11. Prove

391 45 2
                                    

Min Hwan dan Min Hye tengah bermain di padang ilalang. Sang adik yang tengah berlarian dan sang kakak yang tengah menggambarkan sesuatu yang ia rasakan dan ia dengar. Menjadi seorang buta bukan berarti tidak mempunyai bakat. Lukisan Min Hye sangatlah mencengangkan untuk anak seusianya.

BRUK!

"Hei bocah gereja! Kau mengotori kemeja ku!" suara anak kecil yang lain membuat Min Hye menghentikan pekerjaannya dan memanggil adiknya.

"Min Hwan!" ujar Min Hye meraba disekitarnya barulah ia mendapati sang adik berlari kedalam pelukannya.

"Hiks...hyung!" ujar sang adik mengadu.

"Hei buta! Adikmu mengotori kemeja mahalku!" ujar seorang anak kesal karena kemejanya kotor oleh lumpur saat tertabrak oleh Min Hwan.

"Adikku tidak bermaksud mengotori bajumu, tolong maafkan dia" ujar Min Hye panik.

"Huh! Dasar orang miskin! Teman - teman! Ayo kita balas mereka!" ujar orang itu.

Min Hye benar - benar tidak tahu yang terjadi selanjutnya namun ia merasakan segumpalan tanah dan agak lengket datang berkali - kali memenuhi badannya dan tubuh adiknya.

"Hiks! Jangan lempari hyungku dengan lumpur!" ujar sang adik yang masih memeluk kakaknya erat dari depan dengan maksud punggungnya menjadi tameng mereka berdua. Sang kakak yang mendengar tangis sang adik, masih memeluk sang adik yang masih menangis.

Dan tanpa keduanya sadari sepasang sayap keluar dari punggung mereka masing - masing.

"M-Mon-Monster!!!" ujar anak - anak sombong tersebut lalu berlari meninggalkan kakak beradik yang masih menangis tersebut.

...

Semua terasa bergerak layaknya slow motion. Ia bisa mengingat dimana ia menabrak pembatas tebing dan bagian belakang sepedanya terdorong keatas membuat dirinya terlempar ke tebing sementara sepedanya jatuh dengan kasarnya di jalan.

BYUR

Dan dia sudah menyentuh sekumpulan air bernama Laut yang menjadi dasar tebing tersebut.

Ia tidak berusaha untuk berenang sekalipun ia bisa

Ia tidak bergerak sekalipun ia mampu

Ia ingin...

Tenggelam.

Dan matanya mulai perlahan menutup.

"Hiks...hyung!"

Suara anak kecil itu mulai bergema di kepalanya, suara siapa ini? Dan lagi tubuhnya terasa berat.

"Hiks! Jangan lempari hyungku dengan lumpur!"

Suara ini terdengar familiar di telinganya, tapi saya pemilik suara ini.

"Hiks...selamatkan hyungku..."

Dan suara terakhir yang terngiang - ngiang di kepalanya membuat matanya menutup sempurna.

"Hyunghhh...ak...uh...nganh...tuk..." ucapnya membuat sekumpulan air masuk kedalam mulutnya.

Dan sebelum matanya tertutup rapat sesosok bayangan menghampirinya.

Min Hwan pun sudah tidak perduli lagi jika itu hewan buas yang akan memakannya.

...

"HUAH!" nafas sesosok manusia muncul di permukaan bibir pantai dengan tangan sebelahnya memeluk pinggang seseorang. Begitu volume ketinggian air semakin surut ketika iamendekati pinggir pantai, pemuda itu memeluk pinggang orang tersebut dan menggendongnya ala bridal style.

Pure Heart (BxB) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang