"Ya! Kim Namjoon. Jalchinaesseo?" Pria bernama Kim Namjoon itu tersenyum disebrang sana, menjawab panggilan sepupunya itu. Akhirnya, setelah sekian lama sekolah di Jepang, ia bisa kembali ke Seoul dan melanjutkan sekolahnya di Seoul."Dangyeonhaji. Panggil aku hyung, pabo. Aku akan ke apartmentmu sebentar lagi."
"Geurae."
Namjoon memutus telfonnya sambil menggelengkan kepala, Kim Taehyung benar benar tidak berubah, selalu bertindak seenaknya saja. Namjoon lalu menghampiri salah satu cafe di bandara untuk membeli beberapa makanan.
'Aku harus bisa menemui gadis itu.'
.
.
.
.
.Author's POV
Yoongi sudah tidak masuk sekolah selama beberapa hari ini. Ini sudah hari ke-5. Hal ini tentu membuat Minyoung bingung. Terlebih lagi karena Yoongi tidak menjawab panggilan dan membalas pesannya.
"Jadi kau lebih memilih berduaan dengan ponselmu dari pada denganku?" Minyoung berdecak sebal mendengar pertanyaan bodoh Jungkook.
Bagaimana bisa dengan ponselpun, ia juga cemburu? Kekanakan sekali.
"Tentu saja. Ponsel ini lebih menyenangkan dari pada kau." Jungkook mem-poutkan bibirnya, kecewa akan jawaban Minyoung. Mungkin ia sedang berpura pura kesal sekarang, agar mendapat perhatian dari Minyoung. Tapi Minyoung tetap tidak menghiraukan Jungkook -masih fokus ke ponselnya-.
Masih merasa diabaikan, Jungkook memainkan tangannya di rambut Minyoung,menarik narik kecil ujung rambut gadis itu. Lama kelamaan tarikan kecil itu menjadi tarikan yang keras.
"Ya! Hentikan, Jungkook." Minyoung akhirnya berteriak kesal dan membalas Jungkook dengan memukul mukul pundaknya. Jungkook meminta ampun agar Minyoung menghentikan pukulannya. Gadis itu benar benar kuat. Tapi Minyoung tidak menghiraukan Jungkook dan tetap memukul namja itu.
Karena tidak tahan, Jungkook akhirnya menangkap kedua pergelangan tangan gadis itu, menatap tajam matanya, membuat gadis itu terdiam.
Minyoung membeku melihat ke mata Jungkook. Jantungnya berdetak dengan keras. Secara tidak sadar, Minyoung menahan nafasnya. Ia merasa banyak kupu-kupu berterbangan di perutnya, pipinya juga mulai memanas. Ditambah lagi Jungkook mulai memajukan wajahnya ke arah Minyoung.
"Masih memilih ponselmu itu,di bandingkan denganku?" Jungkook berbisik di telinga kanan Minyoung, dengan deep voicenya, membuat gadis itu merinding.
Setelah mengerjapkan matanya beberapa kali, Minyoung baru tersadar setelah mendengar Jungkook yang tertawa.
"Wajahmu, hahaha, itu terlihat sangat bodoh." Minyoung menatap datar Jungkook dan berusaha menahan emosinya yang hampir ke ubun ubun. Ia sangat kesal sekarang, merasa dibodohi oleh Jungkook.
"Sebegitu sukakah kau padaku, Minyoung?" Jungkook mengusap ujung matanya yang berair karena tertawa.
Minyoung hanya menatap Jungkook sebal lalu menendang tulang kering namja itu. Jungkook masih sempat tertawa melihat Minyoung yang pergi sambil menggeram kesal itu, sebelum kembali teringat akan kakinya yang sakit karena ditendang gadis buas itu.
Minyoung's POV
Sial.
Sial.
Sial.
Mengapa dia membodohiku? Argh, Jeon Jungkook, aku merasa terkhianati dan itu memalukan. Tolong ingatkan aku mengapa aku bisa menyukai manusia seperti Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me, Please! [날 봐,제발!]
Fanfiction"For once, Can't you look at me?" - Min Yoongi "I love you, Jeon Jungkook" - Oh Minyoung "I'm sorry, Minyoung" -Jeon Jungkook "You can come to me anytime, Oh Minyoung" - Park Jimin •• Berawal dari Yoongi yang menyimpan perasaan terhadap sahabatnya s...