Chapter 6

40 1 0
                                    

Kriiiiiing.... Kriiiiingg....

Bel istirahat berbunyi Zio mengajakku ke kantin, kami berdua makan siang disana.

"Wah... Udah jadian nih ceritanya, makan berduaan aja gak ngajak-ngajak gue." Liza berkata sambil mengganggu kami berdua.

"Eh, Zio kapan lo jadian sama Nezly. Kemaren ya?" Liza bertanya pada Zio.

"Iya. Gue sama Nezly sekarang pacaran. Iya kan sayang." Zio sambil melirik ke arahku.

"Wah bagus kalo gitu. Emm.. Berarti gue jadi pengganggu donk disini?? Yaudah gue cabut dulu yee, byee.. Lanjutin pacarannya ya." Liza tersenyum sambil mengedip-kedipkan sebelah matanya.

"Eh Liza-Lizz...." kalimatku terpotong

"Udah gak apa-apa sayang." Zio sambil memegang tanganku di atas meja.

****

Kriiiiing.....kriiing...!!

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Aku dan Zio berjalan menuju mobilnya dan tiba-tiba

"Oh iya! Gue lupa!, Zio, lo duluan aja ke mobil lo, buku Biologi gue ketinggalan di meja."

"Yaudah Kalo gitu. Gue tunggu di mobil ya Nez."

"I,iya." aku berlari menuju kelas untuk mengambil buku ku yang ketinggalan.

Setelah aku sampai di kelas dan berbalik badan tiba-tiba Kenza dan Mira menarik kedua tanganku menuju kamar mandi.

"Kalian mau bawa gue kemana, lepasin tangan gue" aku berusaha melepaskan genggaman tangan mereka dari tanganku. Setelah sampai di kamar mandi,

"Nih orangnya Merr," Kenza dan Mira memberiku ke Mira.

"Oh jadi ini anaknya, sini-sini sayang...."
Dengan nada lembut dan jahatnya langsung saja Mira menamparku.

PLAAAKKK!!

aku langsung memegang pipiku yang kena tamparan oleh Merry. Kemudian Merry memegang erat atas dasi bajuku dan berkata

"Ngapain lo rebut pacar gua hah!" Merry berteriak di depan wajahku. Kemudian menamparku kembali dengan keras sehingga aku terjatuh.

"Sini lo sini!" Merry kembali menarik tanganku menuju salah satu kamar mandi dan menjambak rambut belakang ku.

"A.aduh sakit Merry, lepasin!" aku merasa sakit karena Merry menjambak rambutku. Kemudian Merry langsung menenggelamkan kepalaku di dalam bak kamar mandi tersebut.

"Hah! Merry apa yang lo....." Mira dan Kenza merasa kaget melihat Merry menenggelamkan kepalaku di air.

"Diam kalian!" Merry membentak Mira dan Kenza.

Kemudian Merry mengangkat kepalaku dari air. Dan berkata "kenapa lo rebut pacar gua hah! Jawab Nez! Jawab!"

"Gu,gue gak ngerebut pacar lo Merr......." aku berbicara terbata-bata karena menahan nafas di dalam air tadi.

Kemudian Merry menarik paksa pundakku ke atas supaya aku berdiri.

"Sekarang elo harus jauhin Zio, karena Zio cuma pantes buat gue bukan sama lo dasar cupu!!" Merry mendorongku ke arah kanan dan dahi ku terbentur ujung pintu sangat keras. Hingga mengeluarkan darah. Dan aku pun terjatuh.

"Lo harus jauhin Zio sekarang! Kalo gak, lo bakal nerima lebih dari ini. Paham lo! Ayo guys kita cabut dari sini." Mereka bertiga meninggalkanku dengan kondisi kepalaku berdarah, terduduk lemas dan bekas memar di kedua pipiku.

****

-Liza's Pov-

Liza sedang ada di dalam mobilnya dan menyalahkan mesin mobilnya. Tiba-tiba "Aduuuhh gue kebelet pipis banget nih. Pulang enggak-pulang atau enggak ya? Ah gue pipis dulu di sekolah ah daripada gue pipis di jalan. Rumah gue kan jauh." Liza berbicara sendiri di dalam mobilnya.

Don't ever leave me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang