Chapter 9 - Flashback

332 23 5
                                    

Seorang gadis melangkahkan kakinya menghampiri seseorang yang sudah menunggunya. Jika diperhatikan, wajah gadis ini sangat kontras dengan kebanyakan orang yang berada disana. Gadis itu berkulit putih, mata yang lebih kecil dari orang kebanyakan, dan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Jelas sekali bahwa gadis ini adalah gadis Asia.

Gadis itu tersenyum lebar ketika melihat punggung namja yang sedang menunggunya itu, namja yang berasal dari tempat yang sama dengan gadis itu.

"Jungkook-ah." gadis itu berjalan menghampiri namja yang dipanggilnya tadi.

Namja itu adalah Jeon Jungkook, kekasih dari gadis itu.

Jungkook yang mendengar namanya dipanggil langsung membalikkan badannya lalu memeluk gadis dengan ukuran tubuh yang lebih kecil darinya itu.

Jungkook menaruh dagunya pada pundak gadis itu.

"Yaa, kau sangat merindukanku,eoh?" Gadis itu tertawa kecil di dalam pelukan Jungkook.

Jungkook mengangguk pelan dan semakin mengeratkan pelukannya pada gadis itu.

"Kita bahkan baru dua hari tidak bertemu Jungkook."

"Dan selama dua hari itulah aku merasa seperti akan mati." Jungkook melepaskan pelukannya.

"Jika dua hari saja kau seperti akan mati, bagaimana jika aku meninggalkanmu selamanya?" Gadis itu bergumam sambil menundukkan kepalanya.

"Apa katamu?"

Gadis itu langsung tersadar dan mengangkat kepalanya lalu tersenyum kecil.

"Aniya," ucap gadis itu sambil menggelengkan kepalanya.

Jungkook lalu mengambil tangan gadis itu dan menggenggamnya sambil berjalan beriringan.

Gadis itu. Sena Kim. Jungkook sudah menjalin hubungan dengan Sena hampir satu tahun. Sena juga berasal dari Korea dan itu membuat Jungkook benar benar bersyukur bisa menemukan gadis Korea di Amerika.

Mereka berencana berjalan jalan sebentar sekedar untuk refreshing tapi Jungkook merasakan ada yang janggal pada gadisnya itu. Ia terlihat pucat dan tidak banyak bicara. Biasanya, jijlka sedang berjalan seperti ini, Sena akan berceloteh panjang lebar mengenai apapun, dari yang penting sampai yang tidak penting sekalipun.

"Sena-ya, gwaenchana? Eodi appa?" Jungkook menaruh telapak tangannya pada dahi Sena.

"Gwaenchana, Jungkook-ah."

Tapi kondisi Sena sekarang tidak seperti ucapannya.

Gadis itu lanjut berjalan mendahului Jungkook dengan kepala yang terasa berat dan berputar putar. Sedetik kemudian Sena sudah kehilangan kesadarannya.

Jungkook yang melihat Sena limbung segera menangkap badan gadis itu sebelum jatuh ke tanah.

Jungkook yang panik akan kondisi Sena segera membawa gadis itu ke rumah sakit. Namja itu tidak hentinya mondar mandir di koridor rumah sakit menunggu dokter yang memeriksa Sena keluar.

"Are you her family?"

"Yes,sir."

"I'm so sorry. We have done our best to save her. But the Cancer that she had is getting worse, we couldn't save her. She passed away."

Mendengar sang dokter berkata begitu, Jungkook tidak bisa menahan air matanya untuk turun. Kanker? Mengapa Sena menyembunyikannya dari Jungkook?

Gadis itu, bagaimana bisa ia meninggalkan Jungkook? Hanya Sena yang membuat Jungkook masih bertahan di Amerika. Apa jadinya Jungkook jika belahan jiwanya, semangat hidupnya sudah tidak ada lagi di dunia ini? Bagaimana bisa namja itu menjalani hari harinya tanpa sosok yang sangat disayanginya?

Jungkook segera menerobos ke dalam ruangan tempat Sena diperiksa. Melihat gadis itu untuk terakhir kalinya.

"Sena-ya, ireona." Jungkook menggenggam tangan Sena yang sudah dingin.

"Bagaimana bisa kau meninggalkanku sendirian, Sena-ya." Air mata Jungkook terus jatuh.

"Bagaimana bisa aku hidup tanpamu, Kim Sena." Jungkook berkali kali mencium telapak tangan Sena.

"Jebal, ireona, Sena-ya," ucap Jungkook mulai terisak.

Jungkook terus menggenggam erat tangan Sena. Berkali kali mencium kening dan pipi gadis itu berharap ia dapat bangun lagi.

Jungkook terus mencoba berbicara pada Sena yang telah terbaring lemah itu. Yang tidak mungkin bisa membalas ucapannya.

Ia benar benar terlihat menyedihkan sekarang. Siapapun yang melihat pasti bisa merasakan betapa terlukanya namja itu.

---

Butuh waktu lebih kurang 1 tahun bagi Jungkook untuk bisa mengikhlaskan kepergian Sena. Kim Sena, gadis itu selama bertahun tahun menyembunyikan fakta bahwa ia mengidap kanker stadium 4. Jungkook benar benar seperti mayat hidup setelah kepergian Sena.

Sampai pada akhirnya setelah Jungkook benar benar mengikhlaskan Sena, ia memutuskan untuk kembali ke Korea dan bertemu dengan Jimin dihari kepulangannya itu.

Pada hari itu juga ia merasakan jantungnya berdebar kembali pada saat bertemu dengan Minyoung.

Hingga ia memutuskan untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan Jimin dan Minyoung.

Disana pula lah Jungkook bertemu dengan gadis bernama Shin Hyera. Gadis yang sukses membuat Jungkook terkejut setengah mati.

Wajahnya, suaranya, senyumnya, semua yang ada padanya sama persis dengan Kim Sena. Bertemu dengan gadis itu memaksa Jungkook untuk kembali memutar otaknya. Kenangan kenangan indahnya bersama Sena berputar seperti film di benaknya pada saat ia bertemu dengan Hyera.

Jungkook benar benar tidak habis pikir, bagaimana bisa ia bertemu dengan fisik yang sama tetapi jiwa yang berbeda?

Apakah Jungkook akan jatuh pada gadis yang sangat mirip dengan gadis pada masa lalunya itu? Apakah gadis itu akan ada untuk Jungkook untuk kedua kalinya?

To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look At Me, Please! [날 봐,제발!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang