10. Circumstances

417 48 7
                                    

15 Tahun yang lalu.

"Ibu Kepala! Ibu Kepala!" salah seorang biarawati berteriak menggebu - gebu ditengah deru hujan sambil membawa dua box besar didalam sebuah troli barang (seperti troli di bandara).

"Astaga Suster Jang! Apa yang tengah dirimu bawa!?" tanya Ibu Kepala yang ternyata merupakan Kepala Biarawati dari sebuah gereja kecil bernama St. Luke itu. Tanpa menunggu lebih lama kedua box itu diangkat oleh keduanya kedalam ruangan Ibu Kepala.

Ibu Kepala begitu terkejut ketika Suster Jang mengeluarkan isi dari kedua box tersebut. Isi keduanya adalah sebuah telur berwarna perak dan emas.

Dan bukan hanya itu saja tapi ukuran telur itu sebesar box yang berisi minuman mineral dalam bentuk gelas.

Itu sangat amat tidak normal untuk seukuran telur!

"Panggilkan Haneul! Mungkin ia bisa menjelaskan ukiran- ukiran yang ada dikulit telur ini!" perintah Ibu Kepala sambil kembali mengamati kedua telur tersebut. Haneul adalah seorang freelance yang tengah menghabiskan waktu luang di gereja kecil ini. Tak lama kemudian Haneul datang bersama Suster Jang.

"Ini luar biasa Ibu Kepala! Suster Jang dimana dirimu menemukan ini?" tanya Haneul sambil memperhatikan ukiran yang terukir di kulit tersebut.

"Saat aku sedang mencari jamur liar untuk pengobatan herbal,aku mendengar suara gedebum dari arah sumur tua di pinggiran hutan. Ketika sampai kesana aku sudah melihat kedua telur ini dan membawanya kemari" jelas Suster Jang.

"Ini relief Yunani kuno. Makhluk yang tersimpan didalam sini bukanlah hewan ataupun tumbuhan melainkan bayi!" ujar Haneul

"Bayi...?" tanya Ibu Kepala memastikan pendengarannya

"Iya bayi. Tapi ini bukanlah bayi biasa"

Baik Suster Jang dan Ibu Kepala meneguk ludahnya ngeri.

Berbulan - bulan mereka menanti akhirnya akhirnya telur itu pun menetas memunculkan anak kecil berumur kisaran balita

"Ibu Kepala,mereka manis sekali"

"Apakah disini gelap?"

Salah satu dari anak kecil itu meraba angin takut - takut.

Mereka menyadari ada satu hal yang tidak beres terhadap salah satu anak itu.

...

"Ibu Kepala mengapa aku dan Min Hwan tidak boleh menunjukkan sayap kami?" ujar Min Hye sambil mengelus sayap putihnya yang terbentang sebesar TV ukuran 32 inch meskipun ia tidak bisa melihatnya karna kondisi dirinya yang buta. Nun jauh disana Min Hwan adiknya, tengah diomeli oleh suster Jang karna mengeluarkan sayapnya saat mengambil apel untuk dirinya.

"Min Hye, tidak semua orang menyukai makhluk bersayap. Apa dirimu masih ingat apa kata Haneul?"

"Aku mangle dan Min Hwan hurry mereka adalah makhluk baik namun dianggap orang lain jahat"

"Nah itu dirimu mengerti. Jadi jangan pernah tunjukkan sayapmu lagi" ujar Ibu Kepala menasihati Min Hye.

...

"Min Hwan..." lirih Euna mengundang keterkejutan Min Hye.

"Apa maksud hyung... eomma?" tanya Min Hwan sekali lagi.

Apa benar dirinya sudah dilecehkan? Sudah kotor?

Air matanya terus mengalir.

"Mengapa tidak ada satupun yang memberitahuku...?" ujar Min Hwan mencoba menahan tangisnya.

Pure Heart (BxB) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang