Hari ini hari kamis. Dimana rekan papah yang dari Australia itu akan membawa anaknya dan akan di jodohkan pada ku minggu ini. Mereka hari ini datang ke Indonesia. Ya, ke Jakarta.
****
-Zio's Pov-
Sambil memasukkan baju ke kopernya.
"Nez, gua hari ini mau berangkat ke Indonesia, sebelum gue ketemu sama calon gue, gue sebelumnya mau nemuin elo dulu, gue sebenernya gak mau di jodohin kayak gini. Hati ini masih buat elo Nez. Cuma buat lo."
****
Tak terasa hari ini sudah hari sabtu.Ya, mamah menyuruhku untuk perawatan ke salon karena besok ada tamu spesial dari Australia katanya.
Sejujurnya aku sendiri tidak mau di jodohkan, karena hatiku masih mengingat akan sosok Zio.
Jika aku mengingat Zio aku tak kuasa meneteskan air mataku.
"Nezly! Ini uangnya untuk ke salon. Biar kamu tampil cantik besok di depan calon kamu." mamah sambil mengeluarkan sejumlah uang dari tas nya.
"Mamah! Mah! Tapi Nezly.......
"Yaudah mamah sama papah mau kerja dulu. Dah...."
Aku ditinggal sendiri di rumah. Padahal hari ini aku harusnya bekerja bersama mereka di kantor.
Aku berkata dalam hati. "Mah! Tapi Nezly gak mau dijodohin sama anaknya rekan papah kerja, Nezly gak mau mah, ini kan menyangkut masa depan Nezly juga. Nezly hanya ingin Zio......" aku meneteskan air mata.
Tapi apa boleh buat? Yasudahlah terserah mereka.
****
Hari minggu telah tiba. Jantungku tak berhenti berdetak.
Waktu menunjukkan pukul 08:30.
Aku hanya duduk di pinggir tempat tidurku. Dan sesekali meneteskan air mata. Tapi aku penasaran seperti apa wajah orang yang akan dijodohkan padaku itu, katanya sih lumayan ganteng.
Cekreekkk!!!
Papah membuka pintu kamarku.
"Iya ada apa pah?" aku langsung berdiri dari duduk ku.
"Wah... Kamu cantik sekali Nez, anak papah memang cantik. Oh iya Kamu gak mau nunggu di bawah? Bentar lagi loh tamu nya akan datang. Iya, jam 09:00"
"Emm... Gak mau pah, Nezly nunggu di kamar aja."
"Oh yaudah." Papah pergi meninggalkanku sendiri di kamar.
*****
-Zio's Pov-
"I.i.ini kan rumahnya Nezly. Ya, gue masih inget! Apa aku akan di jodohkan oleh Nezly? Hmm... Semoga saja Nezly masih tinggal di rumah ini dan belum pindah. Selama lebih dari 3 tahun gue gak ketemu Nezly semoga saja Nezly masih disini."
*****
Tak lama kemudian....
Ting-tong.
Teriak mamah sambil menghampiri pintu. "Iya sebentar."
"Wah.. Jeng Mitha, Pak Reno. Oh ini yang namanya Zio, wah gantengnya."
"Hai tante .." Zio mencium tangan mamah.
Kemudian papah juga berjalan menghampiri pintu.
"Hai om." Zio mencium tangan papah juga.
"Eh iya-iya. Ternyata tamu nya sudah datang, ayo mari silahkan masuk." papah mengajak tante Mitha dan om Reno duduk di ruang tamu beserta anaknya.
*****
Aku mendengar samar-samar pembicaraan mereka di ruang tamu dan rasanya aku belum siap untuk menemui mereka. Bahkan aku tidak tahu nama anaknya yang akan dijodohkan padaku.
Terdengar suara papah dari ruang tamu.
"Nezly... Ayo kesini. Lihat ada siapa, cepat kesini."
"Iya Nez, cepat kesini." mamah menyuruhku menemui mereka di ruang tamu.
*****
-Zio's Pov-
Degg!
Jantung Zio seketika kaget.
"Apah? Mereka Memanggil Nezly? Apakah gue lagi Mimpi? Oh Ya Tuhan!" Zio berkata dalam hati.
****
"i.i.iya mah Nezly keluar."
Ya Tuhan jantungku berdetak kencang. Langkahku ragu. Seakan aku tidak ingin ini terjadi. Aku belum siap!
aku pun berjalan perlahan menuju ruang tengah sambil menunduk.
Kemudian papah memperkenalkan tamu tersebut.
"Nezly, ini tante Mitha, dan ini om Reno dan ini......
Aku perlahan mengangkat kepalaku dan melihat ke arah tante Mitha dan om Reno, kemudian
Aku terkejut "Zio! Elo...."
"Nezly!"
Zio menghampiriku dan langsung memelukku.
"Nezly gue kangen banget sama lo, udah lebih dari 3 tahun kita gak katemu." Zio mengacak acak rambutku dan masih memeluk erat tubuhku.
"Gue juga Zi,"
Aku menangis di pelukannya dan Zio juga terlihat mengeluarkan air mata bahagia nya sambil memelukku.
"Zio, jangan pernah tinggalin gue lagi."
Kedua orang tua Zio dan orang tuaku terlihat bingung.
"Ja,ja,jadi kalian sudah saling kenal ya?" tanya tante Mitha kepada Zio anaknya.
"Iya mah, pah, Nezly ini pacar aku pas SMA"
"Wah cocok banget tuh," mamahku melanjutkan kalimat tante Mitha.
Kemudian om Reno "jadi kapan acara tunangan mau dilaksanakan?"
Aku dan Zio masih dengan posisi berpelukan kemudian menjawab.
"SECEPATNYA!"
"Wah-wah bagus kalo gitu" om Reno menjawab sambil tersenyum.
"Nez gue gak bakal ninggalin lo lagi. Gue sayang banget sama lo. Lo mau kan jadi pendamping hidup gue?" Zio bertanya padaku.
"Iya Zi, gue mau."
****
Sudah bertahun-tahun aku menunggu cinta sejatiku, dan akhirnya Tuhan masih mempertemukanku pada Zio.
"Zio.. Jangan pernah tinggalin gue lagi...."
-TAMAT-
****
Alhamdulillah akhirnya cerita ini selesai :) maaf banget kalo endingnya gk jelas.
Maaf juga kalo ceritanya enggak jelas,
Bye! :* :* :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't ever leave me...
Romance"Mungkin dengan kalian menyakitiku, kalian akan bahagia. Melakukan hal apa saja yg membuat hati kalian puas. Entahlah mereka menganggap aku apa, aku tidak peduli apa yang sudah mereka perbuat kepadaku. Yang aku ingin hanyalah aku tidak ingin kehilan...