Chapter 3 - Nonsense

340 38 5
                                    

Preview~~

"Appaa~~~." seorang gadis berteriak sambil memeluk seseorang yang dipanggil ahjussi oleh namja tadi.

Gadis itu menghentikan aksi peluk pelukan dengan kedua orang tuanya itu. Gadis itu menyadari bahwa ada orang asing disana Mata gadis itu sempurna melebar ketika menolehkan kepalanya ke arah namja tadi.

"Park Jimin?"

~~

Jimin's POV

Aku disuruh oleh appa ku untuk menjemput rekan kerjanya di bandara. Mereka Oh Minhyuk ahjussi dan Jang Ahra ahjumma. Aku sudah pernah bertemu mereka beberapa kali. Kata appa ada hal penting yang akan dibicarakan oleh Oh ahjussi dan masalah itu berkaitan denganku. Aku sebenarnya penasaran hal apa yang akan dibicarakan oleh ahjussi itu. Disinilah aku sekarang, Incheon airport.

Tak lama aku melihat kedua orang itu berjalan menghampiriku dan aku tersenyum.

"Annyeong haseyo ahjussi,ahjumma," sapaku membungkukkan badan 90 derajat. Mereka hanya tersenyum dan mengangguk angguk.

"Kau semakin tampan saja." Ahh, Jang ahjumma bisa saja.

"Mmm annyeong. Bagaimana kabar appa dan eommamu?" Kali ini Oh ahjussi yang angkat bicara. Ah, mengapa ia harus membahas tentang mereka.

"Mereka baik ahjussi," jawabku seadanya.

Setelah itu aku mendengar teriakkan perempuan yang langsung memeluk Oh ahjussi dan Jang ahjumma bergantian. Apakah itu anak mereka? Mungkin saja. Mereka pernah cerita bahwa mereka memiliki seorang putri dan seumuran denganku. Uh, aku seperti tidak dianggap disini. Sebentar, aku sepertinya mengenal postur tubuh gadis itu.

Dia melepas pelukan dari kedua orang tuanya. Sepertinya dia merasakan kehadiranku. Baguslah kalau memang begitu. Dia menolehkan kepalanya. Matanya membulat sempurna ketika melihat ke arahku, begitupun aku.

"Park Jimin?" Ia mengangkat suara. Otakku masih belum bisa berpikir jernih sekarang.

"Oh Minyoung?"

~~

Minyoung's POV

Banyak pertanyaan yang bermunculan di otakku saat ini. Mengapa namja itu -Park Jimin- bisa bersama kedua orangtuaku? Mengapa ia tidak pernah mengatakan kalau ia mengenal orang tuaku? Dan mengapa appa dan eomma mengajak Jimin ke rumah?

"Jadi kalian sudah saling mengenal ya?" Eommaku bertanya. Kulihat Jimin hanya menganggukkan kepalanya.

"Ne,eomma."

"Baguslah kalau begitu," sahut appa.

Apa maksudnya? Ah aku frustasi.

"Sebenarnya ada apa appa?" Tanyaku ketika kami -aku, Jimin, eomma, dan appa- sudah sampai di rumah.

"Appa akan langsung saja. Appa dan eomma mu akan pindah untuk sementara waktu ke Amerika. Dan appa tidak mau kau hanya tinggal dengan Kim ahjumma saja. Untuk itu, sampai appa kembali kau akan tinggal di rumah Tuan Park bersama Jimin juga. Dan tentu saja appa sudah berbicara dengannya. Bagaimana menurutmu Jimin?"

What the..

Apa apaan ini? Serumah dengan Park Jimin? Aku saja bahkan tidak terlalu kenal dengannya. Dan appa hanya menanyakan pendapat Jimin saja? Sedangkan aku tidak. Sebenarnya siapa anakmu appa? Huft.

Look At Me, Please! [날 봐,제발!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang