8. Lose for Lust

559 55 6
                                    

Author PoV

Min Hwan memakirkan sepedanya ditaman universitas tersebut tanpa lupa mengunci rodanya. Dia memeriksa kembali isi tasnya.

Paper? Cek.

Diktat? Cek.

Tugas dari Carnell? Cek.

ID Cardnya? Cek.

Dompet? Cek.

Bindernya? Cek.

Kotak pensil? Cek.

MP3 Player? Cek.

Oke semua sudah rapih dalam tas ransel polos miliknya sebelum ia mengingat satu hal.

The Most Important On This Era.

Handphone!?

Min Hwan kembali mengacak - ngacak tasnya hingga kertas - kertasnya berceceran ditanah. Oh itu Tugas dari mentor killer alias Carnell.

"Your panicked only make you come to trouble, Kid" suara dingin itu membuat Min Hwan mendongak ke atas.

Pemuda ini berdarah barat, dengan warna mata kuning terang, berkulit putih dengan untaian 'sulur emas' dikepalanya. Menggunakan setelan jas Hitam Formal dengan tas jinjing ala kantoran. Membantunya mengumpulkan kertasnya yang berserakan dijalan.

"Terima Kasih" ujar Min Hwan.

"Sama - sama"

Okay... Min Hwan mengerti dengan 'International University of Seoul'. Artinya banyak pelajar yang melakukan exchange disini, yang menjadi pertanyaannya adalah.

Ada orang barat yang begitu fasih berbahasa Korea?

Oke mungkin saja orang ini pernah menetap di Korea.

"Jurusan kedokteran hewan? Aku melihat tugasmu tentang Mutasi Kromosom" ujar orang berbicara padanya.

"Eung ya... begitulah butuh berhari - hari menyelesaikannya" ujar Min Hwan lalu memperbaiki letak posisi kacamatanya dan memasukkan barang - barang yang ada didalam tasnya, berjalan bersama pemuda yang ia temui beberapa menit lalu.

Kalau diamati daripada putih bersih pemuda ini cenderung berkulit pucat, bukan pucat pasi. Hanya pucat biasa dengan bibir tipis berwarna pink pucat dengan unsur warna putih salju. Dari segi apapun orang ini good looking.

"Nyle Hunt" ujar pemuda itu angkat bicara.

"Go Min Hwan, kalau boleh tahu anda sedang ada urusan apa kemari?"

"seperti biasa exchange" ujar Pemuda itu, Min Hwan hanya mengangguk patuh.

"Ah begitu rupanya, butuh bantuan? Anggap saja ucapan terima kasih" ujar Min Hwan.

"Bisa antarkan ke ruangan Kim Moon Shik?"

"Oh Tentu. Kebetulan dia ¹Dekan ku"

"Jadi benar kamu akan melakukan mutasi kromosom?" ujar Pemuda itu, lagi.

"Eung tidak... aku tidak berani melakukannya . tapi sangat sulit untuk menolaknya apalagi ia Asisten Dosen dan sekaligus mentor saya, jadi saya harus memberikan alasan yang tepat"

"Oh, mengapa kau menolaknya?"

"Persentase keberhasilannya kecil sekali"

"Terlihat pesimis..." ujar orang itu Sarkastik dengan nada main - main.

Entah mengapa auranya jadi tidak mengenakkan.

"Eung... mutasi kromosom membahayakan calon tesis. Aku menghargai makhluk campuran tapi aku tidak menghargai orang yang egois untuk memutasikannya. Segala sesuatu telah diciptakan Tuhan dengan baik dan apa adanya" ujar Min Hwan lalu berjalan kembali.

Pure Heart (BxB) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang