Alex kamu sudah merusak semua kepercayaanku yang aku berikan kepadamu agar kau simpan dengan baik. Bahkan aku rela untuk tidak menerima seseorang untuk masuk ke dalam hatiku. Tapi apakah ini yang kau balas untukku?
Ini kedua kalinya kau menyakitiku. Mulai sekarang aku tidak akan percaya dengan kata katamu yang setinggi langit itu aku akan mengikuti kemauanmu sementara agar kau tidak curiga karena aku telah mengetahui sisi burukmu
"Benarkah? Wahh selamat kalau begitu. Semoga lahir dengan selamat tidak kurang satupun. Dan ngomong aku harus kembali ke kantor karena sedikit lagi jamnya sudah habis" ucapku seraya berdiri berpamitan
"Mmm baiklah mari aku antar ke sana lagi"
"Tidak usah. Disini dekat jadi aku bisa berjalan sendiri. Dan lusa aku rasa aku bisa menemanimu" ucapku
lalu pergi meninggalkan diana yang masih duduk manis di dalam restoran itu↓
↓
↓
↓
↓
↓
↓
↓
Aku berjalan memasuki lobby dan aku pikir orang orang ini masih berada di kantin karena disini yang biasanya tempat banyak orang berlaly lalang dan sekarang sepi hanya ada bberapa orang saja dan juga sekarang masih masuk jam makan siang walaupun sedikit lagi waktunya habis hehe
"ALMAAAA TUNGGUUU!!!" Ucap seseorang yang kukenal bernama Pia dan dia bekerja di bagian divisi keuangan
"Oh iya kenapa pi? Ngagetin aja"
"Ini mau tanya, kamu tau diana? Katanya tadi banyak yang bilang kalau kamu pergi sama diana? Emangnya bener?"
"Iya, kenapa emangnya?" Tanyaku bingung padahal aku cuma pergi sama diana tapi kenapa pada heboh? Gak masuk akal
"Kamu kenal sama diana? Setau orang orang disini dia itu tunangannya pak alex dan sebentar lagi katanya mereka menikah" perkataannya membuatku bertambah bingung karena menurutku itu memang benar dan lalu dimana masalahnya? Ya walaupun aku mempunyai masaah dengan itu tapi mana mungkin mereka semua itu tau apa yang sebenarnya terjadi padaku dan alex dulu dan sekarang. Ahhhh tapi yasudahlahhh lupakan alex
"Iya kami sekolah bersama dulu. Dan yasudah ya aku masih banyak pekerjaanku. Lain kali saja bicaranya karena jujur saja aku sudah tau yang kau katakan dan aku tidak mengerti maksud perkataanmu di balik itu semua" kataku dan langsung meninggalkannya yang masih berdiri di depan lift karena tadi dia memanggilku saat aku ingin menaiki lift
Aku berjalan keluar saat sudah sampai di lantai yang menjadi tujuanku lalu aku menduduki kursi yang biasa aku duduki saat sedang bekerja dan aku mengambil tasku yang aku lupa bawa dan ingin mengecek handphoneku selama aku tinggal tapi sampai saat ini aku masih tidak menemukan barang kecil dan pipih itu i dalam tasku ini bahkan aku sudah mengeluarkan semua isi di tasku dan mengeluarkan isi laci yang ada di mejaku ini apa aku meminjam hp alex untuk miscall hpku? Ya itu cara yang mudah untuk menemukan hpku
"Alex apakah aku boleh meminjam ponselmu?"
"Mau buat apa memangnya?"
"Aku lupa menaruh ponselku dimana dan sekarang aku tidak bisa menemukan ponselku"
"Benarkah?" Ujarnya dengan nada terkejut tapi entahlah dengan ekspresi mukanya yang tidak terkejut dan lebih tepatnya seperti devil yang menyebalkan bukannya memberi ponselnya kepadaku tapi malah melihatku dan menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya yang sekarang sedang didudukinya
"Iya dan sekarang mana po---" ucapanku terhenti karena mendengar getaran suatu benda dan aku yakin itu berasal dari hpku karena saat ini aku melihat hpku berada di atas meja kerja alex dekat laptopnya berada. Aku segera berjalan cepat dan bisa dikatakan berlari dari pintu ke mejanya saat melihat layar ponselku hidup tapi saat aku sedikit lagi akan menyentuh ponselku, tangan besar alex mencekalku dan menarikku untuk mendekatinya selanjutnya dia mendudukanku di dalam pangkuannya lalu tangan satunya mengambil ponselku
Dia membuka ponselku entahlah dia tau darimana password ponselku. Sesudah membukanya sekarang terpampanglah semua chattinganku bersama aaron dari beberapa waktu lalu sampai hari ini
Dan aku melihat pesan dari aaron hari ini. Tapi aku ingat hari ini sama sekali belum chat dengan aaron dan aku yakin chat ini yang membalas adalah alex karena saat ini hpku ada bersama dengannya
AaronDecker: Hi gimana hari ini?
AaronDecker: Hellooo babyyy... sibuk ya??? Padahal mau ngajak makan nihhh
AaronDecker: segitu sibuknyakah kamu sampai pesanku kau abaikan?
AlmaZhurose: Maaf lagi sibuk!
AaronDecker: yahhh ntar pulang jam berapa beb? Mama ngajak kamu makan malem dirumah
AlmaZhurose: gak bisa! Gue ada janji ntar pulang kantor
Dan blablabla masih banyak lagi dan semakin aku membaca kebawah maka semakin kasar perkataan alex yang menyamarkan dirinya sebagai diriku huh!
"hei! Kamu kenapa berjanji kepada aaron itu kalau mau belajar mencintai dirinya?! Kamukan sudah berjanji mau berjuang bersama aku! Tapi kenapa kamu malah dekat dengan orang itu? Ngapain juga manggil pake baby baby-an kayak gitu! Aku gak suka kalo kamu masih suka chattan sama dia pas gak ada aku! Dan mulai sekarang hp kamu aku sita!" Ucap alex sesudah memasukkan hpku ke dalam celananya dangan nada yang tak mau dibantah. Tapi apa peduliku ada dirinya yang sudah menjadi pembohong akut itu. Seenaknya mengambil ponsel orang dan mengecek semua isinya dia kira dia siapa! Dia adalah orang yang kau cinta bodoh! Ya walaupun dia telah membohongimu ucap seseorang yang ada di diriku sendiri.
Seenak jidatnya dia saja dia melarangku dekat dengan semua pria kecuali dirinya dan keluargaku tapi dia? Cihhh!!! dia berkata kepadaku dia tidak menyukai perempuan yang dijodohkan dengannya tapi dibelakangku dia telah mengamili perempuan tersebut
Lalu apa yang akan terjadi denganku? Baru saja perempuan itu mendatangiku dan memberi tahu bahwa dia hamil lalu akan menikah dengan alex. Dan bagaimana dengan nasibku ini? Dia berjanji akan menikah denganku dan aku tidak boleh menikah dengan orang lain kecuali dirinya(?) Hah! Dia akan menikahiku selesai dia menikah perempuan itu dan berujung aku menjadi istri keduanya? BIG NO! I don't want to be the second wife! Lebih baik aku hidup dengan orang yang bukan aku cintai dan belajar untuk mencintainya daripada hidup menjadi istri kedua
Karena apa?
Karena cinta bisa saja datang karena terbiasa dan adanya kepercayaan di diri kita untuk pasangan kita
Cinta bisa datang kapan saja tanpa kita sadari kalau kita sudah mencibtai orang tersebut
Cinta tidak dibatasi oleh perbedaan, umur, kekurangan, atau kelebihan seseorang
Karenaaa...
Cinta, semua orang berhak mendapatkannya, merasakan dicintai dan mencintai walau cinta terkadang menyakitkan
Tapi itulah cinta
→→→→→→→→→←←←←←←←←
Maaf nih kalo gaje ya
Jangan lupa VoteCommentnya
Salam sayang
Lisa