"Iya saya tahu, tapi tidak bisakah anda menurunkan saya lebih dulu?" Tanyaku
Bukan alex namanya jika langsung menuruti permintaanku. Bukannya melepaskanku tapi dia malah mengubah posisi menjadi tiduran di sofa dan aku yang ditindih oleh kingkong pea. Emangnya dia gak nyadar apa kalau badannya sebesar kingkong?
"Mau apa memangnya mau turun? Mau keluar, hmm?" Ucapnya santai
"Iya sir. Saya sudah lapar sir. Ini sudah masuk jam makan"
"baiklah kita akan makan siang sekarang tapi dengan satu syarat yaitu tidak memakai bahasa formal dengan saya kalau kita berdua"
"Kalau begitu anda juga tidak mengharuskan karyawanmu berbicara formal jika denganmu"
"Aku hanya ingin denganmu. Lagi pula jika aku berbicara nonformal dengan semua karyawan di sini pasti kau cemburu seperti waktu itu. Kamu ingatkan?" Katanya jail
"Mungkin anda salah orang" Ucapku sambil mencoba mendorongnya tapi dia tak bergeming sama sekali. Apakah dia tidak tahu kalau aku masih sedikit membencinya
"Sayang ayo kita makan" katanya seraya berdiri dan membantuku
"Saya sudah ada janji dengan teman saya sir jadi maaf saya tidak bisa mengikuti anda makan siang" Ucapku seraya berjalan kearah pintu. Tapi tetap saja pintunya tidak terbuka karena kingkong pea inilah yang menguncinya tadi
"Kenapa tidak keluar? Bukankah tadi kamu bilang ada janji? Ayo cepatlah keluar sebelum aku berubah pikiran" ucapnya tenang tidak ada beban tapi tidak bisa berpikir dengan baik. Sudah tau pintunya dikunci dia yang menguncinya pula! Memangnya aku setan yang bisa menembus pintu walaupun dikunci! Dasar pria gila aneh stress sinting sengklek! Belum merasakan tendangan mautku dipantatnya saja dia!
"Sir apakah kau sudah pikun? Atau otakmu yang cerdik itu sudah tidak berjalan pada tempatnya dan akibatnya kau tidak berpikir dengan baik hah?" Ucapku sedikit gemas dan banyak garam eh geram
"Tidak! Aku tau kalau aku yangengunci pintu itu sayang... dan berusahalah untuk nonformal"
"hufttt! Lalu kenapa kau menyuruhku keluar kalau kau mengunci pintu sialan ini!!!! Astagaaa!"
"terserah. Dalam hitungan 4 kau tidak bisa keluar maka aku akan merubah pikiranku untuk tidak mengizinkanmu janji bersama temanmu itu"
"Dasar gila! Bagaimana aku bisa keluar dengan pintu yang dikunci dan waktu yang kau berikan itu!!! Setidaknya berilah aky waktu yang lebih lama agar aku bisa menemukan cara yang masuk akal" ucapku malas karena tidak mau berdebat lebih lama lagi dengannya
"1...
...2.
.
.
.
3...
.
.
.
4.... dan sekaranv waktumu habis jadi kau tidak punya pilihan lagi selain makan bersamaku atau menetap di ruanganku sampai besok pagi?""ya terserah yang penting aku keluar dari ruangan kingkong gila"
Tanpa harus menunggu lama, pintunya itupun terbuka dan disaat bersamaan aku merasakan sebuah tangan yang bertengger manis di pinggangku dengan posessivenya. Akupun pasrah karena tak mau berdebat dengannya lagi karena aku tau jika aku memulainya tetap saja aku juga yang kalah
Kamipun berjalan kearah lift dan menunggu sampai pintu lift terbuka. Ntah kenapa sekarang ini dia malah menggunakan lift karyawan bukannya lift khusus CEO
Saat lift terbuka ternyata lift itu berisi beberapa orang namun tidak membuat lift penuh. Dan tak lupa juga orang yang berada di dalam liftpun terkaget kaget karena untuk pertama kalinya seorang Alex CEO muda tampan menaiki lift khusus karyawan dan juga mereka tak kalah kaget karena melihat tangan CEO mereka berada di pinggang rampingku.
"Sayang hari ini kita akan makan bersama teman temanku waktu kita kuliah ingat tidak?" Tanyanya saat kami berhasil memasuki lift dan dengan nada yang sok akrba seolah olah kami menjalani sebuah hubungan jauh sebelum dia menjadi CEO seperti sekarang ini
"Ahhh mungkin anda salah orang sir. Walaupun saya pernah berada di kampus yang sama dengan anda bukan berarti saya mengingat teman teman anda sir" jawabku seraya mencoba melepaskan tanganya dari tubuhku tapi bukannya melepaskan malah justru memperketat pelukannya itu. Tapi aku tidak berbohong kalau aku memang tidak mengingat siapa teman temannya saat kuliah dulu
"Ohhh ayolah sayang maafkan aku. Sungguh sudah berapa tahun kau tak memaafkan aku dan harus membuatku menunggumu untuk memaafkanku sayanggg"
"Sir tidak bisakah anda melepaskan tangan anda dari saya?" Tanyaku bertepatan dengan suara terbukanya pintu lift
★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★
Guys aku mau minta pendapat nih, jadi mau
(1) Alex sama Alma langsung baikan lagi trus ada konflik,
(2) konflik dulu trus alex sama alma baikan trus ada konflik lagi
(3) konflik, alex alma baikan abis itu gak ada konflik lagi alias kelar?
Oke segitu dulu yahhhh abis bingung mentok
Jangan lupa Vote Commentnya yaaaaa
♥♡Aku padamu guyssss