang gak bisa lo lupain seumur hidup lo Nez! Gue udah terlanjur sakit hati karna Zio lo rebut dari gue!"

****

Merry yang sedang menyetir "Ssstt... Nezly, jangan berisik kita cuma mau seneng-seneng kok. Besok kan hari kelulusan kita, apa salahnya seneng-seneng dulu."

"Iya Nez, jadi lo jangan berisik deh." Kenza mengelus kedua pundakku

"TURUNIN GUE DISINI SEKARANG!!" teriakku semakin kencang.

"Heh Nezly, lo kan ditinggal pacar lo ke Australia, jadi apa salahnya donk elu seneng seneng sama kita? Iya gak?" Mira berkata.

Sesampainya di...

"Tempat ini bisa di bilang seperti club, tapi buat apa mereka mengajakku ke sini?" aku berkata dalam hati.

"Ayo, turun lo sini ikut gue! Kapan lagi coba lu seneng-seneng, besok kan hari kelulusan kita." Mira menarik tanganku.

"G.gak, gue gak mau ikut, buat apa gue masuk kesana"

"Pokoknya elo harus masuk! Dijamin elo seneng Nez, ayo cepet keluar!" Kenza juga menarik tanganku untuk turun dari mobil.

Setelah aku turun dari mobil dengan kondisi rambut acak-acakan dan baju sedikit kucel dan rok mini seperti layaknya anak SMA, kenza dan Mira menarikku kedalam tempat itu. Ya, tempat yang seumur-umur belum pernah aku mampir kedalamnya.

"Ayo guys, pegang dia dan ikutin gue." Merry berkata pada Kenza dan Mira.

****

-mamah Nezly's pov-

"Nezly belum pulang udah jam segini, kemana ya? Ah namanya juga anak muda, paling hangout bareng temennya, nanti juga kalau ada apa-apa pasti nelfon mama, Nezly kan udah dewasa, besok juga hari kelulusannya, wajar lah kalau lagi main sama temen-temennya."

Di benak mamah gak ada sama sekali rasa kehawatiran terhadap ku.

*****

Sesampainya di dalam. Mereka membawaku ke sofa yang ada pojok, yang kulihat ada seorang pria berkulit putih dan memakai jas hitam. Ya menurutku gak beda jauh tampan nya dengan Zio.

"Hai om Hans....." mereka menyapa seseorang yang telah duluan duduk di sofa itu.

"S.s.siapa dia?" aku bertanya pada Merry.

Don't ever leave me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang